two

3K 283 0
                                    

Lisa berdiri dengan gelisah diluar pagar rumah, Lisa pulang terlalu larut malam ini.

Salahkan saja Rosie yang tidak tau waktu bila sudah menyangkut time zone.

By the way, Lisa tidak jadi pergi ke club karena Jennie tiba-tiba mendapatkan urusan mendadak. Akan tidak seru ketika pergi ke club tapi ratu clubbingnya memilih absen bukan?

Jadilah Lisa, Rosie, dan Jisoo menghabiskan waktu di mall.

Lisa selalu menelpon Jungkook untuk memastikan keadaan rumah bila Lisa pulang terlalu larut tapi masalahnya handphone Jungkook tidak aktif. Lalu siapa yang akan membukakan pintu belakang?

Lisa akhrinya meyakinkan diri untuk masuk rumah melalu pintu depan walaupun hanya melihat pintunya saja Lisa bisa membayangkan ekspresi marah ayah.

Lisa berusaha melangkah dan membuka pintu sepelan mungkin. Tapi sayang nasib baik selalu kabur dari genggamannya.

"Jam 11 malam dan anak perempuan baru pulang?"

Oh shit! Lisa hampir mengumpat karena tiba-tiba ayahnya sudah berdiri didepan pintu.

Lisa yang awalnya membungkuk mengendap lalu menegakkan badan dengan canggung.

"Aku ketiduran ditempat Rosie sehabis mengerjakan tugas bersama" alasan yang sangat klasik. Bagus sekali Lalisa. Sekarang berdoa saja agar ayahmu juga berpura-pura bodoh dan mengiyakan alasanmu.

"Ketiduran hampir tengah malam? Kau ketiduran apa mati suri?" nah kan.

"Kalau aku mati suri aku akan bangun besok bukan sekarang" jawab Lisa terkekeh sekaligus mengutuk diri sendiri, kenapa pula diwaktu-waktu seperti ini rasa humornya tidak lenyap saja.

"Apa kau selalu tidak sopan seperti ini?" ayah berkata dingin.

Jujur saja perkataan sederhana ayah benar-benar menyakiti Lisa sekarang. Tau apa ayah tentangnya.

"Aku ingin berkata banyak untuk pembelaan tapi aku sedang malas. Jadi aku katakan dengan sederhana untuk ayah, selain jenis kelaminku dan nilai sekolahku apalagi yang ayah ketahui tentangku?"

"Tidak ada bukan, jadi jangan berkomentar sesuka hati tentangku" jawab Lisa.

Lisa memberanikan diri maju selangkah dan mendongak menatap mata tajam ayah lalu berbisik pelan.

"Don't bother me and just shut up your fucking mouth"

Seketika ayah mendorong Lisa hingga menabrak dinding dibelakangknya.

"Siapa yang mengajarimu seperti itu, hah!!!" ayah berteriak dan akan menampar Lisa tapi tiba-tiba tangannya ditahan Jungkook.

Dari mana lelaki itu berasal?

"Maaf ayah, apapun yang Lisa katakan tolong abaikan saja. Mungkin dia sedang dalam keadaan tidak baik membuatnya sensitif"

Jungkook berdiri didepan Lisa, menyembunyikan Lisa dibalik badannya.

"Kau tau adikmu itu sangat tidak tau diri dan tidak sopan. Anak perempuan yang sangat buruk"

Lisa hendak melayangkan protes namun Jungkook menahannya.

"Ini sudah larut, ayah istirahat saja. Biar aku yang memarahi Lisa"

Jungkook tersenyum pada ayah lalu menarik Lisa untuk masuk kedalam kamar Lisa.

"Jadi apalagi yang kau lakukan dan katakan pada ayah hingga membuatnya marah?"

Lisa bukannya menjawab malah bergerak untuk menunjukan jemarinya yang masih sedikit bergetar, "Lihat"

"Tanganku masih tremor akibat tadi menantang ayah" kata Lisa.

"Sudah tau begitu kenapa malah mencari masalah?" tanya Jungkook.

Lisa mengendikan bahunya, "Anak seusiaku wajar melakukan pemberontakan"

"Tapi itu hanya akan membuang waktu dan kekanakan"

"Kau, Jeon Jungkook! Ingin mengajakku berkelahi?" kata Lisa kesal.

