Warning!
Terdapat beberapa kalimat kasar didalam part ini, mohon berbijaklah dalam membaca.Happy reading....
Lo terlalu asik dengan
dunia yang lo buat.
Coba lihat disekeliling,
lo gak akan berjalan jika
melihat disatu titik saja.~KARELLIO ALBERAN~
*****
"Kalian!"
Ucapan dari seseorang menghentikan semua aktivitas yang sedang berada di koridor sekolah. Semuanya menatap ke sumber suara yang mana terlihat seorang pria paruh baya dengan baju batik melekat di tubuh gempalnya.
Pria tersebut berdehem ketika diperhatikan satu per emat dari murid yang berada di SMU BANGSA.
"Maksud saya, kalian berdua," ucapnya sambil menunjuk kearah dua orang siswi yang berdiri jauh darinya.
Siswi yang menggunakan jilbab coklat membulatkan matanya dan melirik teman yang berada tepat disebelahnya.
"Lo buat masalah?" ucap Kana berbisik.
"Ya gila! Mana ada seorang Billa buat masalah disekolah! Gue mah alim, no buat-buat masalah," pekikinya. Kana merutuki mulut sahabatnya ini. Orang dirinya berbisik agar tidak terdengar orang lain eh, malah ini anak mengencangkan suaranya.
"Billa, Kana!" bentaknya.
"Mampus Pak Putra marah," lirih mereka berdua.
Dengan rasa takut Billa dan Kana berjalan mendekati guru tersebut dengan kepala menunduk.
"Rekapan nilai lo yang kemarin salah kali," bisik Kana.
Billa menoleh ke Kana sambil mengerutkan keningnya.
"Enggak kok, kemaren pas gue kasih langsung di koreksi sama dia. Dan dia bilang bagus.""Terus?"
"Ekhem!"
Kana mengangkat wajahnya dan tersenyum ketika mereka berdua telah sampai di hadapan guru tersebut.
"Ada apa ya, Pak?" tanya Kana sopan, sedangkan Billa diam membisu. Rasa takut mulai menyerang, jikalau benar apa yang diucapkan Kana tadi habislah dirinya ditangan guru galak ini.
"Tolong panggilkan Karel anak kelas 12 ips5, suruh dia menghadap saya." Kana menganggukan kepalanya.
"Baik, Pak."
Setelah kepergian Pak Putra, Billa menghembuskan nafasnya.
"Gila, jantung gue diskoan. Gue pikir ada masalah taunya-."
"Panik enggak? Panik enggak? Panik enggak? Ya.. panik lah masa enggak." Kana tertawa melihat wajah Billa yang cengoh.
"Apasih lo! Gak jelas." Billa memutar bola matanya malas.
"Sana cari yang namanya, Karel."
"Heh lo nyuruh gue?" tunjuk Billa kedirinya sendiri dan diangguki oleh Kana.
"Kita berdua, bukan gue aja!" Billa mencekal pergelangan Kana dan menariknya berjalan.
"Gue gak tau yang namanya, Karel," ucap Kana.
"Whait! Lo gak tau, Karel?" ucap Billa syok.
"Kok lo jadi anak gak update banget. Perasaan lo yang sering kemana-mana dibanding gue.""Kemana?" tanya Kana.
"Kok, lo jadi oon?"
Kana menghelas nafasnya.
"Serah." Kana meninggalkan Billa yang meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIZA
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Berdiri karena kemauan, Melangkah atas keyakinan, Tegar dengan kekuatan. "Kamu yakin?" "Dan saya sangat yakin." "Tapi ini tidak benar!" "Menurut saya ini paling benar." "Jangan melakukan sesuatu karena orang...