one

5K 278 1
                                    

Lisa menuruni anak tangga ketika menunjukan pukul 6.15 pagi.

Waktunya sarapan. Sebenarnya sangat malas untuk sarapan, kenapa?

Tentu karena Lisa malas mendengarkan segala omong kosong ayahnya. Itu menyebalkan dan membuat telinganya berdenging.

"Berpakaianlah dengan benar, Lisa"

See, bahkan pantatnya belum menempel pada kursi ayah sudah mengkritik.

"Aku sudah berpakaian dengan benar, Ayah" balas Lisa.

"Dengan kemeja yang keluar dan jas yang tidak dikancingkan? Berhenti kekanakan, contoh kakakmu itu. Dia laki-laki namun bisa berpakaian rapi"

"Karena dia laki-laki jadi aku tidak bisa mencontohnya, aku ini perempuan" jawab Lisa bercanda namun menantang.

Bahkan sebenarnya Jungkook berpakaian 11 12 dengan Lisa, tapi ayah selalu saja tidak adil seperti ini.

Fyi, ayahnya memang selalu mengharapkan anak laki-laki. Lalu munculah Jungkook dengan kesempurnaanya.

"Lalisa!!" ayah hendak bangkit dari kursi namun ibu tiri Lisa menahannya. Dia menggeleng sebagai tanda bahwa ibu melarang entah apa yang akan dilakukan ayah pada Lisa. Lisa tebak mungkin tidak akan jauh-jauh dengan melempar gelas yang tidak jauh dari jangkauannya.

Jungkook datang setelah perdebatan kecil kami, dia duduk disebelah Lisa.

Posisinya memang selalu seperti ini, ayah ujung depan, ibu disebelah kanan ayah dan Jungkook sebelah kiri. Sedangkan Lisa selalu ingin berada paling jauh dari ayah tapi Jungkook menarik dan memaksa Lisa untuk duduk disamping lelaki itu.

Mereka makan dengan tenang, sesekali ayah mengobrol ringan dengan Jungkook.

Setelah selesai Lisa dan Jungkook berangkat bersama menggunakan mobilnya. Jungkook sebagai anak kesayangan ayahnya pasti selalu dipeluk ketika akan berangkat sekolah. Seperti perpisahan untuk pergi berperang saja.

Lisa? Memilih melenggang pergi, tidak ada gunanya berdiam diri dirumah itu terlalu lama.

"Nanti kau pulang jam berapa?" Jungkook bertanya ketika mereka sudah didalam mobil.

"Aku ada janji dengan teman-temanku, kau pulang duluan saja"

"Clubbing?" tebak Jungkook.

"Jika sudah tau tidak usah bertanya" jawab Lisa acuh, moodnya sudah buruk. Terimakasih pada ayahnya.

"Lalu having sex?"

"Darimana omong kosong itu berasal? Aku tidak sepertimu yang suka check in dengan berbagai perempuan"

"Lalisa perhatikan perkataanmu"

"Kau juga perhatikan jalannya, aku tidak mau mati muda"

Jungkook hanya tersenyum maklum dengan mood Lisa yang buruk. Sudah hafal dengan tabiat adik tirinya itu.

"Pergilah tapi jangan terlalu malam" Jungkook tersenyum dan mengelus kepala Lisa untuk menenangkan.

Ya Tuhan, bagaimana ini? Lisa kan sedang marah tapi baru seperti ini saja sudah tersipu.



"Girls!!" Lisa pada tiga temannya. Rosie, Jennie, dan Jisoo.

"Sialan, tak usah berteriak" Jennie mengerang.

Inilah circle Lisa. 3 sahabat sudah lebih dari cukup. Jujur Lisa tidak terlalu tertarik berteman dengan banyak orang, itu sedikit merepotkan menurut Lisa.

"Kau berangkat dengan Jungkook?"

Lisa mengangguk. Memangnya dengan siapa lagi saat Lisa dan Jungkook berada di satu sekolah yang sama.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang