"Disaat senang mereka ikut merasakan.
Namun ketika susah,
Hanya diri ini yang merasakan."
~Anatasya Maheswari~*****
Happy Reading...
Kana berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar gadis itu. Ketika melewati ruang keluarga dirinya melihat sang Tante sedang berkutat dengan berkas yang berserakan di meja, terkadang pula sang Tante memijat pelipisnya.
Kana mendekati Cristy untuk sedikit menanyakannya mengapa tengah malam begini dirinya belum beristirahat.
"Tante!" Cristy menoleh kesumber suara.
Kana mendudukan tubuhnya di sebelah Cristy dan melihat berkas-berkas yang dirinya tidak mengerti.
"Tante, belum istirahat?" tanya Kana.
"Ini udah malem loh." Kana melihat jam yang melekat pada dinding ruangan tersebut.
Cristy menghela nafas.
"Kerjaan Tante belum selesai, Kana.""Tapi gak biasanya Tante lembur sampai selarut ini," tutur Kana yang melihat wajah letih sang tante.
"Tugas Tante sekarang tambah banyak." Kana menatap lekat pada Cristy.
"Tante gantiin Pak Jordan yang tiga minggu lalu di tangkap polisi karena terbukti menerima suap dan mengkorupsi uang di kantor," ucap Cristy menyenderkan tubuhnya yang lelah ke punggung sofa.
Kana menatap lurus dengan fikiran yang melayang kemana-mana.
*****
Kana berjalan dengan langka lebar untuk menemui seseorang, namun sedari tadi orang yang dicari tidak terlihat sama sekali oleh kedua matanya.
Ketika pandangannya lurus, dirinya melihat seseorang yang berjalan dari sudut sekolahan, Kana memanggilnya, "Kak Karel!" teriak Kana.
Karel yang mendengar ada yang memanggilnya menengok, terlihat sosok Kana yang berlari mendekat kepadanya.
"Huf..." helaan nafas itu keluar begitu saja dari mulut Kana.
Kana mengangkat pandangannya, yang dimana terlihat Karel menatap ke dirinya dengan kedua mata sipit milik pria itu.
Dirinya berdehem dengan cepat.
"Kak Karel tau Kak Asya?" Karel semakin menyipitkan matanya.
"Emm... itu, dari tadi Kana cariin tapi gak ketemu."
"Kenapa tanya gua?" ucap Karel yang langsung mengubah aura wajahnya menjadi dingin.
"Emang gua induknya."
"Kenapa lo cari dia? Mau lo penjarain? Tenang aja, kalo gue ketemu langsung gue seret ke depan lo dan langsung gue penjarain."
"Lo gak perlu cape-cape buat nyari cewe iblis itu!" lanjut Karel.
"Bukan gitu-" ujar Kana cepat. Karel bergerak ingin pergi namun di cegah oleh Kana.
"Kak!" Karel kembali menatap Kana.
"Kakak gak tau Kak Asya?" Karel dibuat bingung dengan pertanyaan Kana, bukannya tadi dirinya sudah menjawab tidak tahu, tetapi mengapa gadis di depannya ini bertanya lagi. Apa mungkin dia lupa sudah bertanya seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
AIZA
Novela Juvenil[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Berdiri karena kemauan, Melangkah atas keyakinan, Tegar dengan kekuatan. "Kamu yakin?" "Dan saya sangat yakin." "Tapi ini tidak benar!" "Menurut saya ini paling benar." "Jangan melakukan sesuatu karena orang...