Pagi ini seperti biasanya Kiara akan bermalas malasan bangun pagi karna hari ini adalah hari minggu.
Pagi ini kota Jakarta baru saja diguyur hujan deras membuat Kiara malas untuk bergerak dari tampat tidurnya, Kiara justru menjadikan bidang dada Devan sebagai bantalannya sembari mencari kehangatan disana.
Devan yang sudah bangun dari lima menit yang lalu hanya memperhatikan tingkah laku Kiara yang menurutnya menggemaskan ketika sedang tertidur.
Gadis itu tampak lebih cantik saat tidur dibandingkan saat bangun.
"Fy jadi ke tempat Ocha gak?" uanya Devan sembari mengusap lembut pucuk rambut milik Kiara.
Rasanya baru kemarin ia menjadi siswa SMA yang dingin tak tersentuh hingga tiba tiba menjadi seorang mahasiswa yang memiliki pacar yang langsung naik pangkat menjadi tunangannya tidak terasa kini tunangan yang dulunya sangat menyebalkan sekarang menjadi istrinya yang begitu penurut walaupun sedikit kekanak kanakan.
"Iyaa," ucap Kiara yang masi memejamkan matanya.
Berbeda dengan pasangan lain yang menjadikan lengan pasangannya sebagai tumpuannya, Kiara lebih memilih bidang dada Devan menjadi tumpuan kepalannya percis seperti bayi yang baru lahir dan ditaruh di atas dada ibunya.
"Yauda bangun, jangan tidur terus," ucap Devan dengan suara paraunya khas orang yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Ngantuk bubu, mau mimpi dulu sebentar," ucap Kiara yang justru menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Udah siang sayangku," ucap Devan saat melihat jam di dinding sudah menunjukan pukul sembilan.
"Lima menit lagi cintaku," ucap Kiara yang akhirnya membuat Devan pasrah dengan sendirinya.
Setelah lima menit berlalu Kiara benar benar membuktikan ucapannya ia langsung bergegas pergi ke kamar mandi sedangkan Devan pergi ke ruang makan untuk mengambil satu cup es krimnya.
Setelah Kiara selesai mandi barulah Devan pergi ke kamar mandi.
"Fy ambilin handuk dong," ucap Devan yang kini tengah berada di dalam kamar mandi sedangkan Kiara, dirinya tengah mengeringkan rambutnya dengan hairdryer di depan kaca meja riasnya.
"Ih bubu fy lagi ngeringin rambut," ucap Kiara yang sudah sangat malas bergerak dari tempatnya sekarang.
"Fy," ucap Devan yang memanggil nama Kiara dari dalam kamar mandi dengan penuh penekanan.
"Ambil sendiri!" ucap Kiara dengan nada kesalnya karna Devan yang ceroboh.
"Yakin, gapapa kalo kamu yakin?" ucap Devan yang membuat Kiara berpikir yang tidak tidak hingga akhirnya Kiara berdiri dari tempat duduknya dan mengambilkan Devan anduk.
"NIH!" ucap Kiara yang membuka seperempat pintu kamar mandi milik Devan sambil memejamkan matanya sedangkan Devan hanya tersenyum geli melihatnya.
Setelah semuanya beres dan rapih barulah mereka pergi ke rumah kediaman Kevin dan Ocha.
***
"Ocha!" ucap Kiara yang berlari ke arah Ocha.
"KIAAA!!" teriak Ocha yang terkejut karna kedatangan Kiara secara tiba tiba.
Kedatangan Kiara dan Devan memang sudah di rencanakan oleh Kevin karna hal itulah Ocha tidak tau bahwa Kiara akan datang.
Devan dan Kevin sibuk bermain PS sedangkan Kiara pergi ke ruang makan dengan Ocha untuk membuat makanan tak lupa keduanya menghubungi Nara untuk datang ke rumah Ocha.
"Fy kamu pulang sama Nara ya," ucap Devan sambil mengusap pucuk kepala Kiara dengan lembut.
Sebenarnya Devan sedikit tidak yakin menitipkan Kiara pada Ocha dan Nara yang sudah jelas memiliki otak otak kriminalitas tapi mau bagaimana lagi tidak mungkin Devan menyuruh Kevin untuk menjaga miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBUFY
Romance"𝑨𝒏𝒅 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒊 𝒂𝒄𝒄𝒆𝒑𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒇𝒂𝒄𝒕 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒘𝒆'𝒍𝒍 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒃𝒆 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓," - 𝑩𝒖𝒃𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝑭𝒚. ••• Namanya Kiara pahlefy, periang dan penyuka kebebasan. Cantik, kaya raya, berpendidikan, tidak heran semua laki-l...