Happy reading :)
.
.
.
Hari ini semua murid SMA Trinity pulang lebih awal karena guru sedang mengadakan rapat bulanan. Ini merupakan kesempatan emas untuk mereka yang hobi main dan jalan-jalan.
Berbeda dengan Ica yang sedang duduk diatas kasurnya sambil mememainkan hpnya untuk mencari nama Puspa disana.
"Pus lo dimna?" tanya Ica saat panggilan telponnya dijawab.
"Lagi di rumah Ca." jawab Puspa singkat.
"Eh gimana kalo kita kerjain tugas geografi yang disuruh bu Mei buat peta? mau gak soalnya gue bosen nih?"
"Oh boleh-boleh tapi dimana?" tanya Puspa.
"Emmm di rumah gue aja deh." jawab Ica tanpa berpikir panjang.
"Emang Arya sama Izar tau rumah kamu Ca?"
Ica menepuk jidatnya, dia lupa kalo mereka satu kelompok.
Tadi bu Mei memberikan tugas untuk membuat peta di karton. Itu tugas kelompok yang terdiri dari 4 orang. Mereka boleh memilih sendiri tapi dengan syarat harus ada laki-laki dan perempuannya tidak boleh laki-laki semua ataupun sebaliknya.
Ica tak menyangka kalau Izar akan menawarkan dirinya dan Arya untuk satu kelompok dengan Ica dan Puspa. Ya mau gak mau Ica harus mau.
"Caaa?" panggil Puspa namun tidak ada jawaban dari Ica.
"Ya udah aku siap-siap dulu ya, byee Ica." sambil mematikan sambungan telponnya.
Ica kaget sambil mengerjapkan matanya, "eh Pus, halo Puspa! ah elah terus gimana gue bilang ke Arya nya ya kali gue chat duluan."
Sambil menganggukkan kepalanya, Ica mendapatkan ide bagus. "Gue telpon aja si Izar abis itu suruh bilangin ke si Arya, kan beres."
Saat ini rumah Arya mendadak ramai gara-gara Orca, Hamal dan Izar sedang bermain ps di rumah Arya.
Mereka memang sering kumpul di rumah Arya walau cuma numpang main ps doang karna di rumah Arya semua fasilitas ps lengkap maklum orang kaya.
"Woi Izar hp lo berisik tai!!" bentak Hamal karena dari tadi hp Izar terus berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
"Ah elah siapa sih ganggu aja, mana gak ada namanya lagi." sambil meraih hpnya dan langsung mengnonaktifkan hpnya.
"Dari siapa?" tanya Orca masih fokus dengan psnya.
"Gak tau, gak kenal nomornya." jawab Izar sambil melanjutkan permainannya.
"KAN KAN KAN ... MATI ANJIRR!!" teriak Hamal sambil mengacak rambutnya dan menghampiri meja yang ada di depan Arya.
Hamal mengambil cemilan di atas meja yang sudah disediakan oleh bi Imah untuk dimakannya. "Ar lo gak mau main?" tanya Hamal dengan mulut penuh.
Arya mengangkat kepalanya dan menggeleng, "gak, bosen." jawab Arya singkat sambil kembali melihat hpnya.
"Orang kaya mah beda." gumam Hamal.
Namun hampir 5 menit Ica menelpon nomor Izar tapi tidak ada satu panggilan pun yang dijawab. Dan sekarang malah nomornya tidak bisa dihubungi.
"Loh kok jadi gak aktif sih, Ish!" omel Ica sambil melihat layar hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCA pov [End]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠️ ⚠️ TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN :) ⚠️ ⚠️YANG JAGAIN JODOH ORANG 🙌 COBA SINI !! ⚠️ Haikal. Dia itu sahabat lama, selalu mengungkapkan rasa, berusaha selalu ada meski tidak pernah terasa akibat di masa lalu menor...