8. The First Time

7.8K 635 155
                                    

Kurang baik apa aku. Udah double up. Jadi jangan males vote dan komennya ya 🤗🥺

***

"Kamu tunggu di sini aja, saya cuma mau masuk sebentar," ujar Arsen yang membuat Cherry mengernyitkan keningnya pertanda bingung. Ia pun menurut dengan tetap berada di dalam mobil selagi Arsen masuk ke klinik. Hingga tak berapa lama kemudian lelaki itu sudah kembali menghampirinya dan duduk di belakang kemudi.

"Kita mau ke mana, Om?" tanya Cherry ketika Arsen sudah menjalankan mobil entah ke mana.

"Kenapa? Kamu takut kalo saya bakal macem-macem?"

"Enggak, sih. Soalnya semalam yang udah dikasih izin aja Om gak ngapa-ngapain," sahut Cherry disertai senyumannya.

"Gak risih emangnya kamu kalo ngelakuin sama saya? Kita aja baru kenal loh. Oh atau, kamu emang sudah terbiasa ngelakuinnya sama sembarang orang?" tanya Arsen menyelidik. Ia pun menoleh pada Cherry ketika perempuan itu malah memukul tangannya.

"Enak aja! Aku cuma pernah ngelakuin sama Kenan, tau!"

"Wow, sosweet ya. The one and only. Tapi sayang saudara," ujar Arsen lagi yang membuat Cherry terdiam. Tetapi ternyata diamnya Cherry hanya sesaat. Karena ia langsung membalas ucapan Arsen itu.

"Dan gak akan jadi satu-satunya lagi kalo Om mau ngelakuin itu sama aku."

"Kenapa harus saya?"

"Karena sekarang aku lagi sama Om. Dan Om juga udah nikahin aku. Daripada ngelakuin sama orang lain yang malah bikin dosa. Mending sama Om, dapat pahala. Iya 'kan?"

"Sekarang aja kamu pinter. Dulu ke mana aja sampai-sampai gak ingat dosa?" sindir Arsen telak.

"Dulu aku dibutakan sama cintaku ke Kenan," lirih Cherry pelan. Gara-gara kelakuan Kenan yang semalam ia mulai berpikir kalau sepertinya lelaki itu hanya terobsesi padanya. Beberapa waktu lalu ia sudah berusaha mengubur perasaannya untuk Kenan. Namun, Kenan malah mengajaknya balikan dan salahnya ia tergoda oleh rayuan kakak tirinya itu.

"Dan sekarang kamu sudah sadar kalau apa yang kalian lakukan itu salah 'kan?" tanya Arsen yang mendapat anggukan kepala dari Cherry. "Jadi kalo bisa jangan diulangi lagi. Yang lalu biarlah berlalu, dan yang akan datang itu masa depan kamu."

"Jadi Om itu masa depan aku?"

"Maksud kamu?" bingung Arsen.

"Bukan apa-apa kok, Om. Lupain aja, aku cuma bercanda," sahut Cherry.

***

Cherry turun dari mobil mengikuti Arsen. Keningnya mengernyit ketika melihat di mana mereka berada sekarang ini. Apalagi Arsen sudah menurunkan kopernya dan membawa melangkah menuju pintu utama rumah itu.

"Kita di mana, Om? Dan ini rumah siapa?" tanya Cherry menyuarakan kebingungannya.

"Ini rumah yang udah saya beli, Cherry. Dan mulai sekarang kamu akan tinggal di sini. Ayo masuk," ajak Arsen. Cherry pun mengikuti langkah kaki Arsen yang sudah memasuki rumah. Ia mengamati detail rumah itu yang terkesan nyaman.

"Lalu Om sendiri?" Tadi Arsen hanya mengatakan kalau Cherrylah yang akan tinggal di rumah itu. Maka dari itu Cherry bertanya begitu mengingat mereka sudah menikah.

"Maaf, saya gak bisa tinggal bareng kamu. Soalnya nanti orang tua saya curiga. Tapi saya akan sering datang ke sini kok buat ngeliat kamu."

"Kenapa minta maaf sama aku, Om? Harusnya aku yang minta maaf sama Om. Maaf karena lagi dan lagi aku udah ngerepotin Om. Om gak perlu sering-sering datang ke sini karena aku bisa jaga diri. Om jalanin aja kehidupan yang kayak biasa," ujar Cherry dengan senyum di bibirnya.

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang