Arsen memasuki kediaman orang tuanya tanpa semangat sama sekali. Bagaimana mau semangat kalau orang yang dicintainya telah pergi entah ke mana. Istrinya, belahan jiwanya sekarang tidak tahu ada di mana.
"Udahlah, Sen. Di luar sana masih banyak perempuan baik-baik. Lupain ajalah dia," ujar Indira ketika melihat kehadirannya.
"Lupain gimana, Ma? Arsen itu cinta sama dia. Arsen bener-bener gak nyangka kalo Mama akan ngedatengin dan nyuruh dia menjauh. Sebenarnya apa yang salah sama Cherry, Ma? tanya Arsen lirih.
"Dia itu gak baik buat kamu, Arsen. Dia udah membawa pengaruh buruk ke kamu."
"Pengaruh buruk apa sih, Ma? Arsen malah ngerasa lebih baik setelah ada Cherry. Dan bukannya selama ini Mama nanyain kapan Arsen nikah? Kapan Arsen akan bawa calon? Tapi kenapa Mama malah gak suka sama Cherry?" tanya Arsen lagi.
"Mama gak suka karena dia itu mirip Aletta, Arsen. Mama gak mau kamu salah pilih."
"Ma, aku kenal Cherry. Dan aku yakin dia gak kayak gitu. Cherry wanita baik-baik dan tepat buat aku. Dan gara-gara Mama, Sekarang aku gak tau di mana keberadaan Cherry."
"Repot amat sih kamu, Sen. Ya pasti dia ada di rumahnya!"
"Cherry gak ada di rumah dan di mana pun. Asal Mama tau, rumah Cherry itu aku yang beliin, Ma."
Indira membelalakkan matanya karena tidak percaya. Jadi selain bersuami, perempuan itu matre juga?
"Tuh 'kan udah jelas-jelas kalo dia itu gak baik buat kamu, Sen. Udah lupain aja dia."
"Gimana bisa mama nyuruh Arsen ngelupain Cherry, Ma? Gimana bisa Arsen tenang di sini sedangkan Cherry gak tau di mana keberadaannya. Gimana Arsen bisa ngelakuin itu semua, saat Arsen gak tau istri Arsen sedang baik-baik aja atau enggak!" teriak Arsen frustrasi.
Indira yang mendengar teriakan kefrustasian Arsen itu pun sontak terdiam. "Istri?"
"Cherry itu istri Arsen, Ma. Menantu Mama," sahut Arsen mengaku. Ia mengeluarkan buku nikah mereka dari sakunya. Juga cincin yang ditinggalkan Cherry. "Dan berkat Mama, dia pergi."
Arsen mengusap air mata yang kembali membasahi matanya.
Indira dan Damian serempak mengambil masing-masing dari buku nikah itu. Indira langsung syok saat membaca yang tertera di buku nikah itu. Sementara Damian masih terlihat tenang.
"Dua bulan yang lalu, Arsen sudah menikahi Cherry, Ma, Pa. Memang pernikahan kami ada karena kesalahpahaman. Jadi waktu itu sedang hujan lebat, Arsen gak sengaja ketemu sama Cherry yang kehujanan dan ngajak dia ke klinik. Karena Cherry gak punya tujuan, Arsen ngizinin dia buat nginap di klinik. Akhirnya Cherry pun tidur di klinik sementara Arsen pulang ke rumah ini."
Helaan napas terdengar ketika Arsen menceritakan bagaimana pertemuan juga pernikahannya dengan Cherry.
"Keesokan paginya Arsen mengunjungi Cherry dengan membawakan makanan dan pakaian. Gak taunya ada yang ngambil kesempatan dalam kesempitan itu. Orang yang tak lain adalah mama tiri Cherry sendiri, malah menuduh kami sudah melakukan sesuatu yang dilarang. Karena bukti mengarah ke sana, kami pun terpaksa dinikahkan."
"Pernikahan kami dirahasiakan karena kejadiannya sangat mendadak dan waktu itu Arsen pikir kami akan berpisah jika sama-sama sudah menemukan orang yang tepat. Tetapi gak taunya kami saling jatuh cinta, Pa, Ma. Dan sekarang Arsen bener-bener gak tau Cherry ada di mana. Padahal cuma Arsen yang saat ini Cherry punya karena keluarganya masa bodoh."
Indira terdiam karena menyesali kesalahannya. Ia mengira Cherry istri orang saat mendatangi rumah wanita itu dan mendengar langsung dari satpamnya. Tetapi harusnya ia mulai berpikir saat satpam itu memanggil Arsen dengan sebutan tuan. Dan harusnya ia bertanya siapa suami Cherry. Bukan hanya menyimpulkan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vet's Secret Wedding
RomanceSpin off Crazy & Sweet Agreement Joshua Arsen Antonie atau yang kerap disapa Arsen, pernah merasakan apa yang dinamakan cinta. Dulunya ia melabuhkan hati pada seorang gadis bernama Naila yang kemudian menjadi kakak iparnya. Hal itu terjadi dikarenak...