- 023

19.9K 2K 374
                                    

"Kalo lo bisa tidur sama Mila, kenapa gue gak bisa tidur sama Alvin?" ucap Kiara yang langsung mengambil surat perceraian yang belum dirobek oleh Devan, sengaja Kiara siapkan lebih dari satu surat untuk berjaga jaga.

Kiara paham Devan tidak akan melepaskannya semudah itu, mungkin saja karna tidak enak kepada orang tuanya juga keluarga besar Kiara.

"Ini surat cerainya, cepet tanda tangan. Inikan yang lo mau dari awal kita tinggal satu rumah? Lo mau gue cepet pergi dan gak jadi beban lo lagikan?" ucap Kiara yang membuat Devan emosi sendiri melihatnya.

Devan tidak pernah berpikiran bahwa Kiara adalah bebannya, hanya saja pada saat saat tertentu ia merasa tidak memiliki kebebasan juga karna sikap Kiara yang terlalu ke kekanak kanakan membuat Devan lelah sendiri.

"Gak usah banyak drama, ikut saya," ucap Devan dengan penuh penekanan.

Devan memang paling tidak menyukai perdebatan jika dengan Kiara. Baginya berdebat dengan Kiara hanya akan membuang buang tenaganya.

"Gak!" ucap Kiara yang justru seperti meremehkan setiap perkataan yang Devan lontarkan.

"Kia, jangan buat saya main kasar sama kamu," ucap Devan yang membuat justru membuat Kiara semakin tertantang.

"Kasarin aja, dari dulu juga lo udah kasar," ucap Kiara dengan raut wajah santainya.

Mendengar itu tentu saja membuat Devan naik pitam sendiri dan alhasil membopong Kiara ala bridal style dan berjalan menuju ke arah mobil yang ia parkirkan di depan rumah Alvin.

"DEVAN! TURUNIN APAAN SIH!" ucap Kiara yang masih tetap tidak dihiraukan oleh Devan, laki laki itu tetap santai berjalan sambil membopong Kiara.

Sesampainya dirumah bukan Kiara namanya jika tidak bertingkah seperti anak kecil. Kiara langsung masuk kedalam kamar pribadinya yang sempat ia tinggali karna ribut dengan Devan.

***

"Buka pintunya!" ucap Devan karna sendari kemarin gadis itu tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Saya gak suka ngulang perkataan saya dua kali Kiara," ucap Devan yang akhirnya membuat Kiara perlahan membuka pintu kamarnya.

Sebenarnya Devan tidak masalah jika gadis itu ingin marah padanya hingga gadis itu merasa bosan sendiri. Hanya saja Kiara tidak mau makan bahkan minum sedikit pun. Hal itulah yang membuat Devan khawatir, takut jika gadis itu sakit hanya karna dirinya.

"Dev, stop bikin gue ada diposisi yang gue gak pernah mau," ucap Kiara yang menatap datar ke arah Devan.

Setiap manusia punya batas kesabarannya sendiri sendiri dan ini mungkin adalah batas trakhir kesabaran Kiara. Ia tidak mau menjadi orang lain hanya demi seorang Devan.

"Gue gak suka di selingkuhin, gue gak suka di poligami. Jadi, tanda tangan surat perceraian atau lo berhenti berhubungan sama Mila dan lupain masa lalu lo!" ucap Kiara yang membuat Devan terdiam ditempatnya.

"Kia, saya gak pernah posisiin kamu di situasi yang gak kamu suka, saya tau dari awal itu salah saya, karna saya terlalu takut kamu-" ucap Devan yang mencoba memberikan penjelasan kepada Kiara namun gadis itu potong ucapannya.

"Dideketin sama klien klien lo kan? Iya, gue mau bilang makasih untuk itu. Tapi, maaf Dev gue lebih milih ada diposisi di buat risih sama dunia bisnis dibanding harus sakit hati karna tingkah lo yang gak pernah memanusiawikan gue," ucap Kiara yang sudah bisa menebak perkataan Devan.

"Gue bukan barang yang harus lo jaga, bukan boneka yang gak punya perasaan. Gue manusia Devan. Dada gue sakit banget setiap liat lo sama Mila, gue berusaha yakinin diri gue sendiri kalo lo sama dia itu cuma sebatas rekan kerja dan gak lebih," ucap Kiara yang mengeluarkan keluh kesahnya.

"Tapi apa Dev, lo selalu ancurin keyakinan yang gue buat," ucap Kiara yang membuat Devan terdiam ditempatnya sa,bil menatap wajah Kiara.

"Gue capek, naro harapan sama lo itu gue sampe kehilangan diri gue sendiri. Seakan akan gue jadi orang lain biar disukain sama lo " Ucap Kiara yang meneteskan air matanya, seberusaha apa pun ia tidak menahan air matanya untuk jatuh pada akhirnya air mata itu jatuh sendiri tanpa seizinnya.

"Kia, maaf saya-" ucap Devan yang lagi lagi terpotong oleh perkataan Kiara.

"Gue atau Mila?" ucap Kiara yang menatap intens ke arah Devan.

"Kia saya-" ucap Devan yang membuat Kiara jengah sendiri.

"Lo gak bisa milihkan?" ucap Kiara yang langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan begitu keras membuat Devan tidak habis pikir dengan gadis yang ada dihadapannya sekarang.

"Kiaa....," ucap Devan yang sudah mulai putus asa terhadap gadis itu.

***

Devan memutuskan ke rumah Gilang sengaja agar Kiara mau keluar kamar dan mengisi perutnya yang kosong sendari kemarin.

"Widih ada pak Devan," ucap Gilang yang melihat Devan berada di depan pintu rumahnya.

Devan langsung masuk ke dalam rumah Gilang seperti biasanya.

"Ada gerangan apa nih pak Dev," sambungnya ketika Devan memasuki rumahnya.

"Gue dikasih surat haram sama istri gue," ucap Devan yang merebahkan tubuhnya diranjang milik Gilang.

"Kiara?" tanya Gilang yang membuat Devan meliriknya dengan tatapan yang tajam.

"Siapa lagi?" ucap Devan frustasi sendiri.

"Kenapa lagi sih lo sama dia," ucap Gilang yang sampai saat ini masih tidak mengerti kenapa hubungan Devan dan Kiara tidak pernah ada damai damainya.

"Gue dikira selingkuh," ucap Devan sambil menatap ke arah langit langit kamar.

"Atas dasar?" tanya Gilang sambil membalas pesan chat dari pacarnya.

"Tidur sama sekertaris gue, nginep dirumahnya-" ucap Devan dengan santainya yang membuat Gilang mematikan layar ponselnya dan langsung memotong ucapan Devan.

"Tidur?" tanya Gilang yang paham akan alur pembicaraan ini.

"Khilaf, gue cowok normal Lang," ucap Devan sambil memejamkan matanya ia tidak tau harus mengambil keputusan seperti apa sekarang.

"Dah gila lo, kalo gue jadi Kia juga udah lemparin lo surat cerai," ucap Gilang sambil geleng geleng kepala.

"Istri gue gak mau keluar kamar, gue kesini biar dia keluar kamar, makan sama minum," ucap Devan yang masih setia menutup kedua kelopak matanya.

"Lo yakin Kia gak akan kabur kalo lo kesini?" tanya Gilang.

"Rumah gue kunci, kalo dia bisa kabur juga paling ke rumah dosen gila itu," ucap Devan yang kesal sendiri terhadap Alvin.

Saat ini, Devan benar benar tidak tau harus menceraikan Kiara atau meninggalkan masa lalunya. Ia juga sudah berjalan terlalu jauh dengan Mila, jika Kiara tau akan hal ini sudah pasti gadis itu akan lebih sakit hati.

BUBUFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang