35

1.2K 133 4
                                    

DUAR HAPPY NEW YEAR EVERYONEEE
TARAMA HERE.
HUHUHU MAAF MENGGANTUNG KALIAN 😭
WISH DI TAHUN INI SEMUA KITA SEMUA SEHAT SEMUA, DIBERI KELANCARAN ATAS SEMUA RENCANA KITA, DIJAUHKAN DARI BAHAYA DAN ORANG - ORANG JAHAT 

LOPE UUUUU 
PELUK JAUH SEMUAANYAAA

HAPPY READING

••••••••••••••••••••••••

Tama mengerjapkan matanya beberapa kali, dia merasakan sentuhan lembut dikepalanya.

"Bangun dulu, shalat"

Suara tegas nan lembut menyapa indra pendengarannya. Tama melihat kesampingnya, sudah ada Rama dengan peci dan sarung.

"Ha ?" Tanya Tama.

"Bangun dulu, shalat subuh" ucap Rama sambil terus mengelus kepala Tama.

"Aku haid" ucap Tama ngasal.

"Amiin" ucap Rama sambil tersenyum.

"Naudzubillahimindzalik" ucap Tama sambil terduduk kaget.

Rama tetap tersenyum sambil terkekeh pelan. Rama berdiri, dia berjalan santai keluar kamar.

"PAPA, TAMA HAID"

"RAMAAAAAAAAAA"

°°°°°°°°°°°°°°°°••••••

Dika terdiam sambil memandangi wajah Nio, dia mengelus pelan kedua mata Nio.

Nio terbangun karena ulah Dika, dia mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kenapa ?" Tanya Nio lesu.

"Ga capek nangis terus ?" Tanya Dika.

"Ha ? Maksudnya ?" Tanya Nio, Nio bangun dari tidurnya, dia duduk dihadapan Dika.

Dika mengelus mata kanan Nio lembut. "Jangan nangis terus, kalau kangen bilang aja. Kita bisa ke makam ibu bareng - bareng, atau mau hari ini ke makam ibu ?" Tanya Dika dengan suara lembut.

Nio terdiam sejenak, air matanya seketika menetes. Nio tidak bisa berbohong, dia sangat sangat sangat merindukan sosok ibunya.

"A..ak..aku kangeen bang..et sama ibu" ucap Nio terbata - bata.

"Syuut jangan nangis, udah yaa jangan nangis. Ibu bakal sedih kalau liat Nio nangis terus" ucap Dika.

Dika memeluk erat tubuh Nio, dia mengelus kepala Nio lembut. Nio membalas pelukan Nio, dia menangis sesegukan dipelukan Dika.

Nio merindukan suara ibunya, pelukan hangat ibunya, masakan ibunya, semua tentang ibunya. Walaupun Ajeng yang sekarang menjadi orang tua angkat Nio juga sangat menyayanginya, tapi tetap Nio sangat merindukan Ibunya.

"Udah jangan nangis lagi, mending sekarang kamu ambil wudhu terus kita shalat subuh bareng, kita kirim do'a buat ibu, supaya ibu seneng" ucap Dika.

Nio mengangguk, Nio melepas pelukannya, dia berjalan lunglai menuju kamar mandi.

°°°°°°°°°°°°°••••••••••

"Dika ini ga kebanyakan ?" Tanya Nio.

"Nggak kok, ayok bayar" jawab Dika.

"Eh bentar, ada yang kelupaan. Kamu bayar ke kasir duluan" ucap Dika.

Dika menyerahkan keranjang belanjaan pasa Nio. Nio manut saja apa kata Dika, karena masih pagi, belum banyak customer datang, jadi Nio bisa langsung bayar dikasir.

TaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang