26. Something Surprising

5.4K 690 150
                                    

Part 24 kemarin tembus 410 vote. Yuk semangat part ini juga bisa. Next part klo udh nyampe 400 vote dan 50 komen. Soalnya part sebelumnya bisa, masa part ini gak bisa. Kalo gak tembus votenya, gak bakalan up😋🤣🤣

***

Cherry lagi dan lagi menitikkan air matanya karena merindukan Arsen. Ia sangat ingin bertemu dengan sang suami tetapi sadar kalau mama dari suaminya itu sudah memintanya menjauhi Arsen. "Semoga kamu baik-baik aja di sana ya, Mas. Aku kangen banget sama kamu," lirihnya pilu. Begini rasanya berjauhan dari Arsen. Ada rasa sedih juga rindu yang menjadi satu dan menyesakkan dadanya.

"Cherry, makan siang dulu yuk."

Buru-buru Cherry menghapus air mata yang membasahi pipinya ketika pintu kamar tempatnya berada dibuka dari luar. Dari pintu itu masuklah seorang perempuan berusia dua puluh lima tahun yang bernama Aurora. Dan Auroralah yang telah menolong Cherry ketika malam itu ia pingsan di tengah jalan karena kehujanan. Hingga saat ini Aurora mengizinkannya menginap di rumah itu.

"Makasih banyak, Kak. Makasih karena Kak Aurora udah ngizinin aku nginap di sini."

"Sama-sama, Cherry. Lagian dengan kamu ada di sini, aku jadi ada temennya. Ayo."

Cherry hanya menganggukkan kepala seraya melangkahkan kakinya ketika tangannya ditarik menuju ruang makan oleh Aurora. Saat sedang melangkah menuju ruang makan, pandangan Cherry tiba-tiba saja tertuju ke arah sofa yang ada di depan televisi. Di mana di sofa itu terdapat dua orang laki-laki yang sedang berciuman. Bukan hal yang baru Cherry lihat, karena semenjak menginap di rumah Aurora dirinya sering melihat pemandangan seperti itu. Melihatnya saja Cherry merasa mual. Apalagi jika memiliki suami gay seperti itu. Tapi anehnya Aurora bisa bertahan.

Pertama kali melihat perbuatan kedua lelaki itu, tentunya Cherry merasa terkejut. Tetapi kemudian Aurora menjelaskan kalau salah satu dari lelaki itu adalah suaminya. Yang mana pernikahan mereka ada hanya untuk menutupi status gay sang suami. Aurora pun hanyalah istri bayaran yang tak berhak mencampuri urusan suaminya. Bahkan melihat suaminya bercumbu atau berhubungan badan dengan pasangan gaynya itu, Aurora sudah biasa.

Pernah Cherry bertanya mengapa Aurora mau menjadi istri bayaran dari pria gay itu, Dan Aurora menjawab karena ia butuh uang untuk keluarganya. Bapaknya sudah meninggal, sementara ibunya suka berjudi dan berfoya-foya tanpa memikirkan nasib anak-anaknya. Maka dari itu Aurora terpaksa menerima tawaran pernikahan status itu agar bisa membiayai kehidupan adik-adiknya.

"Makan yang banyak, Cherry," ujar Aurora menyadarkan Cherry dari lamunannya. Memang dari tadi Cherry melamun karena membayangkan bagaimana jika ia ada di posisi Aurora hingga tanpa sadar tidak menyuap makanannya lagi.

"Iya, Kak. Suami Kakak dan pacarnya gak makan?"

"Paling nanti mereka juga makan."

Cherry hanya mengangguk saja. Ia baru sadar kalau ternyata setiap orang pasti memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Ia dengan masalahnya dan begitu pula dengan Aurora. Tapi untunglah jalan pintas untuk bunuh diri tak pernah terlintas di pikiran mereka semua.

Ia maupun Aurora sama-sama menikah tanpa cinta. Tapi bedanya pernikahannya jauh lebih baik dari pernikahan Aurora. Bahkan Arsen mampu membuatnya jatuh cinta. Lalu apakah Aurora bisa sepertinya? Apakah nanti perempuan itu bisa membuat sang suami kembali lurus dan berhenti menjadi gay?

"Kamu lebih beruntung daripada aku, Cherry. Soalnya kamu dicintai oleh suamimu sendiri."

"Tapi Mama mertuaku yang gak suka, Kak. Dan beliau yang memintaku buiat ninggalin suamiku."

"Harusnya kalo suami kamu juga cinta sama kamu, itu udah cukup. Karena yang menjalani pernikahan itu kalian. Jadi jangan didengarkan ucapan mertua kamu."

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang