"Baiklah aku akan memberitahumu"
Lisa menatap Jungkook yang memasang wajah datar.
"Aku akan memberitahumu" ulang Lisa.
"Iya aku tau" balas Jungkook.
Lisa memukul lengan Jungkook, "Setidaknya berpura-pura sedikit excited sialan"
Jungkook mengusap lengannya dan mencibir, "Kau terlalu banyak mau"
Jungkook yang melihat Lisa kembali diam dengan wajah kesal hanya dapat menghela nafas. Kenapa Lisa semakin menyebalkan?
Jungkook meraih tangan Lisa dan menggenggamnya, "Baiklah aku minta maaf, sekarang katakan yang harus aku dengar"
Lisa akhirnya luluh dengan suara lembut Jungkook dan usapan ibu jari lelaki itu pada tangannya.
Lisa membasahi bibirnya, "Sepertinya ayah akan mengirimku ke Amerika setelah lulus"
Jungkook mengernyitkan dahinya, "Untuk apa?"
"Aku tidak tau tapi yang pasti aku tidak mau ke Amerika, Jungkook-ah" lirih Lisa.
Jungkook melihat Lisa yang menunduk sedih. Lelaki itu lalu membawa Lisa kedalam pelukannya. Mengelus punggung Lisa pelan.
"Jika kau tidak mau maka tidak usah pergi"
"Tapi ayah akan memaksaku"
"Kau lupa? Ada aku disini. Siapa yang berani bertingkah denganmu saat ada aku?" kata Jungkook.
"Lalu jika ayah tidak akan memberiku uang untuk berkuliah disini bagaimana?"
Jungkook lalu melepaskan pelukannya, jemarinya mengusap pelan pipi adiknya itu.
"Apa yang sebenarnya kau khawatirkan Lalisa? Hidupmu akan selalu aman karena aku disini bersamamu"
"Mulai sekarang jangan khawatirkan apapun. Jika ayah membuatmu kesal maka lari dan peluklah aku. Jika duniamu terasa ingin hancur maka genggamlah tanganku" jelas Jungkook.
Lisa tersentuh dengan perkataan Jungkook.
"Kenapa kau sangat baik padaku? Aku bahkan tidak memiliki ikatan darah denganmu, aku selalu memakimu, aku selalu menyusahkanmu dan aku selalu membuatmu menjadi tameng saat ayah memarahiku" lirih Lisa.
Jungkook tertawa pelan. Kenapa Lisa menggemaskan sekali saat merengek seperti ini.
"Karena aku menyayangimu Lisa"
Lisa tiba-tiba menangis dan membuat Jungkook bingung. Lelaki itu kembali membawa Lisa kedalam pelukannya, "Kenapa menangis? Ada yang salah? Aku minta maaf" kata Jungkook.
Lisa membenamkan kepalanya pada dada Jungkook, "Kau sangat baik dan tampan membuatku terharu memiliki kakak sepertimu"
Lagi-lagi Jungkook tertawa. Lisa benar-benar menggemaskan.
.
.
.
Jam 3 pagi Lisa terbangun, padahal Lisa sudah menumpahkan semua keluh kesahnya pada Jungkook.
Apa tidak berhasil?
Lisa dengan malas bangun dari tempat tidur dan memakai hoodie.
Lisa memutuskan keluar dari rumah melalui pintu belakang setelah sebelumnya mengirim pesan pada Jungkook. Sekedar berpamitan dan mencarikannya alasan jika saat sarapan Lisa belum kembali.
Udara dipagi hari selalu sedingin ini dan Lisa menyukainya. Sangat.
Setelah berjalan hampir 1 jam Lisa sampai ditempat tujuannya, rumah abu. Tempat abu ibu Lisa disimpan.