YO. KOMEN DUUNGS.
TARAMA BAACKKalau ada typo mohon dimaklumi yaak
HAPPY READING. PELUK JAUUH
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"bolos kuy" ucap Dika.
Ucapan Dika disambut pukulan keras dari Tama dikepalanya.
Plak
"Aduh. Sakit njing"
Plak
Rama memukul mulut Dika.
Dika langsung mengelus mulutnya. "Kasar" ucap Dika.
"Mampus" sahut Tama.
Nio menggelengkan kepalanya, "Gak boleh bolos. Kalian harus tetep sekolah" ucap Nio.
"Lu juga" ucap Rama.
Tama menyisir rambut Nio yang acak - acakan dengan jemarinya.
"Lu aja belum mandi. Mandi dulu gih, gua tungguin" ucap Tama.
"Tapi nanti telat. Ini aja udah jam setengah 7" ucap Nio.
"Gak papa. Sana cepet mandi. Abis mandi kita sarapan bareng" ucap Tama.
Nio hanya menganggukkan kepalanya. Dia bergegas mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi.
Tama duduk disebelah Rama. Dika masih setia menyandarkan kepalanya di bahu Rama.
"Ngantuk ?" Tanya Tama.
Rama menggelengkan kepalanya. Wajah Rama terlihat sangat kelelahan. Mungkin karena semalam Rama menjaga Tama yang tidak bisa tidur dengan tenang. Rama baru bisa tidur sekitar jam setengah 3 pagi.
"Tidur aja dulu dikamar nya Nio" ucap Tama.
"Nggak" ucap Rama.
"Tam tam. Itu ambilin jajan yang itu" Dika menunjuk sebungkus keripik kentang.
"Ada tangan ? Ambil sendiri" ucap Rama.
"Ealah si bapak pelit mamaaat. Itu kan Tama lebih deket. Minta tolong Tam. Kepala gua udah posisi weunak tenan ini nyandar" ucap Dika.
Tama berdecak pelan. Dia melempar sebungkus keripik ke arah Dika.
Dengan sigap Dika menangkapnya. "Yaaak gooollll. Thanks babang ganteng" ucap Dika sambil membuka bungkus keripik.
Tama mengelus kepala Rama pelan. Tama juga memijat - mijat kepala Rama supaya Rama tidak merasa pusing karena kurang tidur.
Rama memejamkan matanya. Pijatan Tama dikepalanya membuat rasa pusing Rama sedikit hilang.
Cup
Tama mencium kepala Rama.
"Ayok pindah" Tama menarik tangan Rama supaya Rama mau pindah ke kamar.
"Et dah" Dika berdecak sebal karena sandarannya hilang.
Si kembar masuk kedalam kamar Nio. Rama langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Nio.
"Kamu tidur dulu aja. Nanti kalau waktunya makan, aku panggil kamu" ucap Tama.
Rama berdehem pelan.
Tama kembali ke ruang tamu. Dia melihat Dika sudah membuka bungkusan yang kedua. Tama duduk disamping Dika, lalu merampas makanan Dika.
"Adeek. Merampas makanan orang tidak selamanya bagus deek" ucap Dika.
"Ini gua yang bawa. Ga usah banyak omong" ucap Tama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarama
Teen Fiction"Woe banci, kemana abang lu ?" "Gak bisa apa - apa tanpa abang lu, banci" "Gua cuma numpang lewat" Tama memutar bola matanya malas "Banci banci, abang lu mati ?" ......... Dari kejauhan Rama berlari cepat, tanpa aba - aba pukulan telak dilayangkan o...