Tiga bulan kemudian.
Kehidupa Lisa dan Jungkook sudah mulai membaik.
Dari segi ekonomi, sekolah, lingkungan maupun hati.
Semuanya benar-benar membaik dengan cepat.
"Jangan melamun" kata Jungkook dengan duduk disebelah Lisa. Menghabiskan waktu sore dengan melihat matahari sore di halaman belakang.
Sekarang mereka sudah memiliki rumah baru. Meskipun tidak terlalu besar dan sederhana namun Lisa dan Jungkook bisa menyebutnya sebagai home sweet home.
Sangat nyaman. Dan hangat.
Lisa melirik sekilas. Lisa menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku ayunan yang tengah didudukinya.
"Hasilnya sudah keluar" kata Jungkook.
"Kau memang anak kandung ayah"
Benar. Lisa melakukan tes DNA ulang dengan bantuan dokter kenalan ibunya.
Dan tentu saja hasilnya sudah tertebak. Dilihat dari mata telanjang saja garis wajah Lisa dan ayahnya itu sangat mirip.
Lalu bagaimana dengan hasil DNA yang dulu tunjukan ayahnya?
Lisa masih tidak tau. Mungkin terjadi suatu kesalahan dulu.
Lisa mengehela nafas dan menyandarkan kepalanya ke bahu Jungkook. Jungkook sendiri beralih merangkul bahu sempit Lisa.
"Hidup itu memang berat" kata Lisa.
Jungkook mengangguk pelan, "Apalagi saat kau hanya tau makan dan makan. Jadilah kau berat seperti babi"
Plak!
"Aduhh" ringis Jungkook mengusap paha kanannya yang terkena pukulan Lisa.
"Mulutmu memang sialan" kata Lisa.
Jungkook hanya tertawa pelan lalu mendekatkan wajahnya pada Lisa.
"Lisa-ya" panggilnya.
Lisa menoleh dan membuat hidung mereka saling bersentuhan.
Lisa menatap mata jernih lelaki didepannya.
"Aku mencintaimu" kata Jungkook.
Lisa tersenyum tipis. Lantas menutup kedua matanya.
Jungkook yang paham ikut menutup matanya dan memiringkan wajahnya.
Sampai,
"Aihh fuck" umpat Jungkook.
Ponsel lelaki itu berbunyi. Membuat keduanya kaget dan lantas menjauhkan diri.
Nomor sekretaris ayahnya.
"Untuk apa dia menelfonku?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri.
Jungkook tanpa pikir panjang mengangkat telfonnya dan meletakkan ditelinganya.
Lisa yang mungkin saja sedang tidak memiliki kerjaan lantas ikut menempelkan telinganya ke ponsel yang tengah menempel ditelinga Jungkook.
Jungkook yang merasa sedikit terganggu mencoba menjauhkan Lisa darinya. Namun malah berakibat tangannya tergigit manusia tidak beradab seperti Lisa.
"Ada apa menelfonku paman?" tanya Jungkook.
Beberapa saat kemudian.
Sambungan telfon terputus.
Lisa maupun Jungkook saling berpandangan penuh arti.
"Haruskah kita pergi?"
.