Sekarang gantian Jungkook yang mengendikan bahu acuh lalu memilih merebahkan diri di tempat tidur.

"Kau ini tau ayah seperti itu kenapa tidak menuruti perkataanku untuk jangan pulang terlalu larut" kata Jungkook bergumam.

Lisa menyusul merebahkan diri disamping Jungkook.

"Aku pergi ke mall dengan Rosie dan Jisoo" jelas Lisa.

"Bagaimana dengan clubnya?"

"Tidak jadi"

"Oh. Lalu?"

"Lalu ponselmu tidak aktif membuatku tidak bisa masuk rumah lewat pintu belakang" jawab Lisa sarkas.

Jungkook menoleh dan menatap Lisa dengan senyum polos.

"Maaf, ponselku rusak dan aku belum sempat membeli yang baru"

Lisa mendecih sebelum menyadari sesuatu.

"Astaga ponselmu rusak satu kali dan langsung ingin beli yang baru?" tanya Lisa tidak percaya.

Jungkook tersenyum meledek. Jungkook tau menggoda Lisa dengan pancingan ayahnya lebih memanjakan Jungkook akan menyenangkan.

Lisa mengambil bantal dan mulai memukul Jungkook.

"Sialan, aku bahkan harus menangis darah agar dibelikan ponsel baru dan kau baru satu kali rusak tapi bisa beli yang baru" marah Lisa. Tentu saja Lisa kesal, Jungkook sangat dimanjakan.

Bahkan saldo di ATMnya pasti 5 atau 6 kali lipat dari milik Lisa. Yah walaupun, ini rahasia kecil ya. Saldo ATM Jungkook itu biasa dihabiskan oleh Lisa sendiri, tapi tetap saja Lisa selalu iri.

Jungkook hanya tertawa dan berusaha menahan pukulan Lisa yang semakin dibiarkan semakin brutal seperti beruang kelaparan.

"Baiklah, baiklah. Aku akan membelikanmu sesuatu jadi berhenti memukulku" tawar Jungkook

Lisa berhenti dan menatap Jungkook dengan berbinar-binar.

"Benarkah?" tanya Lisa memastikan.

"Tentu, asalkan tidak membuat tabunganku habis"

"Aku berjanji"

Jungkook tersenyum. Meskipun dalam hati lelaki itu tidak percaya dengan janji palsu Lisa.

"Ya sudah tidurlah"

Jungkook bangkit lalu mengecup pipi Lisa, "Sleep well princessa"

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum sebagai respon. Tapi perlahan senyum Lisa pudar ketika Jungkook dengan sengaja membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka ketika lelaki itu keluar.

"Kau pasti sengaja kan?!" teriak Lisa.

Hanya suara tawa suara Jungkook yang Lisa dengar. Dengan malas Lisa berjalan untuk menutu pintu.

And see, Lisa tidak berbohong ketika Lisa mengatakan mereka sering melakukan skinship.

Mereka biasa melakukannya, sebenarnya hanya Jungkook. Sejak mereka menjadi kakak adik memang Jungkook selalu memberi perhatian lebih pada Lisa. Memeluk dan mencium seperti sudah kebiasaan lelaki itu pada Lisa.

Bahkan Lisa jarang membalas skinship dari Jungkook dan terbiasa hanya menerima.

Tapi kenapa akhir-akhir ini seperti Jungkook terlalu banyak melakukan skinship dengan Lisa? Maksudnya skinship Jungkook semakin berlebihan beberapa minggu terakhir. Bahkan pernah Jungkook mencium bibir Lisa saat ulang tahun lelaki itu yang ke 19 dua minggu lalu, katanya karena Lisa memberikan hadiah padanya. Lisa kaget namun tidak dengan Jungkook, lelaki itu bertingkah biasa saja seolah hal itu wajar bagi seorang kakak untuk adiknya.

Apakah jika Lisa sedikit memiliki rasa percaya diri akan perasaannya akan terbalas itu tidak masalah sekarang?

Huhh menyebalkan. Lisa tidak suka karena harus berolahraga jantung malam-malam seperti ini hanya karena memikirkan si bedebah Jeon Jungkook itu.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang