Happy reading :)
Sore ini Ica seperti orang kebingungan, berjalan mondar-mandir di depan pintu kamarnya.
"Temuin gak ya?"
"Nanti kalo gue gak kesana dia nungguin lagi, tapi nanti ... Ah bodo amat lah" ucap Ica sambil mendekat ke arah pintu kamarnya.
Tiba-tiba pintunya terbuka dari luar membuat Ica kaget, "Kakkk?" panggil Lio sambil membuka pintu.
"Ish lo ngagetin aja sih!" bentak Ica.
"Lagian lo ngapain di belakang pintu? Bentar-bentar rapi banget lo tumben, mau kemana?" tanya Lio.
"Apaan sih suka-suka gue lah mau kemana, kepo!" ujar Ica.
Lio menyipitkan matanya sambil menatap Ica intens, "Mau pacaran ya lo" tuduh Lio. "Ngaku gak? Gue bilangin ayah sama bunda ya".
"Ishh lo ini ya!!" sambil menjewer kuping Lio dengan kuat.
"Aaaawwww, sakit woii!" ucap Lio.
"Biarin, bodo amat gue gak perduli. Awas ya lo ngadu aneh-aneh ke ayah sama bunda!" ujar Ica memperingati.
"Iya gue gak bakal ngomong aneh-aneh ke ayah sama bunda, tapi lo lepasin dulu tangan lo dari kuping gue, sakit woii!" pinta Lio pada Ica.
Ica melepas jewerannya dari kuping Lio, "Terus lo ngapain ke kamar gue?" tanya Ica.
"Gue itu mau pinjem penggaris buat ngerjain tugas" balas Lio sambil memegangi kupingnya yang terasa panas.
"Tuh di atas meja, gue pergi dulu. Kalo ayah sama bunda nanyain gue bilang aja gue pergi sama teman bentar doang gak lama" jelas Ica.
"Hm" balas Lio.
Ica pun langsung pergi meninggalkan Lio, Sedangkan Lio hanya memandang sinis kepergian Ica. "Teman teman padahal suka, dasar cewek" gumam Lio lalu mengambil penggaris kemudian keluar dari kamar Ica.
Kini Ica sudah berada di taman dekat rumahnya, "Mana sih anaknya?" gumam Ica sambil matanya terus mencari kesana kemari.
Sampai saat mata Ica menangkap sosok yang sedang Ia cari duduk di bangku taman kemudia Ica menghampirinya.
"Lo mau ngomongin apa?" tanya Ica saat berada di samping bangku orang tersebut, Haikal.
"Caaa kamu dateng, duduk dulu lah" ucap Haikal sambil menepuk tempat kosong di samping nya.
"Gak perlu gue buru-buru" balas Ica yang terus memandang ke depan.
Haikal berdiri dari posisi duduknya, "Oh gitu, okee. Eh aku bukan mau bahas masalah yang dulu kok ca, aku minta kamu ke sini nemuin aku karena aku masih anggap kamu sebagai teman baik aku, jadi aku cuma mau nanya pendapat kamu tentang cewek yang lagi duduk di ayunan itu" ucap Haikal sambil menunjuk sebuah ayunan dan seorang cewek cantik duduk di ayunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCA pov [End]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA!! ⚠️ ⚠️ TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN :) ⚠️ ⚠️YANG JAGAIN JODOH ORANG 🙌 COBA SINI !! ⚠️ Haikal. Dia itu sahabat lama, selalu mengungkapkan rasa, berusaha selalu ada meski tidak pernah terasa akibat di masa lalu menor...