Hubungan Lisa dengan Jungkook sudah berjalan selama dua minggu.
Semua masih sama, Jungkook akan tetap menjadi kakak yang baik dan perhatian untuknya meskipun sifat menyebalkan lelaki itu tidak akan hilang. Bedanya sekarang Jungkook bertingkah lebih manis pada Lisa.
Jungkook juga tidak akan segan bertingkah manja ketika hanya sedang berdua dengan Lisa.
Pada awalnya Lisa sedikit terkejut, karena selama ini Jungkook tidak pernah menunjukan sifat manjanya pada Lisa.Misalnya seperti seminggu lalu saat Jungkook dengan percaya dirinya merengek untuk ditemani bermain basket dilapangan belakang rumah.
Meskipun begitu Lisa menganggap tingkah Jungkook itu menggemaskan. Sungguh.
Untuk masalah hubungan Lisa dan Jungkook hanya teman terdekat yang mengetahuinya. Orangtua mereka sama sekali tidak mengetahuinya karena demi keselamatan Jungkook dan Lisa sendiri.
Lisa berpikir harus menyiapkan mental dulu sebelum menerjang badai, prepare sedari dini.
Dan keuntungan lain ketika Lisa berkencan dengan Jungkook adalah uang jajan Lisa yang seperti unlimited. Jungkook benar-benar memanjakannya. Posisi menjadi adik dan kekasih lelaki itu ternyata tidaklah buruk.
Tuk! Jungkook menyentil dahi Lisa.
Saat ini Lisa dan Jungkook berada dikantin sekolah untuk sarapan.
"Pagi-pagi tak usah melamun" kata Jungkook.
"Kau juga pagi-pagi tak usah membuatku kesal"
Tadi sebelum berangkat Jungkook dan Lisa sudah sarapan tapi saat dikantin Jungkook masih saja memesan bubur. Sangat perut karet sekali.
"Apa sarapan yang sempat kau makan dirumah adalah ilusi?"
Jungkook mendongak menatap Lisa "Kenapa?"
"Makanmu banyak sekali. Bahkan babi peliharaan Rosie tidak serakus kau" ledek Lisa.
"Sebaiknya tutup mulutmu. Atau berhenti menggunakan uangku" kata Jungkook tenang.
Lisa mendecih dan tentu saja tidak berani melawan balik.
Lisa memperhatikan Jungkook makan. Tangan Lisa bergerak membersihkan sudut bibir Jungkook yang sedikit belepotan.
Respon Jungkook adalah tersenyum dan mengecup jemari Lisa pelan.
"Nanti malam aku akan pergi ke club dengan Taehyung. Boleh tidak?" tanya Jungkook.
"Tumben bertanya padaku"
"Basa-basi"
Lisa mendecih, "Pulang tidak?"
"Tidak tau, kalau aku mabuk mungkin aku akan berakhir disalah satu hotel"
"Mabuklah tapi jangan memasuki lubang perempuan manapun" kata Lisa.
"Jika aku melakukannya?" goda Jungkook.
Lisa mengendikan bahu acuh, "Mungkin aku akan mematahkan lehermu. Entahlah, aku belum merencanakannya dengan matang"
Jungkook tertawa bersamaan dengan rasa ngeri.
"Kau cemburu?"
"Kau sungguh-sungguh menanyakan hal itu padaku Jungkook-ah?"
Jungkook lalu tersenyum geli. Mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
Setelahnya Lisa melihat ketiga temannya melambaikan tangan padanya. Bermaksud mengajaknya pergi ke kelas.
"Teman-temanmu sudah datang. Pergi sana" kata Jungkook ikut menoleh melihat teman-teman Lisa.