21. AKU DAN GITAR

46 14 156
                                    

Assalamualaikum :)

Hai....

Happy reading...

"Entah mengapa dengan gitar, aku mendapati ketenangan itu."

~Kana~

*****

"Sorry gue gak sengaja."

Gadis itu mengelap bagian depan baju Kana yang basah.
"Yaampun, jadi basah gini," ucapnya penuh sesal.

Kana menaikan pandangannya dan tersenyum.
"Gak papa, kak."

"Gak papa gimana? Baju lo basah gini. Emm... kalo gak pake baju gue aja ya?" ucap Asya. Ya, orang yang menabrak Kana itu Asya.

"Gak usah, kak. Nanti kering sendiri kok," tolak Kana.

"Nunggu kering yang ada lo masuk angin, tunggu bentar." Asya menolehkan kepalanya dan melambai ketika matanya bertatapan dengan seseorang.

"Baju gue?" Orang tersebut mengangguk ketika sampai dihadpan Asya.

"Nih dipake." Asya menyerahkan paper bagnya yang diterima Kana karena dipaksa oleh Asya sendiri.

"Tapi gue masih ngerasa gak enak," sedih Asya.

"Gimana kalo gue bayarin semua makanan, lo?"

"Gak usah kak. Soalnya ini saya mau bayarin punya temen juga."

"Gak papa, sekalian aja gue bayarin."

"Gak us-."

"Gak ada penolakan, plis!" sela Asya.

"Itung-itung juga permohonan maaf gue yang kemaren, gue udah main tangan sampe bikin lo basah kuyup."

"Iya dimaafin kok, kak."

Asya tersenyum mendengarnya.
"Yaudah kalo gitu gue cabut mau bayar dulu. Babay Kana sampai bertemu lagi," ucap Asya sembari melambaikan tangannya.

Kana menatap kepergian kakak kelasnya itu, kepalanya menduduk dan mengusap bercakkan noda yang ada diseragamnya. Namun tiba-tiba tubuhnya terhuyung ketika tubuh lain menyenggolnya.

"Ada apa? Lo kenapa!" pekik Jharna.

Billa membekap mulut Jharna hingga tubuh gadis itu terhuyung.
"Berisik amat!" desis Billa.

"Bibir gue, gue habis pake lipstik tau gak!" omel Jharna ketika melepaskan bekapan tangan Billa dari mulutnya.

"Colok nih." Billa mengarahkan dua jarinya didepan wajah Jharna ketika dirinya mendaparkan pelototan dari gadis tersebut. Dirinya bergidik, untung saja mata gadis dihadapannya ini tidak copot.

"Nih," ujar Kana mengembalikan uang milik Jharan.

"Kok dibalikin?" tanya sang empu.

"Dibayarin sama kak Asya."

"Kok bisa?"

Kana mengangkat kedua bahunya.
"Katanya sebagai permintaan maaf."

"Maaf?" beo Billa.

"Iya, tadi dia gak sengaja nabrak gue dan minumannya tumpah ke baju," tunjuk Kana pada bagian bajunya yang basah.

"Kak Asya yang mana?"

"Ngapain lo nanyain dia? Mau ngajakin tempur. Mending jangan deh, yang ada lo yang habis sama dia," tutur Billa.

Jharna memutar bola matanya malas.
"Adakah gue bilang mau ngibarin bendera perang?" Tangannya mengibas keudara membuat gerakkan layaknya ular berjalan.

AIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang