ARCA pov 48

195 25 1
                                    

Hayy, apa kabar???

Jangan lupa vote dan komen :))

Thank you all 💚❤💚❤💚❤

Happy reading :)







"Ca?!!! Siapa yang ngelakuin ini sama lo?" tanya Arya serius.

Ica hanya terdiam sambil terisak, "Hiks! Hiks! Hiks! Dingin Ar" rintih Ica.

Arya langsung membantu Ica untuk berdiri dan langsung memeluknya, "Ada gue disini, lo tenang ya" ucap Arya sambil terus memeluk Ica.

Namun tangis Ica semakin kuat seolah menumpahkan semua yang sedang Ica rasakan. Hal ini membuat hati Arya sakit dan membuatnya bertanya-tanya tentang siapa dalang dibalik ini semua.

Arya melepas jaket dibadannya dan memakaikannya pada Ica, "Kita pulang".

Arya langsung membawa Ica pergi dari sana sedangkan Ica hanya diam, seolah tidak percaya akan apa yang baru saja terjadi.

Ternyata Arya membawa Ica ke rumahnya. Arya belum siap menjawab pertanyaan ayah dan bunda Ica tentang ini semua karena jujur Arya tidak tahu apapun yang terjadi sebenarnya.

"Gue mau pulang" ucap Ica saat tangannya di tarik oleh Arya untuk masuk ke dalam rumah milik Arya.

Arya menoleh saat Ica membuka mulutnya, "Lo gak mungkin pulang dalam keadaan kayak gini. Sementara ini lo di rumah gue dulu sambil minta bi Imah buat ngeringin seragam lo".

Ica menggelengkan kepalanya lemah, "Pasti nanti orang rumah khawatir sama gue, kalo sampe sekarang gue belum balik"

Arya mengeluarkan hpnya dan langsung mencari nomor Lio di sana.

"Hallo, Lio bunda ada?" tanya Arya sambil menambah volume panggilannya.

"Ada bang, kenapa?" tanya balik Lio dari sebrang sana.

"Bisa kasih ke bunda sebentar telponnya?"

"Okee, tunggu"

"Hallo" terdengar suara seorang perempuan.

"Hallo tante, tante ini Arya"

"Iya, kenapa Ar?"

"Ehmmm . . . Arya mau minta izin buat ngajak Ica jalan boleh gak tan?" ujar Arya membuat Ica membulatkan matanya sempurna.

"Oh tante kira kenapa. Tante izinin tapi jangan malem-malem pulangnya ya?"

"Iya tante, kalo gitu makasih ya tan?"

"Iya sama-sama"

"Bye tante" ujar Arya lalu mematikan sambungan telponnya.

Arya melihat ke arah Ica, ternyata Ica juga sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Udah beres, sekarang kita ke dalem nanti lama-lama lo bisa masuk angin".

Ica beralih melihat tangannya yang di genggam erat Arya saat berjalan masuk ke dalam rumah.

"Bi? Bi imah?!" panggil Arya.

ARCA pov  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang