HAPPY READING EVERYONE
_________________________
Pagi - pagi buta Niam sudah repot mempersiapkan semua perlengkapan sekolah si kembar.
"Tuan besar , biar kami saja yang mempersiapkannya" ucap pelayan dengan wajah khawatir.
"Gak usah , saya bisa sendiri. Siapin sarapan sama bekal aja. Huss huss jangan ganggu" Niam mengibaskan tangannya.
Niam memastikan sepatu dan kaos kaki siap , 3 buku kosong , buku mpls , tanda anggota mpls , topi dan seragam sudah siap.
Setelah semua dirasa siap , dengan bangga Niam membawa semuanya masuk kekamar si kembar. Niam meletakkan semua perlengkapan dimasing - masing meja belajar Rama dan Tama. Agar tidak tertukar , karena ukuran baju Rama dan Tama sudah sedikit berbeda , Rama sudah mulai lebih tinggi dari Tama. Niam berjalan menuju jendela , dia membuka gorden kamar.
"Pagi sayang papa" ucap Niam.
Niam membiarkan sinar terang masuk kedalam kamar , membuat Rama dan Tama terbangun.
"5 menit lagi" ucap Rama dan Tama kompak.
Niam menarik selimut Rama dan Tama bergantian. "Gak ada 5 menit , bangun sekarang. Upacara mpls gak bakal nunggu kalian. 30 menit lagi udah siap. Papa tunggu dimeja makan" Niam keluar dari dalam kamar.
Rama mengerjapkan matanya. Dia mengambil hp nya , Rama duduk sambil bersandar pada ranjang. "Tama mandi duluan" ucap Rama.
"Nggak , Rama duluan aja gapapa" ucap Tama sambil meringkuk mencari kehangatan.
"Tama kan kalau mandi lama , kaya cewek. Cepet bangun" ucap Rama.
"Nggak"
Rama melempar bantal miliknya kebadan Tama. "Tama sayangnya Rama , mandi sayang" rayu Rama.
"Nggak"
Rama menghembuskan napas kasar. Dia melompat ke kasur Tama , mengelus kepalanya. "Bangun. Cepet mandi" ucap Rama lembut.
"Masih ngantuk"
"Nanti telat dihukum. Cepet"
"Hmmmm"
Cup
Rama mencium kepala Tama.
"Mandi"
"Iya - iya bangun" Tama bangun dari tidurnya. Dia mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi.
Rama terkekeh pelan , terkadang Rama berpikir bagaimana hidup Tama kalau tidak bersamanya. Tama sangat pemalas , butuh rayuan ekstra agar manusia macam Tama mau bergerak.
Rama mengedarkan pandangannya , matanya terpaku pada seragam yang digantung , tas berwarna hitam , sepatu mengkilap , kaos kaki , topi , dan perlengkapan lainnya sudah siap di meja belajar.
"Papa" ucap Rama pelan.
○○○○○○○○○○○○○○○
"Jam 2 nanti papa jemput. Hati - hati , jangan nakal" ucap Niam dari dalam mobil.
"Iya pa"
Setelah berpamitan pada Niam , mereka berdua masuk kedalam Smp garuda. Smp yang disarankan oleh Niam karena kualitas sekolahnya sudah terjamin.
Saat masuk , hanya Rama dan Tama yang tidak diantar sampai ke kelas. Kebanyakan dari teman - temannya diantar oleh ibu mereka.
Tama sempat terpaku saat melihat seorang ibu dengan penuh kasih sayang membetulkan dasi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarama
Teen Fiction"Woe banci, kemana abang lu ?" "Gak bisa apa - apa tanpa abang lu, banci" "Gua cuma numpang lewat" Tama memutar bola matanya malas "Banci banci, abang lu mati ?" ......... Dari kejauhan Rama berlari cepat, tanpa aba - aba pukulan telak dilayangkan o...