Sakit, itu yang Kiara rasakan sekarang.
Devan benar benar laki-laki brengsek yang pernah Kiara temui.
"Kia, ayo lanjut makan, katanya tadi laper," ucap Ocha yang menarik tangan Kiara.
Ocha yang sudah terlanjur geram akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan menarik tangan Kiara untuk ikut pergi bersamanya.
"Kiara gue yang anter balik nanti," sambung Ocha yang langsung berjalan meninggalkan Devan dan juga Mila.
Sesampainya di tempat makan, Kiara langsung pergi ke kasir dan meninggalkan tempat itu
Nara yang bertanya tanya akhirnya diberikan isyarat tangan oleh Ocha yang mengatakan bahwa situasinya tidak baik-baik saja
***
Mereka pergi ke rumah pohon tempat yang dulu sering dikunjungi oleh Ocha, Kiara, Kevin bahkan Samudra.
Kiara berharap Dilannya kembali ke hadapannya, dan menghiburnya seharian penuh hingga lupa akan masalahnya.
Nyatanya itu adalah perbuatan yang sia-sia.
"Emang ya cowok gak cukup sama satu cewek," ucap Nara setelah mendengar cerita dari Ocha.
"Lagian sih lo bisa-bisanya nikah sama buaya," ucap Ocha yang masih kesal dengan Devan.
Awalnya Kiara juga menganggap Devan adalah orang yang bisa menjaga komitmen dengannya, nyatanya semua itu adalah kesalahan.
Bahkan manusia es batu sekalipun tidak cukup dengan satu wanita.
"Gue kangen Samudraa," gumam Kiara yang masih bisa didengar oleh Nara dan Ocha.
Sekarang pukul delapan malam, setelah hari yang harusnya penuh dengan kesenangan berakhir dengan tragis, kini ketiganya memilih untuk pulang.
***
"Kenapa baru pulang?" tanya Devan yang menunggu Kiara di depan pintu rumah.
"Kenapa jalan sama cewek lain gak bilang?" tanya Kiara yang menerobos masuk ke dalam rumah.
"Fy," ucap Devan dengan rasa bersalahnya karna berbohong pada Kiara.
"APA?!" ucap Kiara yang spontan berteriak ke arah Devan karna kesal.
Tidak ingin memaafkan Devan tapi itu tidak mungkin, setiap orang yang berumah tangga pasti punya masalahnya masing masing, mungkin Devan sedang bosan dengannya dan perlu yang baru dan mungkin Kiara yang terlalu terbawa perasaan seriusnya.
"KIARA," ucap Devan dengan suara baritonnya.
Bukan tanpa alasan Devan memperlakukan Mila dengan sangat baik, ada satu alasan kenapa Devan memperlakukan Mila setara dengan Kiara.
Devan hanya perlu waktu untuk menjelaskannya, dan itu tidak sekarang.
"BUBU!" ucap Kiara yang tidak mau kalah.
Stelah semalaman perang dingin tetap saja Devan akan berlaku manis pada Kiara seperti memeluk Kiara ketika tidur dan memberikan morning kiss sebelum Kiara bangun lebih dulu.
Begitu pun Kiara, semarah apa pun dirinya pada Devan, Kiara masih akan tetap menjalankan rutinitasnya dalam melayani Devan.
"Fy, Mila sekertaris kantor saya," ucap Devan yang berjalan menuju arah dapur.
Devan tidak marah jika Kiara memarahi dirinya, itu memang salahnya tapi Devan hanya tidak suka ketika Kiara menggunakan nada tingginya ketika memarahinya.
"Jangan diulangin lagi, Kia gak suka kalo bubu bohong," ucap Kiara yang menatap Devan dengan raut wajah kesalnya.
Kiara, gadis itu yang melihat Devan dengan raut wajah bersalahnya menjadi gemas sendiri, bagi Kiara jika Devan dekat dengan Mila pasti ada alasan tertentu seperti halnya ketika Devan dengan Elisa. Karna Elisa, teman lama sekaligus seseorang yang pernah Devan sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBUFY
Romance"𝑨𝒏𝒅 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒊 𝒂𝒄𝒄𝒆𝒑𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒇𝒂𝒄𝒕 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒘𝒆'𝒍𝒍 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒃𝒆 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓," - 𝑩𝒖𝒃𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝑭𝒚. ••• Namanya Kiara pahlefy, periang dan penyuka kebebasan. Cantik, kaya raya, berpendidikan, tidak heran semua laki-l...