HAII THIS IS TARAMA.
HAPPY READING YAK.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Pagi - pagi buta Nio sudah bersiap - siap menuju rumah Dika. Nio tidak mau datang terlalu siang, Nio berpikir setidaknya dia bisa membantu Ajeng memasak atau sekedar menata makanan.
Nio menggunakan kaos putih, jeans putih, dan sepatu putih.
Nio menghadap ke cermin, dia memakai parfum dan merapikan rambutnya. Nio melihat rambut belakangnya sudah mulai panjang.
"Hmm gak kerasa udah panjang gini, biasanya ibu yang ngasih tau"
Saat sedang bercermin dia melihat topi berwarna putih dibelakangnya.
Nio berinisiatif untuk menggunakan topi tersebut, siapa tau jadi lebih bagus.
Sekitar jam 7 Nio sudah siap. Dia bergegas pergi keluar kontrakannya. Saat sedang mengunci pintu, seorang ibu - ibu lewat dan menyapanya.
"Mau kemana Yo ?" Tanya ibu - ibu itu.
"Ke rumah temen Bu" jawab Nio sambil tersenyum.
"Ooh. Bagus - bagus baju kamu sekarang ya, gak kaya dulu. Mahal itu pasti, dapet dari mana kamu bisa dapet uang buat beli baju begituan ?" Tanya ibu - ibu itu sambil sesekali memegang kaos Nio untuk mengecek kainnya.
"Dikasih temen Bu" jawab Nio yang masih tersenyum.
"Pantesan. Temenmu kaya - kaya ya, itu lagi kata yang punya kontrakan, temenmu yang bayarin yaa satu juta" ucap ibu itu.
Nio hanya tersenyum.
"Anak saya juga bajunya ber- merk semua yo. Sepatunya juga, coba tanya - tanya ke anak saya kalau soal baju dia paham banget. Tau kan ke anak saya, pasti tahu lah ya masa gak tahu. Mau kan kamu kaya anak saya, terkenal dia semua warga tau"
"Tapi kamu kan orang gak mampu. Baju juga dapet bekas temen kamu, ya seenggaknya baju - baju bekas itu bisa lah di gaya gaya in sama anak saya biar gak jelek. Yasudah saya mau pulang, mau langsung masak" ibu - ibu tersenyum sambil melenggang pergi meninggalkan Nio.
Nio masih tetap tersenyum sambil berjalan menuju gang depan mencari angkutan umum.
Nio menepuk - nepuk kaosnya yang tadi sempat dipegang ibu itu.
"I don't give a fuck about you anyways. Who ever said i give a shit about you" gumam Nio.
Sampai didepan gang Nio melihat ke kanan dan kiri mencari angkutan umum, tak berapa lama datang sebuah angkot. Nio menghentikannya lalu naik kedalam Angkot tersebut.
°°°°°°°°°°°•••••••••••
Para pelayan dirumah Dika sibuk kesana kemari menyiapkan makanan, ada juga yang sedang menata ruang tamu, membersihkan kamar yang tepat ada disebelah Dika, ada yang sibuk menata rak sepatu yang ada didepan pintu rumah dan ada yang memotong rumput dihalaman depan.
Ajeng sudah sibuk sendiri sejak jam 5 pagi. Dia menyuruh semua pelayannya untuk membersihkan rumah secepat mungkin, menyuruh untuk membuat makanan sebanyak mungkin.
Ajeng sengaja membiarkan beberapa slot sepatu dan sandal didepan kosong sekitar 6 slot, untuk memberitahukan pada Nio kalau dia sangat diterima dikeluarga ini. Foto keluarga yang terpajang besar diruang tamu diturunkan.
Ajeng berpikir foto itu akan berubah secepatnya.
Jam 6 Ajeng langsung membangunkan Dika dan Bagas untuk segera bersiap - siap. Siapa tau Nio datang lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarama
Teen Fiction"Woe banci, kemana abang lu ?" "Gak bisa apa - apa tanpa abang lu, banci" "Gua cuma numpang lewat" Tama memutar bola matanya malas "Banci banci, abang lu mati ?" ......... Dari kejauhan Rama berlari cepat, tanpa aba - aba pukulan telak dilayangkan o...