Dalam waktu singkat klinik Arsen telah disulap menjadi tempat akad nikah meskipun sangat sederhana. Sekarang ini ia dan Cherry sudah duduk berhadapan dengan penghulu. Cherry pun sudah memakai kebaya dengan riasan seadanya. Sementara ia sendiri hanya memakai kemeja berwarna putih yang dilapisi jas warna hitam. Ditambah dengan peci warna senada yang ada di atas kepalanya.
"Apa sudah bisa dimulai acaranya?"
"Iya, langsung mulai aja, Pak," sahut Anita antusias. Sejak tadi memang ia yang bersemangat melakukan persiapan ini semua. Tentu saja karena ia ingin agar Cherry secepatnya menikah dengan Arsen dan tak akan mengganggu Kenan lagi.
Anita tersenyum senang ketika penghulu sudah menjabat tangan Arsen seiring dengan akad nikah yang akan segera dilaksanakan. Namun kemudian ia langsung meraih ponselnya yang tiba-tiba berdering. Ia pun menerima panggilan yang ternyata dari anaknya itu.
"Mama sama Papa di mana?"
"Mama sama Papa lagi di luar. Kami menghadiri acara nikahan adik tiri kamu itu," ujar Anita dengan senyum liciknya.
"Apa? Adik tiri aku? Maksud Mama Cherry? Dia mau nikah sama siapa?"
"Sama pacarnyalah, Kenan. Udah, kamu diam di rumah aja. Biar Mama sama Papa yang di sini."
"Tapi, Ma-"
Anita langsung menutup sambungan telepon itu begitu saja. Ia tidak ingin Kenan sampai tahu keberadaan mereka dan malah menggagalkan pernikahan Cherry.
Sementara itu, Kenan berteriak frustrasi ketika sambungan teleponnya diputus sepihak. Ia merasa tidak percaya kalau Cherry akan menikah. Lagipula dengan siapa Cherry menikah sedangkan lelaki yang dicintai kekasihnya itu adalah dirinya. Dan juga mengapa bisa Cherry menikah secara mendadak seperti ini?
"Kayaknya ada yang gak beres nih. Gue harus nyari Cherry," ujar Kenan seraya mengambil kunci mobilnya.
***
"Terima kasih ya, Pak, Bu udah datang," ujar Anita ketika para tamu undangan yang memang tidak seberapa itu satu per satu mulai meninggalkan klinik. Sekarang ini acara akad nikah telah selesai dan Arsen sudah resmi menjadi suami Cherry.
Anita tersenyum licik pada Cherry. Ia merasa senang karena rencananya untuk membuat Cherry menikah sudah berhasil. Ia hanya tinggal mengawasi Kenan agar tidak menemui Cherry lagi.
"Kita juga pulang yuk, Pa," ajak Anita pada sang suami. Ia sempat mendengus manakala suaminya itu memeluk Cherry.
"Kamu baik-baik ya, Nak," ujar Ridho dengan mata yang berkaca-kaca. Ia mendaratkan kecupannya di kening Cherry ketika anaknya itu hanya mengangguk. "Papa sayang banget sama kamu, Cherry. Maafkan semua kesalahan Papa sama kamu dan juga almarhumah Mama kamu ya, Sayang."
"Cherry juga sayang sama Papa dan Cherry udah maafin Papa," sahut Cherry disertai isak tangisnya.
"Tolong jaga anak saya dengan baik ya, Arsen. Bahagiakan dia," ujar Ridho kepada laki-laki yang baru saja menjadi menantunya itu. Ia meraih pergelangan tangan keduanya dan menyatukannya. Alhasil Cherry dan Arsen saling tatap untuk beberapa detik.
"I-ya, Pak. Saya akan berusaha menjaga Cherry," sahut Arsen yang kemudian diangguki oleh Ridho. Mereka berdua pun mengantar orang tua Cherry ke depan klinik.
Kenan yang sedang mencari Cherry secara tak sengaja melihat mama dan papanya keluar dari klinik hewan dengan pakaian yang terbilang rapi. Karena penasaran ia pun memarkirkan mobilnya dan langsung mendekati orang tuanya. Namun, matanya terbelalak ketika ia melihat kehadiran Cherry yang menggunakan kebaya juga seorang laki-laki asing yang tidak ia ketahui siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vet's Secret Wedding
RomanceSpin off Crazy & Sweet Agreement Joshua Arsen Antonie atau yang kerap disapa Arsen, pernah merasakan apa yang dinamakan cinta. Dulunya ia melabuhkan hati pada seorang gadis bernama Naila yang kemudian menjadi kakak iparnya. Hal itu terjadi dikarenak...