fiveteen

1.9K 229 3
                                    

Dua minggu kemudian.

"Sial! Sial! Sial" Lisa berlari dikoridor sekolah. Kelas Jungkook adalah tujuannya.

Bruk!

Lisa menabrak seseorang.

"Hei, perhatikan jalanmu Lisa" kata Jimin dengan memegang tangan Lisa agar tidak terjatuh.

Lisa mengambil nafas sejenak, "Oppa, dimana Jungkook?"

"Ada di kebun belakang sekolah. Sedang merokok" kata Jimin.

Lisa mengangguk lalu menepuk pelan pundak Jimin, "Baiklah. Oppa, thankyou"

Lisa kemudian kembali berlari dan meninggalkan Jimin. Jimin hanya diam memperhatikan tapi suara yang tidak jauh didepannya membuat atensinya teralihkan.

"Ya! Lalisa! Sialan, jelaskan padaku!"

Suara Park Rosie yang sedang mengumpati Lisa dengan berlari mengejarnya.

Jimin yang berdiri tidak jauh masih diam memperhatikan sampai jaraknya tersisa kurang dari 1 meter. Tangan Jimin terulur untuk menarik Rosie agar berhenti berlari.

Tubuh Rosie hampir saja menabrak Jimin karena ditarik secara tiba-tiba.

"Jangan berlari"

Masih dengan nafas memburu Rosie hanya mengangguk pelan dan memberikan isyarat 'oke' menggunakan jemarinya.

Rosie akan pergi namun suara Jimin menahannya, "Ada apa dengan Lisa?" tanya

"Tidak tau"

"Lal-"

"Aku harus pergi dulu. Byee" kata Rosie lalu meninggalkan Jimin.

Jimin hanya menghela nafas. Rosie terasa semakin menjauh darinya. Rosie memang tidak benar-benar menjadi orang asing, namun sekarang mereka seperti hanyalah kakak dan adik kelas.

Ahh kenapa Jimin merasa terganggu dengan perubahan sikap Rosie?

Bukankah selama ini Jimin menginginkan Rosie untuk berhenti menyukainya?

Bukankah selama ini Jimin menganggap Rosie hanyalah sahabat dari adik sahabatnya?

Apa sesuatu dihati Jimin telah berubah?

.

.

.

"Jeon Jungkook!" teriak Lisa membuat Jungkook yang tengah duduk dibangku rusak yang ada ditaman sekolah sontak memegang telinganya.

Suara Lisa benar-benar memekakan telinganya.

"Ada apa?" balas Jungkook.

Lisa berjalan mendekat dengan memperlihatkan layar ponselnya. Terlihat bahwa Lisa mendapat beberapa kali panggilan telfon dari ayahnya namun tidak dijawab.

Jungkook mengernyitkan dahinya.

"Lalu urusannya denganku apa?" tanya Jungkook tidak paham.

"Ayah menerima surat skorsku!" teriak Lisa.

Jungkook memundurkan wajahnya demi menghindari pekikan Lisa yang juga menyemburkan ludah. Demi Tuhan, Lalisa.

"Bagaimana ini? Aku akan habis ditangan ayah" Lisa merengek.

"Kau melakukan kenakalan apa lagi?" tanya Jungkook karena setaunya Lisa sedang tidak dalam kondisi bermasalah.

"Angel mengadukanku pada sekolah saat aku berkelahi dengannya"

"Kau berkelahi denganya lagi? Kapan itu?"

Lisa menggeleng cepat, "Tidak sama sekali. Masalah ini adalah masalah awal saat itu, tapi entah kenapa anak itu baru mempermasalahkannya sekarang"

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang