05

3.9K 488 35
                                    

Hari pertama Lobellia di Hogwarts. Tidak mudah sejak pagi dia selalu mendapatkan bully-an dari asramanya termasuk Draco dan antek-anteknya.

Lobellia sedang berjalan menuju kelas transfigurasi, tiba-tiba di hadang oleh pasukan Draco.

"Eww mudblood menjijikan ini bisa bisanya dia masuk ke Hogwarts. Ditambah dia berada di asrama Slytherin yang suci." Ucap seorang wanita berambut mangkok. Pansy Parkinson.

"Aku rasa kau tidak akan bertahan sehari saja disini mudblood." Ucap Draco Malfoy.

Pansy berjalan mendekati Lobellia dan dalam sekejap dia menjambak rambut Lobellia dan mendorongnya hingga tersungkur ke lantai.

Setelah puas melakukan aksinya Draco dan antek-anteknya pergi meninggalkan Lobellia.

Marah? Sepertinya hanya ada sedikit kemarahan dalam diri Lobellia atau bisa dibilang dia tidak marah.

Lobellia sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti ini bahkan lebih parah dari ini. Orang tua Lobellia sering memukul Lobellia menggunakan benda tumpul. Dan Lobellia hanya bisa diam menerima perlakuan itu.

Sesaat kemudian Daphne datang.

"Lobellia ada apa dengan mu? Penampilanmu sedikit berantakan." Ucap Daphne sambil membantu Lobellia merapikan penampilannya.

"Aku baik-baik saja, Daph. Tidak perlu khawatir." Jawab Lobellia.

"Ayo kita pergi kekelas, aku tidak mau di hari pertama ini kita mendapatkan detensi karena terlambat." Ajak Daphne.

"Baiklah, ayo." Ucap Lobellia.

Lobellia merasa bersyukur memiliki Daphne. Karena jika tidak ada Daphne, entah apa yang akan terjadi. Walaupun dia sudah terbiasa tidak memiliki teman, karena orang tuanya melarang itu.

Lobellia dan Daphne sampai di kelas tranfigurasi yang diajarkan oleh profesor McGonagall. Setelah menjelaskan beberapa materi profesor McGonagall berubah menjadi kucing. Dia seorang Animagus, itu kata Daphne dan sedikit menjelaskan apa itu animagus.

Setelah selesai pelajaran tranfigurasi Lobellia dan Daphne keluar untuk kelas selanjutnya. Kelas Ramuan yang diajarkan oleh profesor Snape.

Lobellia senang karena sejak kemarin dia belum berbicara dengan perfesor Snape dan hanya bertemu saat di Great hall.

Saat sudah dikelas, beberapa saat kemudian profesor Snape memasuki kelas.

"Tak seorang pun boleh menggunakan tongkat sihir atau mengucapkan mantra konyol dalam kelas." Ucap profesor Snape berjalan sambil mendekat kearah mejanya.

Profesor Snape sedikit tersenyum tipis - sangat tipis - saat melihat Lobellia berada dalam kelas.

"Aku tidak mengharapkan ada banyak di antara kalian yang menghargai ilmu pengetahuan rumit dan eksak yang diajarkan ilmu Ramuan. Bagaimana pun, beberapa di antara kalian yang datang di Hogwarts susah memiliki kecakapan yang sedemikian dahsyatnya sehingga cukup percaya diri untuk tidak memperhatikan." Ucap profesor Snape yang melihat Harry tidak memperhatikan profesor Snape.

Profesor Snape menghampiri meja Harry dan menanyakan beberapa pertanyaan tetapi tidak bisa dia jawab, dan Hermione yang mengetahui jawaban dari pertanyaan itu mengangkat tangannya tapi tidak di pedulikan oleh profesor Snape. Alhasil ada pengurangan poin untuk Gryffindor.

Pelajaran selesai semua murid keluar kelas.

"Ayo kita ke Great Hall, Bell." Ajak Daphne.

"Kau duluan saja, Daph. Aku harus menemui profesor Snape sebentar." Ucap Lobellia.

"Astaga kau tidak punya masalah dengannya kan?" Tanya Daphne sedikit cemas. Pasalnya beberapa orang, salah bukan beberapa bahkan semua orang di Hogwarts nampak tidak suka dengan profesor Snape. Dan Lobellia ingin bertemu dengan profesor Snape? Ini gila. Pikir Daphne.

Lobellia tampak tersenyum mendengar pertanyaan Daphne. "Tenanglah, Daph. Aku tidak punya masalah dengannya, aku hanya ingin menanyakan beberapa hal kepada profesor Snape." Ucap Lobellia.

"Baiklah temui aku saat kau sudah selesai berurusan dengan pria berwajah datar itu, ok?"

Lobellia tidak habis pikir bisa-bisanya Daphne berkata seperti itu. Ya, walaupun perkataannya tidak ada yang salah. Profesor Snape selalu memasang wajah datarnya dan tidak pernah tersenyum. Pengecualian untuk hari ini, dia tersenyum ke arah Lobellia saat di kelas tadi.

Lobellia membalas dengan anggukan perkataan Daphne, setelah itu Daphne pergi dan Lobellia menghampiri profesor Snape di mejanya.

"Profesor." Panggil Lobellia dengan suara lembutnya.

"Ada yang ingin kau katakan, Ms. Smith?" Tanya profesor Snape.

"Em iya, sebenarnya aku masih tidak mengerti semua ini. Sihir, tongkat sihir, sekolah sihir, dan kau mengatakan aku adalah seorang penyihir secara tiba-tiba. Sungguh aku bingung profesor, bisakah kau memberikan aku jawabannya profesor?" Ucap Lobellia. Sebenarnya Lobellia sudah tahu apa yang akan di katakan profesor Snape sebagai jawaban dari pertanyannya itu. Namun, apa salahnya mencoba, 'kan?

"Dengarkan aku, kau akan segera mengetahuinya dan aku mohon bersabarlah dan nikmati waktu mu di Hogwarts. Ini bukan hak ku untuk memberi tahumu segalanya. Dan ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tahumu. Sekarang sebaiknya kau keluar dan lanjutkan kelas mu, aku tidak kau membuat Slytherin kekurangan poin hanya karena terlambat." Ucap profesor Snape dengan wajah datarnya tentu saja.

Lobellia menghela napasnya. "Baiklah." Ucap Lobellia meninggalkan ruangan, tapi saat mendekati pintu profesor Snape memanggilnya. Lobellia menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Bersabarlah, aku tahu ini sulit." Ucap profesor Snape dan memberikan senyumannya sedikit lebih lebar dari yang tadi.

Lobellia membalas senyuman profesor Snape dan melangkah pergi untuk kelas selanjutnya.

Lobellia tiba di kelas selanjutnya. Kelas Terbang. Bersama madam Hooch.

Lobelia melewati jam makan siangnya. Itu tidak masalah baginya, lagi pula ia sudah terbiasa tidak makan berhari hari.

Kelas selesai. Lobellia kembali ke asramanya dan saat di pintu untuk memasuki asrama Lobellia melihat Draco berdiri sendiri disana.

"Pasti akan terjadi hal terjadi hal yang buruk." Pikir Lobellia.

Ia memilih untuk melewati Draco begitu saja hendak kembali kekamarnya. Namun suara Draco menghentikannya.

"Aku tidak melihatmu saat sarapan dan makan siang? Kemana saja kau nona Smith?" Tanya Draco tanpa menoleh ke arah Lobellia.

"Apa-apaan ini, Draco tahu bahwa aku melewati sarapan ku dan makan siangku? Jangan-jangan dia memperhatikan ku. Tapi tidak mungkin. Seorang Draco Malfoy yang selalu mengejek ku menanyakan hal ini?" Batin Lobellia.

"Hei aku bertanya kepada mu, kenapa kau hanya diam?" Icap Draco melambai lambaikan tangannya di wajah Lobellia.

"Oh, apa peduli mu Malfoy?" Ucap Lobellia dan berjalan masuk ke asrama perempuan.

Hari sudah malam, Lobellia melewatkan makan malamnya lagi. Sedikit aneh karena biasanya jika ia ingin makan harus sesuai dengan suasana hati orang tuanya. Tapi disini Lobellia berhak makan sepuasnya tanpa perintah orang tuanya.

Tetap saja aneh bagi Lobellia, maka dari itu ia lebih memilih untuk melewatkan makannya hari ini. Dan mulai besok ia akan mulai terbiasa dengan semua ini.

Sebelum benar-benar tertidur, Lobellia sempat memikirkan perkataan Malfoy. Kenapa dia menanyakan hal itu kepadanya? Itu sungguh menggangu pikiran Lobellia.









🍀

FIREPROOF | draco malfoy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang