Hai apa kabar??
Jangan lupa tetep vote dan komen meskipun ini episode terakhir sekaligus part yang buat aku berpikir hampir satu bulan lebih.
Canda deng! Ngumpulin niat sebenernya 😁😁.
Sebelumnya aku mau kasih tau dulu. Kalian tahu kan? Kalo misalnya orang marah atau sedih itu bahasa atau nama panggilan yang biasa kita pake itu berubah gitu loh, misalnya biasanya panggil aku jadi gue, kamu jadi lo. Kek gitu lah ngertikan ya? Ngertilah.
Jadi kalian nanti jangan heran okeyy??
Jangan lupa sambil baca dengerin mulmednya ⬆️⬆️⬆️
Siap ?!!
1
2
3
Happy reading :)
Beberapa tahun kemudian ...
Tangan Ica mulai mendorong pelan gerbang rumahnya. Ica menghampiri sebuah mobil berwarna hitam tepat di depan gerbang rumahnya lalu membuka pintu mobil tersebut kemudian masuk kedalam. Tidak berselang lama mobil tersebut langsung melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan sore ini.
Di dalam mobil, Ica hanya diam tidak berniat membuka percakapan dengan Haikal yang tengah fokus menatap jalanan.
"Are you oke?" tanya Haikal setelah memperhatikan wajah Ica dari samping.
"Hemmm" balas Ica dengan senyum tipisnya.
Sepuluh menit sudah tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya diam.
Haikal menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan,"Loh kok ... Berhenti?" tanya Ica bingung.
"Kamu ada masalah?" tanya Haikal, "Kasih tau aku" ujar Haikal lagi.
Ica langsung mengalihkan pandangannya dari Haikal sambil sesekali menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan.
"A--aku belum siap ketemu sama Shaula" ujar Ica memeberanikan diri untuk mengatakan apa yang mengganngunya saat ini.
"Why?"
"Aku merasa, aku tuh orang paling jahat tau gak! Aku malu!" ucap Ica dengan mata berkaca-kaca.
"Shaula baik, kamu jangan khawatir. Dia pasti paham kok" ujar Haikal mencoba menenangkan Ica.
Ica menggelengkan kepalanya sambil seekali mengusap air mata yang mulai turun membasahi pipinya.
Haikal menggenggam tangan Ica, "Percaya sama aku, oke?".
Ica hanya menatap Haikal tanpa memberi jawaban sedangkan Haikal langsung melajukan kembali mobilnya.
Beberapa gedung tinggi berwarna putih ini menjadi tujuan mereka.
Sebuah rumah sakit terbesar yang ada di Jakarta. Haikal dan Ica langsung memasuki sebuah ruangan pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCA pov [End]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠️ ⚠️ TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN :) ⚠️ ⚠️YANG JAGAIN JODOH ORANG 🙌 COBA SINI !! ⚠️ Haikal. Dia itu sahabat lama, selalu mengungkapkan rasa, berusaha selalu ada meski tidak pernah terasa akibat di masa lalu menor...