four

2.8K 287 0
                                    

"Aku dengar kemarin kau ribut dengan Angel?" Rosie bertanya saat baru saja duduk disebelah Lisa.

Sekarang mereka berempat berada di kafe dekat rumah Jisoo selepas pulang sekolah.

Lisa mengangguk sebagai jawaban.

"Karena itu kau kemarin bolos sekolah?" Rosie kembali bertanya.

Lisa kembali mengangguk.

"Bukankah urusanmu dengan Angel sudah selesai?" Jisoo berganti bertanya.

Lisa sekali lagi mengangguk. Dan,

Puk!! Ouch!

Jennie memukul kepala belakang Lisa. Lisa ingin membalas tapi ini kan Jennie. Mana berani.

"Kau kenapa sih?!" tanya Lisa sangsi.

"Kau yang kenapa, bitch! Malaikat sudah bosan mencatat dosamu, jadi berhentilah melakukan kegaduhan Lalisa" jawab Jennie tidak kalah sinis.

"Tapi dia yang memang menantangku duluan Jennie"

"Lalu sebaiknya pakai otakmu dulu sebelum mengambil keputusan bodoh" Jennie memang tidak memiliki tandingan.

Lisa hanya melirik sinis. Mulutnya sudah pasti kalah jika menantang Jennie untuk berargumen.

"Jadi bagaimana hubunganmu dengan Angel sekarang?" Jisoo yang berganti bertanya.

Lisa mengangkat bahu "Mungkin sekarang aku adalah target bullyannya"

Jisoo dan Rosie hanya mengela nafasnya. Jennie sudah tidak peduli.

"Yakin kau yang jadi korbannya?" tanya Rosie menegaskan.

"Kau maunya aku sebagai pihak yang apa?" tanya Lisa balik.

"Jika kau jadi pecundang maka berhentilah menjadi temanku"

"Aku benar-benar ingin merobek mulutmu Rosie" Lisa dan Rosie tidak akan pernah akur kecuali untuk hal yang penting saja. Berbagi nomor ponsel pria tampan misalnya.

"By the way Jungkook tau masalahmu dengan Angel?" tanya Jennie.

Lisa mengangguk "Aku juga sudah meminta pendapatnya tentang bagaimana aku harus bersikap pada Angel"

"So?"

"Katanya aku boleh melakukan apapun yang aku inginkan"

Lisa melanjutkan "Tapi aku usahakan untuk tidak membuat masalah karena aku tidak mau menyusahkan my precious Jungkook"

Mereka semua berlagak ingin muntah.

"So chessy, biasanya kau juga selalu merepotkan Jungkook dengan minta ini itu" kata Jisoo.

Mereka semua tau betapa tidak tau dirinya Lisa jika meminta sesuatu pada Jungkook, tapi anehnya Jungkook selalu mengiyakan semua itu. Terberkatilah Lisa memiliki kakak tiri seperti Jungkook.

"Ya itu kan ketika aku sedang tidak sadar" jawab Lisa senaif mungkin.

"Tidak sadarmu itu setiap hari. Tidak tau malu. Enyah saja kau dari sini"

Jennie dan mulut pedasnya memang tiada tanding.



Lisa pulang ke rumah setelah puas bermain dengan teman-temannya.

Keadaan rumah tampak sepi padahal ini baru pukul 7 malam.

Lisa hanya mengangkat bahu acuh, tidak ingin penasaran lebih lanjut dengan keadaan rumah yang sepi. Lisa tidak berniat makan malam meskipun dia tau makan malam sudah tersedia di meja.

Ketika Lisa akan masuk ke kamar Lisa melihat pintu kamar Jungkook sedikit terbuka.

"Jungkook-ah" panggil Lisa ketika memutuskan untuk masuk kamarnya dan mengobrol sebentar dengan Jungkook sebelum tidur. Self healing yang terbaik adalah dengan mengobrol dengan pujaan hati bagi yang memiliki.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang