Matahari mulai menampakan dirinya. Bertukar tempat dengan sang bulan. Menandakan hari baru sudah siap untuk dimulai. Hari baru kebahagiaan baru.
Mungkin kalimat itu sangat indah, tapi tidak dengan gadis kecil yang sekarang sedang menyiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya.
Dia bagun lebih awal daripada biasanya, ia salah jika berharap harinya akan menyenangkan. Pagi ini ayah Lobellia terlihat sangat marah entah apa penyebabnya, tapi Lobellia berpikir ini pasti mengenai pekerjaannya.
Seperti biasa Lobellia harus menerima semua perlakuan ayahnya yang sedang dalam suasana hati yang tidak bagus.
Pagi ini, Lobellia sudah mendapatkan satu tamparan keras di pipi kanannya karena telat membawakan kopi ke ruang kerja ayahnya.
Marah? Tentu saja. Dia hanya terlambat tiga menit. Tapi Lobellia sudah terbiasa dengan perlakuan orang tuanya yang kasar jadi ia tidak masalah harus mendapatkan pukulan itu walau setiap hari pun.
Lobellia sudah selesai menyiapkan makanan untuk kedua orang tuanya. Dan orang tuanya sekarang sedang duduk dimeja makan menikmati sarapan mereka.
Sedangkan Lobellia hanya menatap mereka dari dapur dan berharap suatu saat dia akan bisa menikmati rasanya makan bersama keluarganya dalam satu meja sambil mengobrol dengan santai.
Tapi itu hanya impian yang entah kapan akan terjadi. Bahkan Lobellia tidak pernah berpikir bahwa itu akan terjadi. Mustahil. Pikir Lobellia.
"Kami sudah selesai sarapan, dan kau lakukan pekerjaanmu seperti biasanya dan jangan makan sampai aku menyuruhmu makan paham?" Ucap ayah Lobellia kepada nya. Sedangkan ibu nya hanya menatapnya datar tanpa ada rasa kasihan sama sekali.
Lobellia hanya membalas dengan anggukan.
"Kami akan pergi sekarang jangan pergi kemana mana, masih untung kau kami tampung disini jadi jangan sampai membantah. Paham?" Ucap ibu Lobellia penuh dengan penekanan disetiap katanya.
Lobellia kembali menggangguk paham.
Setelah itu kedua orang tuanya pergi untuk bekerja. Lobellia seperti biasa membereskan rumah lalu pergi kekamarnya untuk sekedar menenangkan pikirannya dan juga menangis. Sesekali Lobellia menulis tentang keadaannya yang tidak baik baik saja pada sebuah buku tua yang dia temukan saat membersihkan rumah.
Saat setelah selesai menulis tentang keadaannya, Lobellia kembali turun untuk mengecek apakah ada sesuatu yang ia lewatkan sampai tiba-tiba ada seekor burung hantu yang menabrak jendela.
Lobellia menghampiri burung hantu itu dan membuka jendela rumahnya. Lobellia melihat ada sebuah surat yang terikat di kaki burung hantu itu.
Kemudian ia mengambilnya, setelah itu burung hantu itu pergi meninggalkan Lobellia yang mengerutkan dahi keheranan.Lobellia melihat surat itu dan ada sebuah lambang disana tapi lambang apa itu? Lobellia tidak pernah melihatnya sebelumnya.
"Hogwarts?" Gumam Lobellia setelah membuka surat itu.
"Tempat apa itu aku belum pernah mendengar atau melihatnya?" Monolog Lobellia yang masih bingung. Sebenarnya surat apa yang ia dapatkan ini.
Lobellia duduk di sofa rumahnya sembari terus menatap surat itu. Ia benar-benar bingung apa ini semua.
Hingga ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
tok
tok
tok
"Aku datang." Ucap Lobellia dari dalam rumahnya sembari menuju ke arah pintu utama untuk melihat siapa yang datang tengah hari begini.
Karena tidak biasanya ada tamu yang berkunjung ke kediaman Smith. Keluarga Smith terkenal tertutup bahkan sangat jarang bersapa dengan tetangga.
Lobellia membuka pintu dan terkejut saat melihat pria tinggi yang menantinya di depan pintu.
"Sudah menyiapkan seluruh barangmu, Ms. Smith?"
🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREPROOF | draco malfoy ✅
Fanfic"bukankah kau seorang muggle?, tapi kenapa kau tidak beku karena basilisk?" "ya kau benar, aku juga bingung" Ga ada nenek pink tapi ada om voldy (๏_๏) _______________ Start : 02 april 2021 End : 05 juni 2021