46.

976 90 3
                                    

Bukan sesuatu yang seru kalau kejutan diutarakan secara tak sengaja. Oh, mungkin seru juga karena sekarang Namjoon sudah terpeleset karena kaget.

"Yah! Ada apa ini? Kau serius Jinseok?"

"Heum," dengan entengnya Seokjin mengangguk.

"Yang benar saja! Astaga eomma!"

"Sudahlah... Nikmati saja. Lagipula eomma di rumahnya."

"Bagaimana bisa aku tenang dan menikmatinya, ini tidak ada nikmat-nikmatnya. Astaga, ayo kita ke sana," bergegas bangun, Namjoon menarik tangan Seokjin ikut serta.

"Kenapa sih?! Cuma karena eomma punya anak lagi kau sampai seperti ini? Kan bagus kau punya adik."

Namjoon memberhentikan jalannya dan berbalik, melihat Seokjin dengan pandangan menuntut, "Aku sudah punya anak, bagaimana bisa adikku seusia anak kedua ku ha?!  Kalau eomma hamil pun pasti eomma dalam bahaya. Usianya sudah tidak—"

"Siapa bilang eomma hamil?"

Mendengar ucapan Seokjin, Namjoon terdiam. Berkedip bingung seraya mengatupkan kedua bibirnya, ia menggaruk tengkuknya dan bertanya pelan, "Katamu aku akan punya adik."

Seokjin mengangguk, "Ya, benar."

"Nah itu—"

"Sebentar, aku akan menjelaskan sebelum kau salam paham. Jadi eomma akan mengadopsi anak di panti asuhan. Bukan hamil lagi."

"Jadi seperti itu?"

"Hm..."

"Kenapa tidak bilang dari tadi Jinseok? Aku hampir mati karena jantungan."

"Sudah ku bilang santai saja."

Merotasi kan matanya, Namjoon kembali masuk ke rumah. Meninggalkan Seokjin yang masih berdiri menatap punggung lebar suaminya.

Seokjin tersenyum jahil, mengingat apa yang dikatakan sang mertua saat di telepon tadi, "Hm... Tapi kalau tidak salah dengar, appa juga berniat untuk memberikan mu adik kandung sih setelah mengadopsi anak di panti."

'bruk'

"Yah!!!" teriak Namjoon seraya menahan sakit di kakinya yang terbentur pintu kamar.

Sudah Seokjin bilang kan kalau kegiatan ini lumayan seru karena tanggapan Namjoon.

Love [Namjin Drabble] On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang