22. Find a Condom

6K 591 56
                                    

Warning 21+

***

Sebulan kemudian...

Arsen baru saja pulang ke kediamanannya bersama Cherry setelah dari klinik hewan miliknya. Ia menyapa satpam yang menjaga rumah mereka sekaligus menanyakan kabarnya. Setelah berbincang sedikit, ia pun pamit untuk menemui istrinya.

Langkah kaki Arsen tertuju ke kamar mereka. Langsung saja ia memutar gagang pintu dan masuk ke dalam. Rupa-rupanya istrinya itu baru selesai mandi dan telah siap menyambut kedatangannya karena Cherry hanya memakai lingerie transparan berwarna hitam pekat.

Arsen melangkahkan kakinya mendekat dengan jakun yang sudah naik turun. Bahkan tanpa bisa dicegah, sesuatu di dalam celananya mulai terbangun dan menyesakkan celana. Ia pun langsung memeluk Cherry dari belakang seraya membenamkan wajahnya di lekukan leher istrinya itu.

"Wangi banget kamu, Cherry," bisik Arsen dengan suara parau. Dari pantulan cermin ia bisa melihat betapa seksinya tubuh Cherry yang terbungkus lingerie itu. Lantas ia mengulurkan tangannya menuju payudara Cherry dan meremasnya lembut.

"Ya harus wangilah, Mas. Soalnya 'kan mau menyambut kedatangan kamuhh," sahut Cherry diiringi desahan di akhir kalimatnya. Tubuhnya menggelinjang karena remasan Arsen pada payudaranya juga leher dan pundaknya yang sedang dijilat oleh lidah basah suaminya itu.

"Pinter banget sih istriku ini."

Remasan Arsen yang semula lembut kini sudah berganti menjadi sedikit kasar. Begitu juga dengan bibirnya yang semakin aktif mencumbu dan menghisap leher Cherry hingga meninggalkan tanda kemerahan di tubuh istrinya itu. Sementara selangkangannya sengaja ia gesekkan di bokong berisi milik Cherry.

Cherry mendesah tertahan karena dikerjai habis-habisan oleh Arsen. Apalagi saat ini suaminya itu sudah mulai membelai dan menggesek pangkal pahanya hingga membuat miliknya semakin basah saja. Kemudian, Arsen malah berjongkok di hadapannya. Sementara kakinya diangkat oleh suaminya itu agar bertumpu atas kursi rias. Lalu Arsen mulai memajukan wajahnya agar tenggelam di selangkanganya. Langsung saja suaminya itu mengecup, membelai dan juga menjilati kewanitaannya.

"Massshh ahhh," desah Cherry keenakan. Ia refleks menjambak rambut sang suami karena rasan nikmat yang melanda.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Cherry mengalami pelepasan karena cumbuan bibir dan lidah Arsen. Suaminya itu menegakkan tubuhnya kembali agar sejajar dengan Cherry. Kemudian dengan tergesa Arsen melepas pakaiannya. Lalu Arsen menyenderkan Cherry di meja rias istrinya itu seraya melebarkan pahanya. Lantas, didorongnya kejantanannya memasuki kewanitaan Cherry.

"Oughh..."

Cherry mendekap pundak Arsen dan membenamkan wajahnya di leher sang suami. Ia tersentak setiap kali suaminya itu menarik lantas mendorong lagi kejantanannya dengan gerakan yang lebih cepat.

"Cherry," geram Arsen menahan nikmat. Matanya terpejam karena sensasi nikmat yang dihasilkan dari perpaduan kelamin mereka.

Arsen menggendong Cherry agar berpindah ke atas ranjang tanpa melepaskan penyatuan mereka. Di atas kasur itulah, dirinya kembali beraksi menggoyangkan pinggulnya lebih cepat.

Cherry dibuat merem-melek karena hujaman Arsen itu. Tangannya mencengkram rambut sang suami sedangkan kakinya melingkari pinggang Arsen. Tubuhnya pun terangkat saat akhirnya pelepasan itu akan tiba.

"Tunggu aku, Sayang. Kita keluarin bareng aakhh," geram Arsen. Ia semakin mempercepat gerakan pinggulnya. Hingga beberapa saat kemudian, dirinya luruh di atas tubuh Cherry dengan spermanya yang mengalir deras di kewanitaan istrinya itu.

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang