9. Make You Better

7.3K 615 69
                                    

Thank you buat vote dan komennya. Jangan lupa vote dan komen yang lebih banyak lagi 😘

***

Niat awal Arsen tadi hanyalah mengantar Cherry ke rumah baru yang sengaja ia beli untuk wanita itu. Tapi siapa sangka kalau sekarang ini mereka malah bergumul di sofa rumah barunya. Sama sekali tak pernah Arsen duga sebelumnya kalau ia akan menyerahkan keperjakaannya pada Cherry, juga merenggut keperawanan wanita itu.

Di pagi menjelang siang seperti ini, Arsen sibuk menggerakkan pinggulnya menghujam pusat tubuh Cherry. Sementara Cherry hanya mampu mendesah dan mengerang tertahan dengan tangannya yang memeluk pundak Arsen. Sementara kakinya sudah melingkar di pinggang suaminya itu.

"Om Arsen, ahhh," rintih Cherry kepayahan karena goyangan pinggul Arsen yang terasa begitu nikmat. Matanya bahkan terpejam karena tak kuasa menahan sensasi nikmat yang dirinya terima. Beberapa kali tubuhnya pun tersentak manakala Arsen mendorong kejantanannya lebih dalam.

"Cherry," geram Arsen ketika merasa kewanitaan Cherry menjepit erat miliknya di dalam sana. Ini pengalaman pertama bagi Arsen juga Cherry, dan mereka tak menyangka kalau rasanya akan senikmat ini.

"Om... Aku keluar ahhh." Tubuh Cherry mengejang kemudian melemas manakala ia telah mendapati pelepasannya. Arsen pun bisa merasakan semburan hangat milik Cherry pada miliknya. Ia kembali menggerakkan pinggulnya yang mana cairan Cherry tadi membuat kewanitaan sang istri semakin licin dan memudahkannya untuk bergerak.

Arsen melepaskan tautan tubuh mereka untuk sesaat. Ia berdiri dan membawa Cherry ke dalam gendongannya karena berniat berpindah menuju kamar. Setelah tiba di kamar, Cherry direbahkan oleh Arsen di tengah-tengah kasur. Kemudian ia lepas sisa pakaian Cherry yang masih tersangkut di tubuh molek istrinya itu. Lantas Arsen pun mulai memasuki kewanitaan Cherry kembali.

Desahan demi desahan saling bersahutan memenuhi kamar itu. Cherry hanya bisa menikmati hujaman Arsen yang terasa begitu memabukkan. Bibir dan payudaranya bergantian dilumat oleh suaminya itu. Hingga ia terfokus pada kenikmatan yang sedang melanda mereka tanpa memikirkan Kenan sedikit pun.

"Kamu masih kuliah 'kan, Cherry?" tanya Arsen disela-sela hujamannya. Ia mengelus pipi istrinya itu ketika Cherry hanya mampu mengangguk singkat. "Semester berapa?" tanya Arsen lagi.

"Semester tiga, Om nghh," sahut Cherry diiringi suara desahannya karena goyangan pinggul Arsen. Ia mencengkram seprai kasur ketika merasa tubuhnya kembali menegang dan seperti ingin mengalami pelepasannya lagi. Begitu juga kejantanan Arsen yang kian mengeras. Maka dari itu Arsen menambah tempo pompaannya hingga akhirnya dirinya menarik lepas kejantanannya dari kewanitaan Cherry saat pelepasan itu tiba.

"Aaakkh..."

Mereka sama-sama mendesah panjang karena pelepasan itu. Arsen pun ambruk di atas tubuh Cherry karena tak kuasa menahan rasa nikmat yang melandanya.

Arsen menyingkir dari atas tubuh Cherry dan berbaring di samping wanita yang sudah berbagi kenikmatan dengannya. Ia menoleh pada Cherry dan mengernyitkan kening kala melihat wanita itu malah tersenyum.

"Ngapain kamu senyam-senyum?"

"Gak apa-apa. Cuma lagi mikir aja kalo ternyata Om hebat juga tadi," sahut Cherry. Untuk ukuran pemula seperti Arsen, Cherry yakin kalau apa yang mereka lakukan tadi luar biasa. Ia memang masih perawan, tetapi ia sudah sering making out bersama Kenan. Dan Arsen terlihat lebih dari Kenan.

"Kamu gak menyesal sudah lepas perawan sama saya?"

"Ngapain mesti menyesal? Yang kita lakuin tadi itu enak kok. Dan lagi, Om itu suamiku. Orang yang memang berhak mendapatkan keperawananku 'kan?" ujar Cherry balik bertanya.

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang