34

1.9K 206 34
                                    

TARAMA BAACK
DOUBLE YAK

HAPPY READING

°°°°°°°°°°°°°°°

Suara denting garpu dan sendok saling beradu memenuhi dapur keluarga Niam.

"Itu Mah"

"Papa dulu, udang itu udang tolong"

"Nio telur nya ambil lagi sayang, aduuh ini Tama makan dikit banget banyakin banyakin. Rama hayo makan yang bener, Niam ambil lagi abisin"

Ajeng kerepotan mengambilkan lauk pauk untuk Bagas dan Dika. Kedua nya tidak mau mengalah.

"Sini sini" Nio mengambilkan Dika ayam kecap lalu meletakkannya pada piring Dika.

"Pa, udang minta tolong" Ucap Tama.

Niam dengan cepat meletakkan udang goreng pada piring Tama.

Suasana ruang makan kediaman Niam lebih ramai dari biasanya, beberapa pelayan juga ikut sibuk mengantarkan air minum dan beberapa lauk pauk yang masih ada di dapur tapi belum diletakkan dimeja makan.

"Kaya hajatan" ucap Rama.

"Hajatan kesembuhan Tama. Buru lu makan ntar diabisin bapak gua. Liat liat bapak gua ganas kalau makan" ucap Dika sambil menunjuk Bagas dengan dagu nya.

Bagas memang mengambil semua lauk pauk yang dibuat oleh Ajeng, dia memang sangaaaat menyukai makanan istri nya.

"Tama makan yang banyak sayang. Nasi nambah ya nasi nya" Ajeng hendak mengambil nasi dan meletakkannya pada piring Tama.

Tama dengan sigap mengangkat piringnya. "Penuuh masih penuuh" ucap Tama sambil memperlihatkan nasi dan lauk pauk yang masih menumpuk dipiringnya.

"Ooh iya iya. Habiskan cepat" ucap Ajeng.

"Nio itu Nio makan dikit banget" Bagas menunjuk piring Nio yang sudah hampir kosong.

"Kenyang pa" ucap Nio.

"Aah kamu ini lemah, nambah. Dika tambah itu nasi Nio" ucap Bagas.

"Pa. Nio perutnya gak kaya papa" balas Dika.

"Nio emang porsi makannya segitu, gak usah dipaksa - paksa. Minum sayang" ucap Ajeng sambil memukul pundak Bagas.

"Gak cepet tinggi kalau gitu" ucap Bagas.

"Kaya yang sendirinya tinggi aja" celetuk Niam.

"Niam ganteng lebih ganteng diem" ucap Bagas.

"Jangan berantem dimeja makan" ucap Ajeng.

Tama dan Nio tertawa melihat Bagas dan Niam yang langsung terdiam saat dimarahi oleh Ajeng.

"Rama diem diem aja. Mau nambah ?" Tanya Ajeng.

"Gak usah tante, kenyang banget perut Rama" jawab Rama.

"Giliran ke Rama ditanyain dulu" ucap Dika lirih.

"Kenapa ? Masakan tante kurang enak ya ?" Tanya Ajeng.

"Enak. Enak banget" Rama menjawab pertanyaan Ajeng secepat kilat.

"Tapi gak nambah itu Rama" ucap Ajeng sambil memberikan wajah memelasnya pada Rama.

Rama mengambil centong nasi, dia langsung menyendokkan nasi ke piringnya lagi, Rama mengambil ayam kecap, tempe goreng dan capcay.

"Ini nambah" ucap Rama sambil tersenyum.

"Naah gituu. Makan yang banyak" ucap Ajeng sambil tersenyum manis.

TaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang