Haiii, apa kabar?
Makasih yang udah setia baca ❤❤
Jangan lupa follow
Ig: @story_trinity02Jangan lupa juga buat vote dan komen tiap partnya okeee 💚💚💚💚💚💚💚💚
Happy reading :)
Akhir-akhir ini para murid dan guru SMA Trinity mulai sibuk mempersiapkan segalanya untuk menghadapi ujian yang akan berlangsung beberapa minggu lagi. Lebih tepatnya kelulusan kelas 12 tahun ini.
Hal sama juga terjadi pada murid kelas 11 yang akan menghadapi ujian semester genap. Itu artinya mereka akan naik satu tingkat lagi sebelum meninggalkan masa putih abu-abu.
"Ica?" panggil bu Farida dari meja guru.
Merasa namanya dipanggil Ica mengalihkan pandanganny dari buku, "Iya bu"
"Sini sebentar, ada yang mau ibu sampaikan"
Ica perlahan bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah meja guru. Arya memperhatikan punggung Ica karena membelakanginya.
"Kenapa ya bu?" tanya Ica sambil menundukkan kepalanya.
"Gimana belajar bareng Arya?" tanya bu Farida.
"Hah?! Eh maaf bu. Ya gak gimana-gimana bu"
"Kayaknya ibu gak salah pilih teman belajar buat kamu. Dari semester 1 kemaren nilai Sejarah kamu ada peningkatan dan ibu bangga sama kamu" ucap bu Farida.
Ica mengangkat kepalanya menatap bu Farida, "Serius bu? Ada peningkatan?"
"Iyaa, coba kamu juga ikutin saran ibu kalo di kelas juga kamu harus duduk sama Arya waktu pelajaran Sejarah pasti kamu peningkatannya pesat" jelas bu Farida.
"Iya bu, detak jantung saya juga bisa-bisa ningkat pesat kalo gitu" batin Ica.
Ica tersenyum senang, pasalnya ia juga merasakan hal yang sama dalam dirinya karena Ica mencoba menerapkan apa yang Arya katakan tentang "point of view" dalam belajar Sejarah.
"Tetep semangat ya, udah sana kerjain lagi tugasnya" ujar bu Farida.
"Makasih bu, permisi" ucap Ica sambil tersenyum senang.
Ica berjalan kembali ke bangkunya dan saat mata nya bertemu dengan mata Arya, Ica tersenyum kepada Arya lalu duduk di bangkunya.
Arya yang melihat senyuman tulus dari Ica yang bisa Arya rasakan tiba-tiba membuat desiran dihatinya. Arya menyentuh dadanya, "Ar? Lo asma?" tanya Izar.
"Ckk, enggak" balas Arya sambil menjatuhkan tangannya.
"Terus lo kenapa tadi megang-megang dada sambil atur napas?" tanya Izar.
"Gue gak papa, udah kerjain! Jangan ngomong terus nanti gak selesai! Gue gak bagi contekan!"
"Ada ngomong lo panjang isinya ancaman semua" balas Izar lalu fokus kembali ke bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCA pov [End]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠️ ⚠️ TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN :) ⚠️ ⚠️YANG JAGAIN JODOH ORANG 🙌 COBA SINI !! ⚠️ Haikal. Dia itu sahabat lama, selalu mengungkapkan rasa, berusaha selalu ada meski tidak pernah terasa akibat di masa lalu menor...