"bukankah kau seorang muggle?, tapi kenapa kau tidak beku karena basilisk?"
"ya kau benar, aku juga bingung"
Ga ada nenek pink tapi ada om voldy (๏_๏)
_______________
Start : 02 april 2021
End : 05 juni 2021
Tahun pertama sudah selesai, menyenangkan walau tidak sepenuhnya. Aku mempelajari banyak hal yang dulu ku anggap hal yang mustahil ternyata tidak. Semua itu benar adanya. Sihir itu nyata. Itu yang aku pelajari dari tahun pertamaku di Hogwarts.
Banyak hal yang aku dapat di tahun pertama, mulai dari teman walau tidak banyak tapi aku bersyukur aku punya teman. Dan belajar bagaimana cara melakukan sihir, sedikit sulit karena aku tidak pernah melakukan sihir sebelumnya. Mungkin pernah tapi aku tidak ingin mengingat hal itu.
Dan banyak kejadian juga yang terjadi di Hogwarts, mulai dari adanya troll dan kejadian profesor Quirell yang ternyata berada di pihak you-know-who. Sebenarnya aku tidak tahu siapa dia, tapi kata banyak orang jangan sampai kita menyebutkan nama nya, karena itu adalah hal yang taboo. Mungkin(?). Aku pun tidak tahu.
Saat natal aku tidak pulang ke rumah, tidak bukan rumah tempat itu bagaikan neraka untukku. Rumahku disini di Hogwarts. Sengaja, karena aku ingin menikmati rasanya merayakan natal, karena saat di rumah itu aku tidak pernah merayakannya. Ayah dan ibu selalu merayakan natal di luar rumah tanpa membawaku dan mereka juga tidak menghias rumah dengan ornamen natal seperti setiap rumah lainnya.
Hadiah? Jangan tanyakan itu. Pernak-pernik natal saja mereka tidak beli apalagi hadiah untukku. Jawabannya adalah TIDAK.
Saat merayakan natal di Hogwarts, aku baru tahu rasanya. Menyenangkan dan sangat seru. Aku mendapatkan hadiah pertamaku dari profesor Snape, sebuah syal indah berwarna hijau yang mencirikhaskan seorang Slyherin. Aku pasti akan menyimpan hadiah itu dengan baik karena itu adalah hadiah pertamaku dari orang yang memberi hidupku sedikit warna. Aku sangat bahagia.
Dan ada satu hadiah lagi yang aku tidak tahu siapa yang memberikannya. Sebuah kotak berwarna merah dengan pita emas yang mengihasinya. Saat aku buka ternyata sebuah liontin.
Liontin Emas Putih Safir Biru Muda Liontin safir ini simpel dan manis. Permata itu berwarna biru ungu pucat, dengan banyak kilau dan cahaya. Pemasangan emas putih berpasangan dengan safir dengan indah, membuat liontin ini terlihat menawan, ringan dan feminim.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan ternyata ada sebuah surat di dalamnya saat aku buka
Aku harap kau menyukai hadiah kecilku ini. Aku juga minta maaf setelah bertahun-tahun aku baru bisa memberikanmu hadiah ini.
Aku juga berharap semoga kau mau mmemakai liontin ini.
Aku menyayangimu.
E.R
Siapa E.R? Dan kenapa dia meminta maaf? Aku tidak tahu, aku sempat berfikir ini adalah hadiah dari orang tua ku karena tulisan di surat itu. Tapi setelah ku baca lagi terdapat tulisan E.R yang sangat ku pastika bukan inisial kedua orang tua ku.
Ayahku bernama Jack Smith dan ibuku bernama Amber Smith.
Entah siapa E.R itu, tapi aku sangat menyukai hadiah ini jadi aku pun memakainya sampai sekarang.
Saat pulang setelah tahun pertama, aku sedikit takut kepada orang tuaku bagaimana jika dia bertanya kepadaku kemana aku menghilang selama satu tahun? Mana mungkin aku menjawab bahwa aku pergi ke dunia sihir. Jika aku menjawab seperti itu sudah dipastikan bahwa mereka hanya akan menertawaiku dan memberiku hukuman karena tidak pulang.
Ternyata aku salah, saat sampai dirumah mereka tidak bertanya apapun bahkan saat profesor Snape sudah pergi. Iya, aku pulang diantarkan oleh profesor Snape karena aku tidak tahu arah jalan pulang. Dan dia bilang juga akan menjemputku lagi saat akan memasuki tahun kedua untuk membeli perlengkapan di Diagon Alley.
Aku tidak sabar untuk melanjutkan tahun keduaku, setidaknya dengan pergi ke Hogwarts aku bisa terhindar dari segala hukuman orang tua ku dan berbahagia di Hogwarts walau dengan penuh hinaan dari siswa Slytherin tapi setidaknya mereka tidak seperti kedua orang tuaku kan.
Malam ini aku dikamarku, di loteng. Menulis semua hal yang aku dapatkan saat di Hogwarts. Semua hal termasuk hinaan dari asramaku sendiri. Dan yang pastinya sebelum aku pergi kekamarku yang kondisinya tidak berubah sama sekali, hanya sedikit berdebu karena tidak dibersihkan selama satu tahun. Mana mungkin ayah dan ibu mau membersihkannya. Mustahil. Aku sudah selesai melakukan semua perkerjaanku dibawah, mencuci baju dan piring, menyapu mengepel dan perkerjaan rumah tangga lainnya.
Sudah tengah malam dan besok adalah saatnya aku akan pergi ke Diagon Alley. Dan aku tidak sabar untuk bertemu profesor Snape dengan wajah datar dan sifat pemaksanya itu.
Walau begitu aku menyayanginya karena dialah yang membawaku pergi dari sini.
Saatnya aku tidur, aku meletakkan buku dan pena ku di samping tempat tidurku, aku juga sudah selesai membereskan semua barang yang akan aku bawa ke Hogwarts nanti. Sekarang aku tinggal menutup mataku.