twentyfour

1.6K 186 8
                                    

Lisa tidak tidur semalaman.

Usianya sudah menginjak 18 tahun. Dengan segala yang dia miliki, Lisa bersyukur. Sungguh.

Namun bolehkan Lisa sedikit mengeluh akan rasa sakit dan traumanya? Hanya sedikit saja.

Lisa sudah memutuskan. Lisa akan menyembuhkan lukanya.

Dia tidak bisa hidup dengan luka yang masih menganga lebar. Lisa tidak akan bisa membahagiakan oranglain disaat dirinya sendiri masih terjebak akan luka.

.

.

.

Jungkook berlari dilorong sekolah. 3 hari ini Lisa benar-benar seperti orang asing.

Menghindarinya dan menjauh.

"Lisa-ya" lirih Jungkook ketika melihat Lisa tengah duduk dibangkunya bersama Rosie.

Jungkook mendekat, "Bisakah aku meminta waktumu sebentar?" tanya Jungkook.

Lisa awalnya seperti enggan namun Rosie mengelus lengannya dan memberi senyuman. Lisa akhirnya mengikuti kemana arah Jungkook membawanya.

Di rooftop sekolah.

Lisa berdiri tidak jauh dari Jungkook. Jungkook berdiri didepan sana dengan membelakangi Lisa, "Sebenarnya apa yang sedang kau mainkan sekarang?" tanya Jungkook.

Lisa masih setia diam. Jungkook berbalik dan menatap kekasihnya, "Lisa-ya, aku mohon ceritakan apapun itu. Biarkan aku mengerti masalahmu"

Jungkook terasa ingin putus asa. Semenjak kedatangan ayah mereka, membuat Lisa seperti kehilangan dirinya sendiri.

Jungkook tau Lisa masih merasa sakit hati, namun bisakah Lisa berbagi dengannya?

Lisa masih terdiam membuat Jungkook bersimpuh didepannya. Menggapai tangan Lisa untuk digenggamnya.

Jungkook menunduk, "Biarkan aku tetap menjadi seseorang dihatimu Lisa-ya. Biarkan aku"

Lisa menatap iba Jungkook. Rasa bersalah mendera hatinya. Lisa ikut mendudukan diri, mencoba merengkuh Jungkook namun Jungkook menolak.

Jungkook mengangkat kepalanya, "Kau selalu memelukku, namun apa artinya itu? Kau masih terus menyimpan semuanya sendiri"

"Aku ada disini untukmu. Kumohon lihatlah kearahku ketika kau tersesat" mata Jungkook memerah.

Lisa benar-benar merasa bersalah sekarang. Lisa egois.

Lisa tanpa sadar menempatkan dirinya seolah menjadi korban yang paling tersakiti. Lisa melupakan bahwa hati Jungkook sama terlukanya.

Demi Tuhan, sadarlah Lisa.

Ayahmu tidak hanya menyakitimu. Tapi menyakiti lelakimu juga.

"Jungkook-ah aku minta maaf" kata Lisa tanpa sadar ikut meneteskan air matanya.

Jungkook kemudian masuk kedalam pelukan Lisa. Menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher Lisa, "Jangan pergi. Dengan alasan apapun itu, jangan pergi" lirih Jungkook.

Lisa tidak menjawab. Namun tangannya masih terus sibuk mengelus punggung kekar kekasihnya.

.

.

.

Lisa mengalungkan tangannya pada leher Jungkook. Jungkook mengangkat tubuh Lisa menjadi didalam gendongannya.

Sepulang sekolah. Masih dalam diam, Lisa membawa Jungkook ke sebuah hotel.

Keduanya masih sadar untuk menjaga hubungan mereka dari ibu mereka.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang