Setelah mandi dan membuatkan makan siang, Kiara buru-buru memesan taxi online untuk mengantarkannya ke kantor Devan.
Semenjak Devan menjadi CEO di perusahaan milik keluarga Aldebran, tidak ada lagi waktu untuk Kiara bisa jalan dengan Devan berdua. Paling hanya ada dihari sabtu dan minggu tapi terkadang Devan yang super sibuk sering menggunakan waktunya untuk rapat dadakan diperusahaan.
Tidak ada bedanya ketika menjadi Presma dan CEO. Keduanya, sama-sama super sibuk.
Sesampainya di depan perusahaan Kiara langsung saja berjalan ke meja resepsionis untuk sekedar basa-basi menanyakan tentang Devan, karna ponselnya juga yang disita oleh Devan membuat Kiara sedikit tidak yakin jika langsung berjalan menuju ruangan CEO.
Takutnya Devan sedang rapat atau sedang bertemu klien bisnisnya.
"Bubu ada diruangan?" tanya Kiara pada resepsionis.
Sebenarnya gadis itu dulu sering berkunjung ke perusahaan bersama Devan, tapi semenjak Devan yang memimpin perusahaan, Kiara sangat jarang ke perusahaan karna larangan dari Devan.
Dulu saat Arjuna selaku papanya Devan mengajari laki-laki itu tentang cara mengurus perusahaan, Kiara selalu ikut serta memberi semangat pada Devan hingga Arjuna tertawa terbahak-bahak karna ulah yang Kiara lakukan.
"Pak Devan sedang meeting bersama klien bu, dilantai sembilan," ucap resepsionis itu dengan sangat ramah.
Siapa yang tidak mengetahui Kiara Pahlefy, gadis dengan sejuta keunikan yang baik hati dan selalu bisa menempatkan diri disituasi apa pun.
Walaupun kaya raya, Kiara selalu bersikap seolah rakyat biasa meskipun harta kekayaan keluarganya adalah salah satu aset negara.
"Kok ibu sih panggil Kiara aja," ucap Kiara kesal.
Kiara memang tidak begitu mementingkan jabatan disini, baginya semua manusia adalah sama derajatnya.
"Maaf bu tapi-" ucap resepsionis itu yang langsung mendapat tatapan horor dari Kiara.
"Panggil Kiara," ucap Kiara yang langsung membuat resepsionis itu menuruti perintahnya.
"Baik mbak Kia," ucap resepsionis sambil menundukan kepalanya.
"Nah, gitu juga gapapa," ucap Kiara sambil melihat jam ditangannya.
Sekarang sudah pukul sepuluh pagi, dan ini waktunya makan siang untuk para staff diperusahaan.
Karna, tidak enak mengganggu waktu istirahat akhirnya Kiara memutuskan untuk keruangan Devan.
"Kia ke ruangan bubu ya mbak," ucap Kiara yang langsung berjalan ke lift khusus CEO.
"Coba aja bu Kia dateng ke perusahaan tiap hari, gak olahraga jantung kita!" bisik staff yang sedang berjalan ke arah meja resepsionis.
"Semoga pak Devan segera dituntun ke jalan yang benar deh sama mbak Kia," jawab resepsionis itu dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
Sesampainya diruangan Devan, suasananya sangat hening bahkan jarum jam pun terdengar.
Sambil menunggu Devan selesai meeting, Kiara berencana untuk melihat lihat tugas kantor Devan dan benar Devan menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik.
Karna bosan Kiara berniat merebahkan tubuhnya ke sofa yang berada diruangan Devan.
***
"Fy?" ucap Devan ketika membuka pintu ruangan.
Terlihat Kiara yang tertidur sambil memeluk boneka gajah yang sengaja ditinggalkan di kantor Devan.
"Bubu Kia ngantuk, lama banget nunggu bubu dateng," ucap Kiara dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBUFY
Romance"𝑨𝒏𝒅 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒊 𝒂𝒄𝒄𝒆𝒑𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒇𝒂𝒄𝒕 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒘𝒆'𝒍𝒍 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒃𝒆 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓," - 𝑩𝒖𝒃𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝑭𝒚. ••• Namanya Kiara pahlefy, periang dan penyuka kebebasan. Cantik, kaya raya, berpendidikan, tidak heran semua laki-l...