17. KECEWA ITU ADA

87 62 437
                                        

Typo langsung tandai!

Happy reading...

Menurut kalian, definisi tentang persahabatan itu apa sih?

*****

"Serius, lo?" tanyanya sedikit tidak percaya.

Billa menghela nafas dan menyenderkan punggungnya di tiang yang terletak di belakang kursi yang berada di koridor.

"Kenapa gak lo terima?"

"Dia orang yang ngeliatin lo pas balik sekolah kemarin kan?" Billa mengangguk membenarkan ucapan tersebut.

"Ganteng dia loh, Bil."

"Tapi gue gak suka, gimana?" Ucap Billa sambil menaikan sebelah alisnya.

"Yaudah buat gue aja," jawabnya santai sambil memainkan kukunya.

Billa membulatkan matanya.
"Apaan! Dia gak bakalan mau sama buntelan keresek modelan lo ini!" ucapnya dengan memberikan pandangan sinis.

"Ih kata siapa, lo? Dia ada bilang, enggak kan? Sama modelan lo yang datar aja dia suka apa lagi gue yang body mirip gitar Spanyol ini," ujarnya sambil meliukkan tubuhnya.

"Uuhhh..."

Billa yang melihat kelakuan Jharna mulai bergidik ngeri.

Dirinya mengingat kembali dimana seseorang itu menemuinya dan mengungkapkan perasaannya secara langsung.

"Dimas?" Billa kembali menatap Jharna yang mulai menatapnya.

"Iyakan namanya?"

Billa berdecak.
"Perasaan tadi udah nyebutin namanya beberapa kali, masih aja lupa," ucapnya dengan nada malas.

Jharna menunjukkan deretan giginya.
"Yakan lo tau sendiri gue agak sulit inget nama orang, dulu aja hafal nama lo satu bulan kemudian setelah perkenalan."

Billa hanya mencibir ucapan yang dilontarkan Jharna. Hingga dia melihat raut wajah Jharna yang mulai datar memperhatikan tepat dibelakang tubuhnya, dan ia dapat merasakan sesuatu yang tidak enak ketika Jharna mulai menyunggingkan senyumannya.

"Eh... sini." Jharna mengayunkan tangannya seolah menyuruh mendekat.

Deg.

Mengapa tiba-tiba jantung Billa berdetak kencang, kenapa suhu disini juga mulai memanas?
Apakah dia akan demam atau mungkin jantungnya tidak sehat?

*****

Selepas pertemuannya dengan Karel, Kana melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Namun kedua bola matanya menangkap sosok, dua orang yang sedang berbincang. "Sepertinya ada bahasan yang serius," ucapnya dalam hati.

Kana mencoba mendekatkan langkahnya ke dua orang yang sedang duduk itu dan mencoba menangkap apa yang sedang mereka bicarakan, ah tidak Kana  ingin mengagetkan keduanya.

Namun baru beberapa langkah, kana mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Kenapa gak lo terima?"

"Dia orang yang ngeliatin lo pas balik sekolah kemarin kan?"

Kana memberhentikan langkahnya, dan mencerna ucapan tersebut.

"Ganteng dia loh, Bil."

"Tapi gue gak suka, gimana?"

"Yaudah buat gue aja,"

Kana kembali teringat akan ucapan Karel kepadanya saat itu.

Dan siapa yang sedang dibahas oleh mereka berdua?

AIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang