PERTAMA TAMA.
Thank u so much buat kalian yang setia nunggu cerita ini update, selalu kasih dukungan lewat like dan komen kalian. Sampai akhirnya cerita ini bisa juga menempati urutan pertama di kategori melindungi. AAA LOPE LAH INTINYA.
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENAJALANKAN.
SIAPKAN HATI, HAPPY READING.°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Nio menopang dagunya, sesekali dia mengusap matanya yang berair karena mengantuk.
Nio melihat ke arah jam dinding, waktu menunjukkan pukul 13.00.
"Biasanya jam segini lagi pada ngantuk dikelas" batin Nio.
Zahra mengerjapkan matanya beberapa kali. Tenggorokannya terasa sangat kering. Zahra menolehkan kepalanya, yang pertama dia lihat adalah Nio.
Nio menutup matanya sambil menguap berkali - kali. Air mata juga jatuh dari matanya.
Dengan sekuat tenaga Zahra menggerakkan tangannya untuk menyentuh Nio.
Nio tersentak kaget karena sentuhan dari Zahra.
"Bu ? Ibu bangun ? Ibu mau apa ? Ibu lapar ?" Tanya Nio.
"Mi..num" ucap Zahra.
Nio bergegas menuangkan air hangat kedalam gelas, dengan hati - hati dia membantu Zahra minum.
"Ibu sakit dibagian mana ? Ibu kalau Nio tinggal sebentar gapapa ? Nio mau beli obat sebentar ke warung depan" tanya Nio dengan terburu - buru.
Zahra tersenyum kecil, "Gak usah" jawab Zahra.
"Tapi ibu belum minum obat. Nio sebentar kok bu, Nio janji" ucap Nio.
"Gak usah. Ibu cuma butuh tidur sebentar" ucap Zahra.
Nio menghela napasnya. Dia memijat - mijat kaki dan tangan Zahra.
"Nio tidur dulu nak" ucap Zahra.
"Nggak. Nio gak ngantuk kok bu" ucap Nio sambil tersenyum.
"Tidur. Hayoo gak boleh ngelawan kalau disuruh sama ibu" ucap Zahra.
"Iyaaa. Nio tidur sebentar ya bu. Ibu kalau ada apa apa bilang ke Nio" ucap Nio.
Zahra tersenyum kecil membalas ucapan Nio. Nio mengambil bantal kecil dari kamarnya, dia tertidur disamping Zahra.
Zahra menutup matanya rapat, dia mengelus dadanya sambil melafalkan dua kalimat syahadat. Dadanya terasa sangat sakit, seperti terbakar lalu ada yang menindihnya.
"Ya Allah, jangan ambil umurku sebelum aku melihat anakku hidup bahagia" batin Zahra.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°••••••••••••
"Gimana ? Bisa dihubungin ?" Tanya Rama.
"Gak bisa. Gak diangkat, gak dibales. Padahal dia aktif dari tadi" jawab Dika sambil berdecak kesal.
"Mungkin dia tidur Dik. Nio sakit kan ? Pasti butuh istirahat. Iya gak sih Ram ?" Tanya Tama yang juga tidak bisa diam karena khawatir pada Nio.
Rama menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil. "Dia capek mungkin, jangan terlalu tegang gitu. He's fine, don't worry baby" jawab Rama.
Rama terdiam sejenak, Rama teringat dengan cerita Nio. Dia hidup hanya berdua dengan ibunya, ibu Nio berangkat kerja pagi - pagi buta, jadi besar kemungkinan kalau Nio gak bilang ke ibunya kalau dia lagi sakit biar ibunya gak khawatir sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarama
Teen Fiction"Woe banci, kemana abang lu ?" "Gak bisa apa - apa tanpa abang lu, banci" "Gua cuma numpang lewat" Tama memutar bola matanya malas "Banci banci, abang lu mati ?" ......... Dari kejauhan Rama berlari cepat, tanpa aba - aba pukulan telak dilayangkan o...