"Ikuti mobil di depan, Pak. Jangan sampai kehilangan jejak tapi jangan sampai ketahuan juga," ujar Indira pada sopir taksi yang membawanya.
"Baik, Bu."
Indira masih mengamati mobil Arsen yang sedang melaju di depan sana. Ia sangat yakin kalau sekarang anaknya itu ingin menemui wanitanya. Dan benar dugaannya karena tak begitu lama kemudian Arsen menghentikan mobilnya di depan sebuah kampus. Lalu masuklah seorang wanita yang wajahnya tidak dapat Indira lihat secara jelas karena terhalang jarak.
"Jadi ceweknya Arsen masih kuliah?" gumam Indira ke dirinya sendiri. Taksi yang ditumpanginya pun mulai bergerak untuk mengikuti mobil Arsen yang sudah kembali melaju.
Indira masih mengikuti Arsen hingga menuju klinik hewan milik anaknya itu. Sampai di sana semuanya masih berjalan normal. Di mana Arsen hanya bekerja dan wanita itu sesekali membantu. Indira pun setia menunggu sambil mengamati jika ada hal-hal yang mencurigakan.
"Pak, Pak, ayo jalan lagi," ujar Indira membangunkan sopir taksi itu. Sedari tadi ia memang masih menunggu di dalam taksi yang sudah dibooking seharian.
"Baik, Bu."
Taksi yang ditumpangi Indira kembali bergerak mengikuti mobil Arsen. Hingga sekitar dua puluh menit kemudian, mobil Arsen memasuki sebuah pekarangan rumah. Arsen dan wanita itu pun sama-sama turun dari mobil.
Indira memang tidak bisa mendengar apa yang Arsen bicarakan dengan wanita itu. Tapi ia bisa melihat saat Arsen memeluk dan mencium kening sang wanita. Sementara wanita itu membalas dengan mencium bibir Arsen. Sampai di sini, Indira bisa menebak seperti apa wanita yang sedang bersama anaknya itu.
Melihat Arsen yang sepertinya sudah ingin pulang, Indira pun menyuruh sopir taksi itu untuk pergi lebih dulu. Yang terpenting dirinya sudah tahu seperti apa rupa dan di mana kediaman wanita yang saat ini dekat dengan Arsen.
***
Beberapa hari kemudian, Indira kembali mendatangi kediaman Cherry. Di garasi rumah perempuan itu ia bisa melihat kalau mobil Arsen sudah terparkir rapi di sana. Kali ini Indira pun memberanikan diri untuk turun dari mobil dan bertanya pada satpam.
"Permisi, Pak."
"Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam itu.
"Perempuan yang tinggal di rumah ini namanya siapa ya, Pak?"
"Oh maksud ibu Nyonya Cherry?"
"Nyonya Cherry?" tanya Indira dengan alis bertaut.
"Iya, Bu. Perempuan yang tinggal di rumah ini namanya Nyonya Cherry. Beliau tinggal sendiri di rumah ini. Cuma kadang-kadang suaminya datang," ujar satpam itu menjelaskan.
Indira dibuat terkejut karena penjelasan dari satpam itu. Matanya bahkan terbelalak karena tidak menyangka kalau perempuan yang bernama Cherry itu sudah menikah. Wanita yang kerap bersama anaknya ternyata istri orang. Lalu mengapa perempuan itu bisa bersama Arsen? Apa jangan-jangan Arsen menjadi selingkuhannya?
"Gak mungkin!"
Indira menggelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan pemikirannya sendiri. Ia tidak yakin jika Arsen menjadi selingkuhan dari seorang wanita bersuami. Tapi bagaimana jika itu benar? Bagaimana jika Arsen memang selingkuhan wanita itu? Apalagi Arsen belum memperkenalkan Cherry kepada mereka. Bisa saja Arsen tidak memperkenalkan perempuan itu karena takut kenyataan ini terbongkar. Kalau ternyata Cherry adalah istri orang.
"Bu? Ibu gak apa-apa?"
"Gak apa-apa kok, Pak. Oh ya, ini saya ngeliat mobilnya Arsen. Boleh saya ketemu sama dia?" tanya Indira lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vet's Secret Wedding
RomanceSpin off Crazy & Sweet Agreement Joshua Arsen Antonie atau yang kerap disapa Arsen, pernah merasakan apa yang dinamakan cinta. Dulunya ia melabuhkan hati pada seorang gadis bernama Naila yang kemudian menjadi kakak iparnya. Hal itu terjadi dikarenak...