Haiii, apa kabar??
Jangan lupa vote dan komen :))
Happy reading :)
.
.
.
"Ar?? Tumben jam segini udah rapi?" tanya Belinda saat Arya keluar dari kamar dengan seragam sekolahnya.
Padahal saat ini baru pukul setengah tujuh, tapi Arya sudah siap untuk berangkat sekolah.
"Eh ... Itu Arya, takut telat kayak kemaren mah. Makanya Arya mau berangkat sekarang biar gak telat"
"Oh gitu, tapi makanannya masih belum siap, terus kamu nanti gimana sarapannya?" tanya Belinda.
"Nanti Arya sarapan di sekolah aja, kalo gitu Arya berangkat dulu ya mah" pamit Arya lalu pergi.
Bunda sedang sibuk mengolah berberapa makanan untuk sarapan pagi ini.
"Kamu gak makan di rumah aja? Masih keburu kok, nanti kamu bareng ayah berangkatnya" ucap bunda pada Ica.
"Nanti Ica sarapan di kantin aja, lagian lima belas menit lagi masuk. Kalo nungguin ayah lama belum nganter Lio dulu. Ica naik bus aja" jelas Ica sambil memakai sepatunya.
Bunda menghela nafasnya, "Yaudah terserah kamu aja"
"Ica berangkat ya bun" pamit Ica sambil mencium pipi bundanya.
"Hati-hati ya"
"Siap" balas Ica sambil memberikan hormat pada bundanya.
Ica membuka pintu rumahnya, lalu melihat Arya sedang berada diatas motornya dengan kepala tertunduk.
Ica menghampirinya, "Sejak kapan lo disini, sampe tidur lagi!" bisik Ica pelan saat melihat Arya tertidur diatas motornya.
"Ah! Bodo amatlah" ujar Ica berniat untuk pergi tanpa membangunkan Arya.
"Gak punya perasaan banget lo! Mau ninggalin gue, kalo gue telat ke sekolah, gimana? Gara-gara lo gak bangunin gue" ujar Arya sambil menahan tangan Ica.
Ica melihat ke arah Arya lalu menghempaskan tangannya, "Heh! Gak usah sok bawa-bawa perasaan deh! Lo aja kemaren gak mikir ninggalin gue sampe gue hampir kena hukum karna telat. Punya perasaan gak lo?!!".
"Iya, gue minta maaf. Makanya dari sepuluh menit yang lalu gue disini, ayok naik? Telat nanti" ujar Arya.
"Mau sepuluh menit! Mau sepuluh jam! Bahkan seribu tahun lo disini!, gue gak mau berangkat sekolah bareng sama lo!"
"Loh! Kok lo gitu sih!"
"Kenapa? Suka-suka gue lah. Orang gue mau naik bus juga!"
"Terus sampe kapan lo gak mau maafin gue?"
Ica terdiam terlintas di otaknya saat ini untuk melakukan sesuatu, "Oke. Kalo lo mau gue maafin, lo harus ikutin apa yang gue mau, gimana? Setuju?".
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCA pov [End]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠️ ⚠️ TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN :) ⚠️ ⚠️YANG JAGAIN JODOH ORANG 🙌 COBA SINI !! ⚠️ Haikal. Dia itu sahabat lama, selalu mengungkapkan rasa, berusaha selalu ada meski tidak pernah terasa akibat di masa lalu menor...