Rama membuka matanya perlahan , dia mengerjapkannya beberapa kali. Rama melihat kearah kirinya , dia terkekeh kecil melihat posisi tidur Tama.
Rama bangun dari tidurnya , dia berjalan perlahan menuju kamar mandi , dia menggosok giginya lalu mengambil air wudhu. Setelah selesai , Rama berjalan ke ranjang Tama. Rama mencubit pelan pipi Tama.
"Tama , shalat subuh ayo. Keburu siang" ucap Rama dengan nada rendah.
Tama menggeliat , dia membuka matanya dengan susah payah.
"Eengh ? Ekheh. Tama udah shalat" ucap Tama , dia mengambil guling lalu membalikkan badannya membelakangi Rama.
"Kapan ?" Tanya Rama.
"Tadi hmm" jawab Tama.
"Orang kamu dari tadi tidur , wajah kamu aja gak keliatan abis kena air. Cepet bangun" Rama menarik tangan Tama.
"Akkhh huuh Tama udah shalat" Tama memegangi ranjangnya kencang.
"Kapaannn ayo gak usah alesan , cepet bangun" Rama semakin kuat menarik tangan Tama.
"Tama udah shalat didalam mimpiiii , lepasin mara kaah. Ngantuk"
"Bermimpilah dalam hidup bukan hidup dalam mimpi. Cepet bangun. Mimpi shalat gak masuk catatan malaikat" ucap Rama kesal.
"Sama aja kah" Tama juga mulai kesal karena tidurnya diganggu.
Rama melepas tangan Tama , dia berjalan keluar kamar lalu berteriak.
"PAPA TAMA GAK MAU SHALAT SUBUH" teriak Rama.
"TAMA MAXIMILIANO" balas Niam.
Mata Tama yang awalnya seperti diberi lem langsung terbuka lebar , dia berlari cepat menuju kamar mandi.
Rama tersenyum kecil , dia meletakkan sandal shalat Tama didepan pintu kamar mandi , Rama juga sudah menyiapkan sarung dan juga peci untuk mereka berdua shalat.
Beberapa menit kemudian Tama keluar , dia berjalan perlahan menuju Rama. Saat Rama menyerahkan sarung dan peci miliknya , Tama malah menyipratkan air ke wajah Rama lalu berlari kencang keluar kamar menuju kamar shalat.
"Sabar sabar gak boleh marah , nanti gantengnya ilang" Rama mengelus dadanya. Rama berjalan cepat menyusul Tama karena matahari mulai bergerak naik.
Setelah shalat , mereka berdua bergegas mandi , mempersiapkan semua keperluan sekolah lalu berjalan menuju meja makan.
Sudah ada Niam dengan pakaian kantornya , Niam tersenyum menyambut kedua putranya.
"Pagi sayang" sapa Niam.
"Pagi pa" sahut si kembar.
"Pa , bekelnya udah siap kan ?" Tanya Tama.
"Udah , itu kresek hitam depan samping kalian" jawab Niam.
"Makasih paa" ucap Tama sambil tersenyum.
"Sama - sama sayang" ucap Niam.
"Tapi tumben kalian minta dibungkusin nasi gitu , kemana kotak makannya ?" Tanya Niam.
"Ada , biar gak menuhin tempat di tas aja pa. Kan enak sekali makan langsung buang. Hehe" jawab Tama.
"Oh. Yaudah kalau gitu. Cepet abisin roti sama susunya. Nanti kalian telat masuk sekolah" ucap Niam.
Si kembar menganggukkan kepalanya.
○○○○○○○○○●●●●●●●●●
"15 menit sebelum pulang chat papa" ucap Niam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarama
Teen Fiction"Woe banci, kemana abang lu ?" "Gak bisa apa - apa tanpa abang lu, banci" "Gua cuma numpang lewat" Tama memutar bola matanya malas "Banci banci, abang lu mati ?" ......... Dari kejauhan Rama berlari cepat, tanpa aba - aba pukulan telak dilayangkan o...