11. Suspicious

6K 608 79
                                    

Arsen sedang menemani Cherry berbelanja bahan makanan di sebuah supermarket. Mereka mengambil beberapa barang yang dirasa perlu dan memasukkannya ke dalam troli. Tak terasa troli itu pun sudah hampir penuh dengan barang untuk keperluan sehari-hari.

"Udah semua?"

"Kayaknya udah cukup sih, Mas," sahut Cherry yang diangguki oleh Arsen. Lelaki itu pun mendorong troli menuju kasir dengan Cherry yang berjalan di sebelahnya.

Mereka berdua menunggu kasir yang sedang men-scan barkode belanjaan. Hingga setelah beberapa menit berlalu, total belanjaan mereka sudah didapat. Cherry pun membuka tas dan berniat mengambil uang yang diberikan Arsen tadi pagi. Namun, gerakannya terhenti saat Arsen menurunkan tangannya dan malah mengambil dompetnya sendiri. Lalu lelaki itulah yang kemudian membayar semua belanjaan mereka.

"Kok Mas yang bayar sih? Tadi pagi 'kan Mas udah ngasih aku uang sama kartu kredit," ujar Cherry pada Arsen manakala belanjaan mereka sedang dimasukkan ke dalam tas belanjaan khusus supermarket.

"Gak apa-apa, Cherry. Yuk kita pulang," ajak Arsen setelah ia meraih dua tas yang penuh dengan barang belanjaan mereka. Arsen membawa Cherry menuju tempatnya memarkirkan mobil tadi. Lantas ia membuka bagasi untuk meletakkan barang-barang itu di sana.

"Ayo, masuk."

Cherry mengangguk dan membuka pintu mobil. Lalu ia masuk dan duduk di sebelah Arsen. Setelah itu pun Arsen mulai menjalankan mobilnya meninggalkan supermarket itu.

"Kalo tenyata Mas yang bayarin belanjaan tadi, uang sama kartu kreditnya aku balikin aja ya," ujar Cherry seraya membuka tasnya. Ia mengambil dompet dan berniat mengembalikan pemberian Arsen tadi pagi. Namun lagi-lagi Arsen menyentuh tangannya dan memasukkan lagi dompetnya itu ke dalam tas.

"Udah gak usah dipikirin. Simpan aja kalo-kalo nanti kamu butuh."

"Beneran gak apa-apa?" tanya Cherry tak begitu yakin.

"Iya. Kalo ada yang mau kamu beli, bisa pakai kartu kredit itu," sahut Arsen lagi dengan senyum di bibirnya. Cherry yang diperlakukan seperti itu pun ikut tersenyum. Lantas ia memeluk lengan Arsen dan menyenderkan wajahnya di bahu lelaki itu.

"Mas kenapa baik banget sih?"

"Memangnya kamu pengen saya jahatin?"

"Ya nggak gitu. Cuma Mas itu terlalu baik aja. Maaf kalo aku bisanya nyusahin Mas."

"Udahlah, gak usah dibahas. Ngomong-ngomong kamu lapar gak? Kita mampir makan dulu gimana?"

"Boleh."

Setelah mendapat persetujuan dari Cherry. Arsen membelokkan mobilnya menuju sebuah restoran. Mereka melangkah bersama memasuki restoran itu. Arsen pun mengajak Cherry duduk di salah satu meja dengan dua buah kursi kosong. Lalu pelayan pun datang untuk menanyakan pesanan mereka.

Sekitar lima belas menit kemudian, pesanan mereka tiba. Keduanya pun memulai acara makan mereka dengan sesekali mengobrol. Hingga tanpa sadar mata Arsen menangkap kehadiran mamanya yang ingin memasuki restoran itu.

"Mampus gue," gumam Arsen pelan yang masih bisa didengar oleh Cherry.

"Kenapa, Mas?"

Cherry merasa bingung ketika melihat Arsen meraih buku menu dan menutupkan ke wajahnya. Ia pun mencoba mencari tahu apa yang sedang Arsen hindari. Hingga matanya menangkap kehadiran beberapa ibu-ibu yang sepertinya juga ingin makan siang.

"Di sana ada Mama saya."

Arsen mengeluarkan beberapa lembar uang cash dari dompetnya dan meletakkannya di atas meja dengan ditindih kotak tisu. Lalu ia menarik tangan Cherry dan membawa istrinya itu pergi dari sana sebelum mamanya melihat kehadiran mereka.

The Vet's Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang