5. Forced into Marriage

4.7K 508 75
                                    

Thank you buat vote dan komennya. Yuk lebih banyak lagi. Siapa tau aku mau triple update 😂😂😂

***

Meong.

Cherry yang sudah selesai sarapan dan telah membuang bungkusan makanannya tadi sangat terkejut ketika tiba-tiba mendengar suara kucing. Apalagi kucing itu malah mendekat dan menyentuh kakinya. Ia pun refleks mundur yang secara tak sengaja malah menabrak Arsen. Awalnya Arsen ingin menolongnya agar tidak jatuh. Tetapi rupanya mereka malah terjatuh bersama di atas sofa dengan posisi Cherry di atas tubuh Arsen.

Keduanya sama-sama terdiam dengan mata yang saling bertatapan. Hingga akhirnya terdengar suara papanya Cherry. Dan sampailah mereka pada situasi menegangkan seperti ini.

"Buka pakaian kamu, Cherry."

Cherry tak percaya dengan ucapan papanya itu. Begitu juga dengan Arsen yang terbelalak. Mereka benar-benar tidak melakukan apa pun sehingga tidak mungkin ada jejak yang tertinggal di tubuh Cherry. Sementara Anita tampak tersenyum senang.

"Udah, ayo buka aja," ujar Anita ikut memanas-manasi suasana.

"Pa, Cherry sama Om Arsen beneran gak ngelakuin apa-apa. Cherry berani sumpah, Pa." Sekali lagi Cherry berusaha meyakinkan papanya agar ia tak perlu membuka pakaian di depan mereka semua. Ia sangat berharap kalau papanya akan percaya. Namun, tubuhnya tiba-tiba terasa melemas karena sang papa tetap menyuruhnya membuka pakaian.

"Buka aja, Cherry. Biar ucapan kamu bisa terbukti benar apa enggaknya," sahut Ridho yang sepertinya sudah mulai terhasut oleh istrinya.

"Lama banget deh. Sini biar Mama aja yang ngebukain," ujar Anita tak sabaran. Ia mendekat ke arah Cherry dan menarik resleting pakaian anak tirinya itu. Lantas ia menurunkan dengan paksa sedikit demi sedikit dress yang Cherry pakai. Senyum penuh kemenangan terbit di bibirnya ketika melihat tanda merah yang menghiasi dada dan juga perut Cherry.

Ridho sangat terkejut ketika melihat beberapa buah tanda merah menghiasi badan putrinya. Sama sekali tidak pernah ia sangka kalau ternyata Cherry seperti itu. Apalagi anaknya itu sudah berbohong dengan mengatakan tidak melakukan apa pun bersama lelaki yang saat ini bersamanya. Padahal buktinya sudah jelas ada.

Air mata tanpa sengaja turun membasahi pipi Cherry ketika pakaiannya dibuka oleh mama tirinya. Sehingga papanya dapat melihat bekas kecupan bibir Kenan yang menghiasi badannya.

"Papa kecewa sama kamu, Cherry. Dan kamu harus segera bertanggung jawab!" ujar Ridho seraya menunjuk wajah Arsen.

Arsen sedari tadi memang sudah memalingkan wajahnya karena tidak berhak untuk ikut melihat tubuh Cherry. Namun, ia sangat terkejut ketika mendengar ucapan papanya Cherry itu. Refleks ia menoleh dan ikut terkejut begitu melihat kalau memang ada tanda merah menghiasi tubuh wanita itu.

"Maaf, Pak. Tapi bukan saya yang ngelakuin itu. Saya sama Cherry beneran gak ngelakuin apa pun," ujar Arsen membela diri. Sudah pasti tanda merah itu buatan kekasih Cherry. Dan laki-laki itulah yang harus bertanggung jawab. Bukan dirinya.

"Jangan mengelak lagi, kamu. Buktinya sudah sangat jelas. Pokoknya saya gak mau tau, kamu harus menikahi Cherry sekarang juga!"

"Pa. Om Arsen gak perlu menikahi Cherry karena dia emang gak bersalah. Dia gak pernah ngapa-ngapain Cherry, Pa," ujar Cherry mengiba pada papanya setelah ia sudah membenarkan pakaiannya lagi.

"Gak usah ngebelain dia, Cherry. Buktinya sangat jelas di badan kamu ada tanda merah. Sudah pasti dia pelakunya," sahut Anita ikut memojokkan. Ia sangat setuju kalau Ridho menikahkan Cherry dengan lelaki itu. Dengan begitu, Cherry tidak akan tinggal di rumahnya lagi. Dan juga, Kenan menjadi tidak ada hak untuk mendekati Cherry yang berstatus istri orang.

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang