Hari ini adalah hari senin dan seperti biasanya semuanya akan produktif, sangking sibuknya Devan meninggalkan sarapan pagi hari ini, tentu saja Kiara marah karna Devan yang meninggalkan sarapannya.
Karna, hari ini Alvin menyuruhnya datang pukul sepuluh siang, sekalian saja Kiara membawakan Devan makan siang, lagi pula jarak kampus dan kantor Devan tidak begitu jauh.
Kejadian malam minggu lalu Kiara anggap sebagai hal yang biasa saja, mungkin saja Devan sama dengannya, bedanya jika Kiara makan malam dengan Alvin menggunakan pakaian biasa, Devan mungkin ingin menggunakan pakaian formal karna dirinya yang berstatus sebagai CEO anak konglomerat.
Kiara berjalan santai memasuki perusahaan, begitu pun para staf dan kariyawan yang menyapa Kiara dengan sangat ramah.
"Devan diruangannya, kan?" tanya Kiara pada salah satu staf yang kala itu baru saja keluar dari ruangan Devan.
"I-iya mbak," ucap staf itu yang kemudian berjalan pergi ke arah lift.
Hari ini Kiara merasa sangat senang karna tadi pagi Devan mencium keningnya sebelum pergi ke perusahaan, jika biasanya Devan hanya memeluknya saja tapi pagi ini berbeda.
Maka dari itu Kiara sengaja membuatkan Devan makan siang khas Jepang karna Devan yang suka dengan film anime tidak lupa Kiara juga membawakan es krim favorit milik Devan agar laki laki itu merasa senang saat makan siang.
Kiara membuka pintu ruangan Devan dengan perlahan sambil menunjukan senyumnya.
Tapi senyuman itu hilang begitu saja saat melihat pemandangan yang tidak masuk dalam kategori normal antara bos dan bawahan terlihat oleh matanya.
Posisinya adalah Devan dan Mila yang berdiri saling berhadapan tanpa adanya jarak satu sama lain, Mila yang tertawa lepas dan Devan yang tersenyum melihat tawanya.
Kiara iri, ia tidak bisa berbohong perihal itu. Kenapa Kiara harus memiliki rasa pada manusia sebrengsek Devan. Ia tidak bisa marah atau pun membencinya.
'BRAKKK,'
Kiara membanting kotak makan yang sengaja dibawakan untuk Devan tapi sayangnya laki laki itu benar benar membuatnya kecewa lagi dan lagi.
Devan bahkan Mila pun terkejut karna kehadiran Kiara yang secara tiba tiba diruangannya. Karna memang gadis itu tidak bilang akan ke kantor hari ini.
'PLAKKK,'
Suara tamparan keras itu berhasil membuat ruangan Devan menjadi sangat hening.
Devan, bahkan laki laki terdiam di tempatnya saat Kiara yang tiba tiba menarik tangan Mila dan menamparnya.
'PLAAKKKK,'
Kiara, gadis itu menampar Mila sekali lagi dan itu membuat Devan langsung tersadar dari lamunannya.
"KIARA!!" sentak Devan dengan suara baritonnya.
Sedangkan Kiara yang mendengarkan langsung pergi meninggalkan ruangan Devan.
"kamu gapapa?" tanya Devan pada Mila sambil mengusap lembut pipi merah Mila akibat tamparan dari Kiara.
Sedangkan Kiara samar samar masih bisa mendengar percakapan manis itu. Tentu saja Kiara langsung masuk ke lift, tidak peduli jika Devan marah atau membentaknya lagi, Kiara sudah sangat lelah melihat adegan yang seharus tidak ia lihat hari ini.
Devan yang sadar Kiara sudah meninggalkan ruangannya tentu saja langsung mengejarnya dengan menggunakan lift yang berbeda.
"Ikut saya," ucap Devan yang tiba tiba menarik tangan Kiara hingga membuat gadis itu terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBUFY
Romance"𝑨𝒏𝒅 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒊 𝒂𝒄𝒄𝒆𝒑𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒇𝒂𝒄𝒕 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒘𝒆'𝒍𝒍 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒃𝒆 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓," - 𝑩𝒖𝒃𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝑭𝒚. ••• Namanya Kiara pahlefy, periang dan penyuka kebebasan. Cantik, kaya raya, berpendidikan, tidak heran semua laki-l...