31

1.9K 191 4
                                    

DORR TARAMA BAACK

EH JUJUR NANYA, NANTI KALAU ADA NAMA PEMAIN BARU TAPI TERNYATA UDAH ADA DICHAPTER LAIN BILANG YAA. HUHUHU AKU SUKA LUPA CATET NAMA PEMAIN.

HAPPY READING EVERYONE

_____________________

Tama mengerjapkan matanya beberapa kali.

Tama menoleh kesamping kirinya, ada Rama yang duduk dengan kepala tertunduk sambil menggenggam tangannya erat.

Dia menoleh ke kasur Rama, ada Dika dan Nio yang sedang tertidur lelap menggunakan seragam sekolah yang masih lengkap.

Tenggorokan Tama terasa kering, dia ingin bangun untuk mengambil air yang ada dimeja kecil samping tempat tidurnya.

"Aww shhh"

Tama mendesis pelan sambil memegangi perutnya.

Rama yang tertidur langsung terbangun mendengar suara Tama.

"Kenapa ? Apa yang sakit ?" Rama langsung berdiri lalu mengecek badan Tama.

"Nggak, nggak, nggak, gak papa kok. Gak ada yang sakit, barusan tangan aku kepentok meja" jawab Tama.

"Aku haus" ucap Tama.

Rama segera mengambilkan air putih untuk Tama, dengan lembut dia membantu Tama untuk minum.

Setelah minum, Tama kembali berbaring. Dia memainkan jemari Rama yang duduk disampingnya.

"Jam berapa ?" Tanya Tama.

Rama melihat kearah jam dinding dikamarnya.

"Jam 1. Tidur lagi aja" jawab Rama.

"Dika sama Nio emang nginep ?" Tanya Tama.

"Iya"

"Hmm"

Jantung Tama berdegup kencang, keringat dingin mulai membasahi dahi nya. Tama mengalihkan pandangannya ke segala arah asal bukan pada mata Rama.

Tama takut pada Rama, tatapan Rama tidak seperti biasanya. Baru kali ini Tama melihat tatapan Rama yang penuh dengan kebencian.

Kalau hanya sekedar dilihat biasa, Rama terlihat sangat tenang, tidak terlihat dia sedang marah. Seperti Rama pada biasanya.

Namun dimata Tama, Rama sudah penuh dengan rasa amarah.

Tatapannya menunjukkan kalau dia sedang membenci seseorang dan wajahnya memberi isyarat kalau dia akan membalas dendam.

"Tidur lagi yok, kamu tidur disebelah aku" Tama bergeser perlahan, memberi ruang untuk Rama.

"Gak perlu. Kamu aja tidur disitu. Aku gak kemana - mana tetep disamping kamu"

"Aku pengen tidur disamping kamu"

"Iya ini aku disamping kamu. Aku gak kemana - mana"

Tama cemberut, "Aku kan sakit, masa kamu harus ngajak aku berantem dulu"

"Bukan ngajak berantem, tapi kan itu sempit"

"Sempit apanya sih, orang luas begini"

Rama dan Tama beradu mulut. Menentukan apakah Rama akan tidur dikasur atau tidak

"Berisik ah lu berdua. Pindah sana pindah, ganggu orang tidur aja lu ah"

Dika yang tidur diranjang sebelah terbangun karena suara ribut si kembar, Nio yang tidur disebelahnya ikut terbangun karena suara Dika.

TaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang