nineteen

1.6K 179 2
                                    

Beberapa hari kemudian saat Lisa dan ibunya sembuh. Mereka kembali ke apartement.

Jungkook membantu keduanya untuk duduk disofa. Lisa dan ibunya masih belum sembuh total.

Jungkook lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan keduanya makan.

Beberapa hari belakangan ini pula Lisa menjadi sedikit pendiam, dan itu ditangkap oleh ibunya.

Ibu tiri Lisa mendekat, menggenggam tangan dingin Lisa.

"Lisa-ya" panggil ibunya.

Lisa menoleh untuk merespon.

Tangan ibunya yang bebas mengusap sisi wajah Lisa yang baru saja sembuh dari luka tamparan, "Apa ada yang menganggu pikiranmu?"

"Jika ada, Lisa bisa berbagi dengan ibu" kata ibu.

Lisa melipat bibirnya kedalam. Masih enggan mengatakannya.

"Tidak apa-apa. Ibu akan mendengarkan semua yang Lisa katakan" kata ibunya meyakinkan.

Lisa menguatkan hatinya. Perlahan Lisa bergerak turun. Bersimpuh disebelah kaki ibunya, memeluk dengan tangannya.

"Lisa apa yang kau lakukan, sayang?" tanya ibunya dengan menyuruh Lisa bangkit namun perempuan itu menolak.

Lisa menggeleng pelan, "Ibu aku minta maaf"

"Untuk apa?"

"Karena ayahku, ibu dan Jungkook terluka" kata Lisa dengan lirih.

Ibu Lisa sontak menggeleng, "Tidak apa-apa. Itu bukan salahmu. Kejahatan ayahmu bukan berarti kejahatanmu, Lisa-ya"

"Tapi jika aku bertindak lebih benar mungkin kalian tidak akan hidup sengsara seperti ini. Sungguh aku minta maaf ibu" suara Lisa sedikit pecah.

Perempuan itu menangis.

Rasa sakit, malu, sedih dan kecewa bercampur menjadi satu karena perlakuan ayahnya.

Ibu Lisa menarik Lisa untuk kembali duduk disebelahnya.

Tangan ibunya perlahan menghapus air mata Lisa lembut, "Semua itu tidak benar. Jika saja Lisa tidak bertindak maka semuanya mungkin akan terlambat. Ibu berhutang budi padamu"

Lisa terdiam. Masih tidak bisa menahan tangisnya.

Ibu tirinya menghela nafas pelan kemudian menarik Lisa kedalam pelukannya, "Jangan pernah memikirkan semua hal itu. Lisa tidak bersalah"

"Sekarang ibu hanya memilikimu dan Jungkook. Jadi kita harus tetap bersama dan bangkit"

Tangis Lisa semakin pecah.

Hatinya benar-benar tersentuh.

Ibu tirinya sangat baik. Meskipun terkadang Lisa mungkin berperilaku buruk, namun ibunya masih terus memaafkannya.

Dan selalu menyayanginya seperti ibunya menyayangi Jungkook.

"Lisa akan selalu jadi anak perempuan yang baik bagi ibu"

Lisa mengeratkan pelukannya lantas berbisik, "Terimakasih untuk semuanya, ibu"

.

.

.

Sebulan kemudian.

Jungkook tidak lagi mendengar kabar tentang ayahnya.

Entahlah, lelaki itu tidak peduli.

Hidupnya sekarang hanyalah untuk Lisa dan ibunya.

Sebulan berlalu semenjak kejadian itu, Jungkook dan Lisa sudah hidup seperti biasanya. Sekolah, bermain, belajar dan bertingkah seenaknya. Itu berlaku untuk Lisa.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang