"Aku merindukanmu."
Lobellia terkejut dengan perkataan Draco. Pasalnya ia juga merindukan secret friend nya itu.
"Aku juga." Jawab Lobellia dengan senyuman yang indah diwajahnya.
Mereka berdua duduk memandangi langit malam Hogwarts yang indah. Keheningan. Mereka bergulat dengan pikiran mereka masing masing, hingga salah satu dari mereka memulai obrolan.
"Bagaimana liburanmu?" Tanya Draco memecah keheningan yang ada diantara mereka.
Lobellia yang mendengar pertanyaan itu pun menghembuskan napasnya kasar. Ia kembali mengingat tentang perkataan orang tuanya hari itu.
"Jika kau tidak ingin menjawab, aku tidak masalah."
"Buruk." Jawab Lobellia sambil bangkit dari duduknya dan memegangi pagar pembatas Menara dengan kepala yang mendongak menahan air matanya agar tidak keluar.
Draco yang melihat Lobellia berdiri pun ikut berdiri dan berada disebelah Lobellia.
"Apa maksdumu?"
Pertanyaan Draco tidak Lobellia jawab, ia bingung harus menceritakannya atau tidak kepada Draco.
Draco yang tidak mendapatkan respon apapun mencoba mengerti keadaan Lobellia dengan jawaban yang diberikan tadi. Draco mengamati wajah Lobellia dan terkejut saat air mata mulai perlahan mulai keluar dari mata indah Lobellia.
"Hei, apa apa denganmu?" Tanya Draco memegangi pundak Lobellia.
Lobellia yang mendengarnya langsung saja menghapus air matanya dengan kasar dan mencoba menatap manik mata abu-abu milik Draco.
"Aku tidak apa-apa."
"Kau tidak perlu berbohong denganku, kau bisa menceritakan segalanya. Kau percaya padaku 'kan?"
Lobellia hanya mengangguk sebagai jawaban. Mungkin menceritakan nya kepada Draco bukanlah hal yang salah.
"Aku bukan anak kandung orang tua ku." Perkataan Lobellia itu langsung membuat Draco membulatkan matanya tidak percaya, jadi ini yang dimaksud Lobellia dengan 'buruk'.
Lobellia kembali menangis dengan air mata yang mengalir di pipi indahnya itu. Draco yang melihat itu pun langsung membawa Lobellia kedalam pelukannya mencoba menenangkan Lobellia. Sejujurnya Draco memang tidak bisa melihat seorang wanita menangis terlebih itu adalah orang yang special baginya.
Lobellia tidak memberontak ketika Draco memeluknya karena memang inilah yang dibutuhkan Lobellia saat ini. Bau Green apple dan mint itu kembali Lobellia cium dan hal itu juga yang membuat Lobellia lebih tenang.
Draco tidak mencoba menanyakan hal yang lebih banyak lagi kepada Lobellia dengan melihat kondisi Lobellia saat ini saja sudah memberikannya cukup jawaban.
"Aku menangkap kalian."
Mereka terpaksa melepas pelukannya karena mendengar suara seseorang. Dan sialnya itu adalah Mr. Flich yang sedang berjaga. Mereka menyadari bahwa ini sudah lewat dari jam malam.
"Ikut denganku."
Dengan perasaan yang kesal mereka harus mengikuti arah Mr. Flich yang membawa mereka.
Lobellia menghapus sisa air matanya dan berjalan mengikuti Mr. Flich dan disusul oleh Draco.
Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara sama sekali, mungkin Lobellia sadar bahwa ia terlalu lama menangis dipelukan Draco dengan melihat jubah Draco yang sedikit basah akibat air matanya dan itu membuat Lobellia merutuki dirinya sendiri. Sedangkan Draco yang masih mencoba mengerti perasaan Lobellia tidak ingin mengeluarkan kata yang nantinya membuat Lobellia semakin sedih.
![](https://img.wattpad.com/cover/264647420-288-k917817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREPROOF | draco malfoy ✅
Fiksi Penggemar"bukankah kau seorang muggle?, tapi kenapa kau tidak beku karena basilisk?" "ya kau benar, aku juga bingung" Ga ada nenek pink tapi ada om voldy (๏_๏) _______________ Start : 02 april 2021 End : 05 juni 2021