8

3K 299 10
                                    

HAPPY READING

VOTE AND KOMEN SUPAYA AKU SEMANGAT HEMEH.

_______________

Suasana ruang makan kali ini cukup suram , tidak ada percakapan diantara Niam , Rama dan Tama. Lebih tepatnya ekspresi Niam yang sedang tidak bisa diajak kompromi.

"Pa , kita berdua diterima di Sma Garuda" Rama membuka percakapan.

"Berapa biayanya ?" Tanya Niam tanpa mengalihkan pandangannya dari piring.

"6 juta uang seragam , 5 juta uang lks , 4 juta buat perlengkapan sekolah. 15 juta buat kita berdua" jawab Rama.

"Pasti ?"

"Perkiraan , kalau ada sisanya gak bakal kita kembaliin" ucap Rama.

Niam mengernyitkan dahinya , bukankah ini termasuk korupsi yang direncakan ?

"Besok papa transfer ke rekening Rama" ucap Niam.

"Makasih pa" ucap Rama dan Tama kompak.

"Papa selesai" Niam bangkit dari duduknya , dia berjalan menuju kamar.

Tama menoleh kearah Rama.

"Gak tau , jangan tanya aku" ucap Rama seolah - olah mengerti isi pikiran Tama.

"Hmm" gumam Tama.

Setelah selesai mereka berdua langsung menuju kamar , hingga saat ini kamar mereka masih sama seperti dulu. Tidak ada niatan dari keduanya untuk berpisah kamar.

"Ram , Dika nyepam di group" ucap Tama.

"Hmm" Rama membuka hp nya. Benar saja ada hampir 200 pesan tidak terbaca dari group yang hanya ada mereka bertiga.

Dika berceloteh tentang persiapan masuk sma. Dika juga memberi beberapa informasi penting tentang osis dan mpk yang akan membimbing mereka selama masa mpls.

"Harus dihapalin emang ?" Tanya Tama.

"Iya" jawab Rama.

"Kenapa kita harus kenal mereka ? Sedangkan mereka manggil kita cuma dengan sebutan dek , bukan nama ? Berarti kita juga cukup panggil kak gak perlu tau nama dia" ucap Tama.

Tama memang sangat anti dengan mpls. Apa lagi kabarnya mpls Sma Garuda sangat berat. Tama berpikir mpls itu masa yang menyenangkan bukan masa masa tekanan.

"Iya , tapi kata Dika udah tradisi" ucap Rama.

"Eleh bukan tradisi itu mah. Cuma mau bales dendam karena dulu pernah digituin juga" sindir Tama.

"Yaudah ayok pindah sekolah" ucap Rama.

Tama memukul lengan Rama keras , "gak gitu juga".

"Kapan mau beli alat tulis ?" Tanya Rama.

"Besok" jawab Tama.

"Oke , chat Dika"

●●●●●●●●○○○○○○

Keesokan paginya , Rama dan Tama sudah siap dengan kaos oblong hitam , celana jeans panjang dan sepatu putih polos.

Dika sudah datang dipagi - pagi buta dengan motor barunya. Btw Dika dibelikan motor baru karena dia akan masuk sekolah Sma. Dia bergegas datang karena ingin sarapan dirumah si kembar.

Dika menggunakan kaos hitam dibalut kemeja hitam dan celana jeans panjang.

Rencananya mereka bertiga mau ke M*** dengan sepeda motor. Tapi masalahnya....

TaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang