33

2.3K 279 7
                                    

Pertandingan ketiga akan segera dimulai semua orang bersemangat untuk menyaksikan pertandingan terakhir itu. Para pejuang memasuki arena dengan semangat.

Alunan musik semakin membuat pertandingan sedikit terhibur sekaligus memberikan semangat kepada para pejuang.

"Sonorus!!" Seketika musik berhenti dan para penonton diam.

"Tadi pagi, Prof. Moody meletakkan Piala Triwizard jauh dalam labirin. Hanya dia yang tau posisi tepatnya. Sekarang, karena Mr. Diggory dan Mr. Potter..." Para penonton bertepuk tangan dengan meriah.

"Sama-sama berada di peringkat pertana, mereka akan menjadi yang pertama memasuki labirin, diikuti oleh Mr. Krum dan Ms. Delacour. Orang pertama yang menyentuh piala akan menjadi pemenangnya! Aku sudah menginstruksikan staf untuk ber patroli di sekelilingnya. Jika ada peserta yang ingin mundur dari tugas ini, mereka hanya harus mengirimkan bunga api merah dengan tongkat mereka. Para peserta berkumpul lah. Cepat!" Profesor Dumbledore kemudian memanggil ke-4 peserta tersebut dan memberikan sedikit mengarahkan kepada mereka.

"Pejuang bersiaplah."

"Pada hitungan ketiga, satu..."

Dorr.

Belum selesai dan bagus menyelesaikan kalimatnya suara meriam sudah berbunyi itu menandakan bahwa pertandingan segera dimulai. Harry dan Cedric memasuki labirin pertama kemudian disusul oleh Krum dan Fleur.

Lobellia duduk bersama Daphne dan Reagan, mereka dan para penonton hanya tinggal menunggu para peserta datang dengan salah satu dari mereka akan keluar membawa piala.

Perasaan Lobellia tidak tenang dalam pertandingan kali ini, ia merasakan sesuatu akan terjadi. Dada Lobellia tiba-tiba saja merasa sesak entah kenapa.

"Bell, you oke?" Tanya Reagan.

"Yeah." Jawab Lobellia lemah.

Setelah beberapa saat menunggu para pejuang. Tiba-tiba ada tanda bunga api merah di langit, itu menandakan sesuatu telah terjadi di dalam sana. Sesaat kemudian Fleur keluar dengan keadaan yang sangat berantakan. Beberapa saat setelah Fleur keluar, muncul lah Krum yang keluar dengan keadaan yang sama.

Lobellia merasa semakin tidak enak, Lobellia merasa ada sesuatu yang salah dengan pertandingan ini. Dadanya semakin sesak dan kepalanya mendadak menjadi sangat sakit.

"Aakh." Erang Lobellia memegangi kepalanya.

"Bell, ada apa?" Tanya Reagan dan Daphne yang panik melihat Lobellia yang kesakitan.

Teriakan Lobellia semakin keras dan berhasil mengundang atensi seluruh penonton termasuk para professor disana.

"Argh, k-kepalaku s-sakit." Ucap Lobellia terbata bata.

"Ada apa dengan Ms. Smith?" Tanya prof. Dumbledore.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan prof. Dumbledore karena memang tidak ada yang tau ada apa dengan Lobellia. Bahkan Lobellia sendiri tidak tau apa yang terjadi kepadanya.

"Aku m-merasakan s-sesuatu."

"Bell, tenanglah ku mohon. Katakan apa yang kau rasakan."

"Aku t-tidak bisa. Kepalaku sangat sakit Reagan." Lirih Lobellia yang masih memegangi kepalanya. Wajah Lobellia sudah basah akibat air matanya yang tak tertahankan akibat sakit kepalanya.

Sesaat kemudian muncul lah Harry dan Cedric yang berhasil membawa keluar Piala itu. Semua orang bersorak gembira melihat kedatangan mereka. Tapi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama setelah Fleur berteriak.

Para professor kemudian menghampiri Harry dan Cedric. Dengan tubuh Cedric yang sudah kaku. Cedric tiada.

"He's back, he's back. Voldemort's back." Ucap Harry yang menangis diatas jasad Cedric.

FIREPROOF | draco malfoy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang