03

4.5K 479 27
                                    

"Sudah menyiapkan seluruh barangmu, Ms. Smith?"

"Barang? Tapi siapa kau?" Tanya Lobellia pada seorang pria tinggi berwajah datar berambut panjang seleher berwarna hitam legam dan berpakaian hitam juga.

"Kau akan segera mengetahuinya. Kita akan segera pergi dari sini aku tahu kau tidak bahagia disini kan?" Ucap pria itu.

Lobellia sangat penasaran siapa orang itu? Datang secara tiba-tiba dan menanyakan barang dan mengajaknya pergi. Dan anehnya dia tahu Lobellia tidak bahagia dirumahnya.

"Jawab dulu pertanyaanku, siapa kau?"

"Profesor Snape."

"Profesor Snape?" Beo Lobellia

"Jangan banyak bertanya kita akan segera pergi ke Hogwarts dan cepat siapkan barangmu." Perintah profesor Snape.

Sebenarnya barang apa yang harus ia siapkan? Dan kenapa pria tua dihadapannya ini seakan memaksanya untuk itu? Sungguh Lobellia tidak mengerti. Sepertinya orang tua memang selalu suka memaksa.

"Tapi bagaimana dengan kedua orang tuaku? Mereka tidak mengizinkan aku untuk meninggalkan rumah tanpa izin mereka."

Lobellia takut jika dia pergi secara tiba-tiba maka orang tuanya akan menghukumnya nanti. Tapi disisi lain ia ingin pergi dari rumah yang tidak pernah memberikan sedikit pun kebahagiaan untuknya.

"Tenanglah orang tuamu sudah aku urus mereka tidak akan menghukum mu nanti."

Lobellia tampak berpikir sebentar dan akhirnya menyetujui untuk ikut dengan pria yang bernama profesor Snape itu."Baiklah tunggu sebentar."

Sejujurnya sulit untuknya percaya pada pria di depan, apalagi pria itu baru pertama kali Lobellia lihat, tapi sepertinya dengan sifat memaksa itu Lobellia menarun sedikit kepercayaan dan Lobellia sangat ingin untuk pergi dari rumah ini dan berharap dia tidak akan pernah kembali lagi ke rumah yang bagaikan neraka untuknya.

Lobellia pergi ke kamarnya untuk menyiapkan barang nya dan menemui profesor Snape di ruang tamu.

"Kau sudah siap?" Tanya profesor Snape.

"Seperti yang kau lihat." Jawab Lobellia

"Sebelum pergi ke Hogwarts kita akan ke Diagon Alley terlebih dahulu." Profesor Snape yang melihat raut wajah Lobellia yang ingin bertanya langsung menjawabnya.

"Jangan banyak bertanya kau akan mengetahuinya nanti."

Lobellia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lobellia penasaran kenapa orang di depannya ini tidak memberi tahu apa-apa kepada nya. Dan hanya mengatakan "Jangan banyak bertanya kau akan mengetahuinya nanti." Iya nanti, tapi kapan?.

Setelah beberapa saat bertanya kepada isi pikirannya Lobellia dan profesor Snape sampai di Diagon Alley.

"Kita sudah sampai sekarang lihat daftar mu barang apa saja yang harus kau beli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sudah sampai sekarang lihat daftar mu barang apa saja yang harus kau beli." Ucap profesor Snape.

"Jadi ini Diagon Alley." Gumam Lobellia.

"Membeli barang? Tapi aku tidak punya uang." Lobellia memang pergi membawa barang pribadinya tapi tidak dengan uang dia sama sekali tidak punya uang.

"Keluarkan saja daftar barang mu. Masalah uang aku sudah mengaturnya." Jawab profesor Snape yang masih dengan wajah datarnya.

"Daftar apa yang kau maksud?" Tanya Lobellia

"Keluarkan surat yang kau dapatkan dari burung hantu itu." Perintah profesor Snape yang langsung dituruti oleh Lobellia.

" Perintah profesor Snape yang langsung dituruti oleh Lobellia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita akan membeli jubah dulu di toko Madam Malkin." ajak profesor Snape

Lobellia mengikuti langkah profesor Snape karena dia tidak tahu tata letak tempat ini.

Selesai membeli jubah, mereka pergi untuk membeli tongkat sihir di toko Ollivander.

"Tunggu sebentar, untuk apa kita membeli tongkat sihir dan jubah? Dan buku buku apa ini aku belum pernah melihatnya sama sekali." Pada akhirnya bertanya Lobellia karena sudah sangat penasaran. Karena semua barang yang ia beli itu aneh.

"Kau adalah seorang penyihir." Singkat padat dan jelas. Itulah jawaban yang diberikan oleh profesor Snape kepada Lobellia. Dan pergi meninggalkan Lobellia yang masih mematung tidak percaya.

"Penyihir? Aku? Tidak mungkin, penyihir itu tidak ada." Gumam Lobellia. Ia tertawa dalam hatinya.

"Tapi bagaimana mung-" Saat Lobellia menengok profesor Snape sudah tidak ada dihapannya dan menghilang entah kemana.

Lobellia bingung dia sama sekali tidak tahu tempat ini ditambah satu fakta bahwa dia adalah seorang penyihir itu membuat beban pikiran Lobellia bertambah.

Lobellia mencari ke setiap sudut Diagon Alley hanya untuk mencari profesor Snape yang entah dimana keberadaannya. Hingga dia tidak sengaja menabrak punggung seseorang. Sehingga membuat barang yang Lobellia bawa terjatuh

"Ouch, maaf nyonya aku tidak sengaja menabrakmu." Ucap Lobellia sambil merapikan barangnya dibantu oleh seorang wanita yang ia tabrak tadi.

"Tidak masalah nak, kalau aku boleh tahu siapa namamu?" Tanya wanita tersebut.

"Lobellia."

Seketika raut wajah wanita itu berubah dari yang tampak biasa saja dan tersenyum menjadi tampak terkejut setelah mendengar bahwa gadis yang menabrak punggungnya itu bernama Lobellia.

"Oh baiklah nak, lain kali kau harus lebih berhati hati ya. Kau terlihat kebingungan, apa kau mencari seseorang?" Tanya wanita itu yang melihat raut wajah Lobellia yang tampak khawatir.

"Sebenarnya iya, aku mencari seseorang yang membawaku kesini, tapi orang itu menghilang secara tiba-tiba jadi aku sedang mencarinya." Tutur Lobellia.

"Bagaimana ciri-ciri orang yang kau cari? Siapa tahu aku bisa membantumu." Tawar wanita itu.

"Dia seorang pria, tinggi dan mempunyai rambut yang panjang mungkin seleher dan memakai pakaian serba hitam. Dan ya satu lagi wajahnya datar maksudnya dia tidak pernah memperlihatkan senyumannya sama sekali." Ucap Lobellia berharap wanita yang ingin membantunya itu mengerti ucapannya.

Wanita itu sedikit terkekeh mendengar ucapan Lobellia. "Apakah orang yang sedang memasuki toko Ollivander itu orang yang kau cari?" Wanita itu menunjuk salah satu toko yang ada disana.

Seketika Lobellia menoleh kearah yang ditunjuk wanita itu. "Ah iya benar, terima kasih sudah membantuku Nyonya dan maaf tadi sudah menabrakmu. Sungguh aku tidak sengaja." Lobellia menyatukan kedua telapak tangannya dihadapan dadanya.

"Tidak masalah nak, sekarang pergilah temui pria itu sebelum kau kehilangannya lagi. Aku akan pergi sekarang."

"Sekali lagi terima kasih, Nyonya." Ucap Lobellia dan setelah itu dia menyusul pria yang sudah tega meninggalkannya ditempat yang bahkan sangat asing untuknya.











🍀

FIREPROOF | draco malfoy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang