ARCA pov 33

226 25 1
                                    

Haiii, kalian apa kabar?

Aku mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah mau mampir ke lapak aku, jangan lupa vote nya yaa, biar aku tau kalian yang baca cerita aku.

Aku juga mau kasih tau kalo part ini lumayan panjang ya guyss,,, semoga nyampe ya feel nya ke kalian,,,,

Thanks guysss 💚💚💚

Happy reading :)





(dirumah Arya)









Sejak kejadian tadi Ica hanya diam seribu bahasa. Sekarang Ica berada di ruang tamu rumah Arya, karena Arya tadi menahannya untuk pulang malah mengajak Ica masuk, entah apa tujuan Arya.

"Jangan nunduk, angkat wajah lo!" ucap Arya sambil memegang dagu Ica agar bisa melihat jelas wajahnya.

Ica hanya menurut saja, "Sakit?" tanya Arya lembut sambil mengelus pipi Ica yang masih memerah akibat tamparan dari Aura.

Entah apa yang Ica rasakan sampai dia merubah pandangan ke penjuru rumah Arya, membuat tangan Arya terlepas dari pipinya. "G--gue gak papa" ujar Ica gugup.

Arya yang sadar akan sikap Ica tidak nyaman mencoba mencairkannya kembali, "Ngapain lo ke sini?" tanya Arya dengan wajah datarnya.

"Kangen sama gue?" imbuh Arya saat tak kunjung mendapat jawaban dari Ica.

"Apaan sih lo, gue kesini cuma mau balikin buku lo yang gak sengaja ke bawa waktu malem itu" jelas Ica.

"Nih!" ucap Ica sambil memberikan dan menekankannya pada tangan Arya. "Akhh! Jangan diteken!" pekik Arya.

"Eh eh, tangan lo kenapa? Maaf-maaf gue gak tau" ucap Ica panik saat melihat Arya kesakitan sambil mengibaskan kedua tangannya.

Ica menarik ke dua tangan Arya, "Lo abis berantem?!" tanya Ica saat melihat banyak luka di sela jari tangan Arya.

Ica membuka tasnya mencari sesuatu, "Ishh, gue lupa bawa lagi. Lo punya kotak P3K kan, dimana?" tanya Ica.

"Gue gak tau, lo bisa tanya bi Imah, dia ada di belakang" balas Arya santai.


Ica langsung bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur, mungkin yang di maksud belakang oleh Arya adalah dapur.







Saat sampai di dapur, Ica tidak menemukan bi Imah, namun tiba-tiba bahunya ada yang menepuk.

"Astaga, bi Imah ngagetin aja!" ucap Ica kaget.

"Maaf neng, hehe" balas bi Imah sambil cengengesan tidak enak hati membuat Ica kaget.

"Neng teh ngapain di dapur?" tanya bi Imah.

"Itu bi, Ica nyari kotak P3K dimana ya?" tanya Ica.

"Oh, itu ada di sini neng" balas bi Imah sambil membuka rak yang ada di dekat kulkas, sambil mengambil kotak berwarna putih itu.

ARCA pov  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang